Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf dibagi menjadi dua macam, yaitu sistem saraf pusat (sentral) dan sistem saraf tepi (perifer). Pada topik kali ini, kalian akan mempelajari tentang sistem saraf pusat. Apa itu saraf pusat? Organ apa saja yang termasuk dalam sistem saraf pusat? Apa fungsi dari sistem saraf pusat? Nah, untuk memudahkan kalian memahaminya, simaklah analogi berikut ini.
Pada saat kalian bermain gawai (smartphone),
pernahkah kalian membuka beberapa aplikasi secara bersamaan? Bagaimanakah
tanggapan gawai kalian pada saat itu? Gawai tentu akan dapat bekerja dan
merespon perintah untuk menjalankan aplikasi yang kalian inginkan dengan sangat
mudah, bukan? Hal itu dikarenakan di dalam smartphone kalian tertanam alat yang
disebut dengan prosesor mulai dari mediatek, intel atom, dual core, hingga octa
core. Prosesor ini berfungsi sebagai pengatur dan pengontrol setiap kinerja
yang ada pada smartphone, sehingga smartphone tidak bingung menanggapi sinyal
yang diberikan oleh jari-jari kalian saat memainkanya. Untuk memperlancar
kinerjanya, prosesor juga didukung oleh piranti yang lain seperti kapasitan RAM
dan ROM (memori card).
Seperti halnya smartphone, manusia yang merupakan
makhluk sempurna ciptaan Tuhan yang Maha Esa juga dibekali suatu alat yang
berfungsi sebagai pengendali seluruh proses atau aktivitas manusia, yaitu
sistem saraf pusat. Untuk lebih memahami tentang sistem saraf pusat, mari kita
simak uraian berikut.
Sistem saraf pusat berfungsi untuk mengontrol atau mengendalikan tubuh dalam menerima, membaca, dan mengoordinasikan semua rangsangan atau impuls yang masuk, kemudian memproses impuls tersebut sehingga tercipta aksi akibat rangsangan yang ada. Susunan sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Otak dan sumsum tulang belakang merupakan organ vital pada manusia yang harus dilindungi. Berdasarkan letaknya, otak terbungkus kuat di dalam tulang tengkorak, sedangkan sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang.
Otak terletak di dalam tulang tengkorak dan
diselubungi oleh sebuah selaput yang disebut dengan selaputmeninges. Selaput
ini tersusun atas tiga lapisan, yaitu lapisan durameter (lapisan terluar yang
letaknya melekat dengan tulang tengkorak), arakhnoid (lapisan tengah), dan
piameter (lapisan paling dalam). Otak adalah organ kompleks yang sudah
terspesialisasi fungsi dari masing-masing bagiannya. Otak terbagi menjadi tiga
bagian, yaitu otak depan, otak tengah (mesenchepalon), dan otak
belakang. Otak depan terdiri atas otak besar (cerebrum), talamus, dan
hipotalamus.
Otak besar terdiri atas lobus oksipitalis (bagian kepala belakang
dan memiliki fungsi sebagai pusat penglihatan), lobus parietalis (terletak pada
bagian ubun-ubun dan berfungsi sebagai pusat pengendalian kerja kulit), lobus
temporalis (terletak pada bagian pelipis dan berfungsi sebagai pusat
pendengaran dan berbicara), lobus frontalis (terletak pada dahi dan berfungsi
sebagai pusat pengendalian dalam berpikir). Talamus berfungsi dalam hal memilah
data yang masuk serta mengategorikan data tersebut, kemudian melanjutkan
informasi data tersebut kepada otak besar. Selain itu, talamus juga berfungsi
untuk menekan suatu sinyal dan memperbesar sinyal yang lainnya. Hipotalamus
berfungsi mengontrol kelenjar hipofisis dan mengekspresikan berbagai macam
hormon. Selain itu, hipotalamus juga dapat mengontrol suhu tubuh, tekanan
darah, rasa lapar, rasa haus, dan hasrat seksual. Otak tengah (mesenchepalon)
merupakan bagian otak dengan ukuran yang paling kecil dibandingkan dengan otak
depan dan belakang.
Pada otak tengah terdapat saraf akulomotoris, yaitu saraf
yang berhubungan dengan pusat pergerakan mata sehingga mampu mengendalikan
gerakan pupil mata manusia. Otak belakang tersusun atas tiga bagian, yaitu otak
kecil (cerebellum), medulla oblongata, dan pons. Otak kecil merupakan bagian
sistem saraf yang mempunyai fungsi mengatur keseimbangan tubuh dan mengoordinasikan
kerja otot. Pons berfungsi sebagai pengatur sistem sirkulasi sekaligus pengatur
detak jantung, pernapasan, dan percernaan. Medulla oblongata atau juga disebut
dengan sumsum lanjutan merupakan penghubung antara otak besar dan sumsum tulang
belakang. Sumsum lanjutan ini berfungsi sebagai mengatur pernapasan, denyut
jantung, dan kegiatan yang tak disadari oleh tubuh.
Susunan saraf pusat yang lain selain otak adalah
sumsum tulang belakang, terletak di dalam ruas-ruas tulang belakang dan menghubungkan
antara sistem saraf tepi dan sistem saraf pusat. Pada gerak normal pada
manusia, sumsum tulang belakang berfungsi sebagai media perambatan rangsang
dari sel sensoris menuju otak dan rangsang dari otak menuju sel motoris.
Sementara pada gerak refleks, sumsum tulang belakang merupakan pusat saraf
pengatur gerak tersebut.
No comments:
Post a Comment