Pages

Thursday 7 March 2019

Contoh Teks Cerpen Beserta Struktur dan Ciri Kebahasaan

Contoh Cerpen

Rasa Yang Tertinggal

Cerpen Karangan: Puji Lestari

 

Sore itu aku menghadiri sebuah acara reunian bersama kawan lamaku, kawan yang pernah ada saat aku masih berbalut seragam putih biru, mereka yang selalu menghiasi hari-hari ku, tertawa ceria bersama… tapi itu dulu, mereka yang dulu bukanlah yang sekarang. Lamunanku terhenti saat kudengar seseorang memanggil namaku.
“Zira..!” Panggil salah satu teman lamaku yang bernama Intan, dia merupakan salah satu sahabat terbaikku semasa smp ku dulu.
“Hai, apa kabar?” jawab ku.
“Baik, gua kangen sama lu..!” jawab intan dengan nada centil, ya, temanku yang satu ini memang sedikit centil, tapi biar pun begitu dia orangnya baik dan selalu ceria.
“iya, gua juga kangen sama lu, yang lainnya mana?”
“hmm.. mungkin masih di jalan” jawab Intan.
Setelah selesai bersapa ria, kami pun duduk menunggu yang lainnya. Kami juga mengobrol sambil flashback ke masa smp.
“Ra, lu masih ingat kan sama Fourangi?” tanya intan memulai obrolan
“iya, gua inget.. dan gak akan lupa sama persahabatan kita.”
“Kalau sama si F****** masih ingat gak?” Tanya Intan sambil tertawa
“Bisa jadi” jawab Zira sambil tertawa juga

Fourangi itu adalah nama persahabatan ku dulu semasa smp, yang artinya 4 Pelangi. ya, walaupun kita memiliki karakter yang berbeda-beda, tapi persahabatan kita tetep indah kok, sama seperti pelangi yang memiliki bermacam-macam warna, Karena kita saling melengkapi.
Waktu mulai berlalu, orang-orang mulai berdatangan. tapi, dari sekian banyaknya orang, seseorang yang kucari pun tak terlihat, entah dimana dia?.Dari kejauhan kulihat dua orang sahabatku yang lainnya sudah datang, yaitu Tira dan diana. Tiara, dia seorang teman yang baik, pandai bergaul, lucu dan periang, sedangkan Diana, dia juga baik, jenius tetapi dia sedikit pendiam. Kupandangi mereka, tak ada yang berubah dari mereka, keduannya masih seperti sahabat yang pernah ku kenal. Kami saling bertegur sapa, mengenang masa lalu… masa dimana kita menuju kedewasaan, saling berbagi, penuh kejailan dan kenakalan-kenakalan yang pernah kita lakukan. Hari ini terasa sempurna bisa bersama mereka lagi.  
Tapi, dimanakah dia? Dia yang telah lama tak kujumpai. Mengingatnya terasa menggetarkan hati ini. Tapi, mungkinkah dia akan datang? Pertanyaan itu terus berkecamuk di dalam pikiranku. Huuuhh.. Sudahlah kurasa ia tidak akan datang.
Saat ku sudah mulai jenuh mencarinya, tiba-tiba mataku terbelalak tertuju pada satu wajah, sepertinya familiar, siapa dia? Gumam ku dalam hati.
“Fairhan..!!!” Intan memanggilnya. Fairhan pun melambaikan tangannya ke arah Intan.
Kulihat Intan mulai menjailiku dan menggoda ku
“Cie ciee”
Zira pun hanya terdiam dan tersipu malu.
“Ternyata dia sudah datang!!” Sorak kegembiraan ku dalam hati.
“Dia berbeda, benarkah itu dia?”
Dia terus berjalan menghampiri teman-temannya. Sepintas ku melihat dia melirikku dan terseyum padaku.
Oh, Tuhan.. tak ku sangka, ku akan bertemu dengannya lagi, tapi.. apakah itu pertanda rasa itu masih ada, atau hanya perasaan sesaat? Perasaan yang telah lama ku pendam semasa smp, entahlah, aku menggeleng-gelengkan kepala.
Tak terasa kini waktu telah larut malam, acara pun telah usai, kami pun bergegas untuk pulang ke rumah masing-masing. Satu persatu berpamitan untuk pulang dan tak lupa mengucapkan terimakasih kepada Ray, karena acara reunian kali ini bertempatan di rumahnya. Sesampainya di rumah, aku memikirkan kejadian-kejadian yang tadi, senangnya bisa bertemu dengan mereka lagi, awalnya sih biasa tapi dengan seiring berjalannya waktu rasa itu mulai ada, bahkan terasa happy bareng mereka.. Kini rasa itu hanya ada untuk sesaat dan bahkan rasa itu adalah rasa yang tertinggal. Hmm, masa lalu yang indah untuk dikenang, tanpa mereka mungkin cerita smp gak akan bisa seindah itu.

4.2. unsur-unsur cerpen

Tema

Persahabatan

Alur

Maju dan flashback

Latar/setting

waktu: sore

tempat : rumah Ray

suasana : gembira, dan bernostalgia

Penokohan

Tokoh utama: Zira

Protagonis : intan, tiara, Diana, fairhan, Ray.

Sudut pandang

Sudut pandang pelaku ke-tiga

Gaya bahasa

Bahasa Indonesia

Amanat

Kita harus bisa menjaga pertemanan dengan kawan lama.

Masa lalu tidak untuk selalu diingat, namun cukuplah dikenang saja.

 

4.3. ciri kebahasaan

Paragraf ke

Kata benda

Kata kerja

Kata sifat

Kata keterangan

Ke-satu

Aku, acara, reunian, kawan, seragam, mereka, seseorang, namaku, teman, zira, intan, sahabat, jalan, obrolan.

Menghadiri, berbalut, menghiasi, tertawa, dengar, memanggil, panggil, duduk, menunggu, mengobrol, ingat, Tanya, lupa,

Putih, biru, ceria, centil, baik.

Sore

Ke-dua

Fourangi, nama, persahabatan, kita, karakter, pelangi, warna.

Memiliki, melengkapi.

indah

-

Ke-tiga

Waktu, orang-orang, seseorang, sahabat, Tiara, Diana, teman, mereka, kami, kita, hari.

Berlalu, berdatangan, terlihat, lihat, datang, pandangi, berubah, bertegur, mengenang, menuju, berbagi,  lakukan.

Baik, pandai, lucu, periang, jenius, pendiam, sempurna.

-

Ke-empat

Dia, hati, pertanyaan, pikiran, mata, wajah, fairhan, intan, tangan, zira, rasa, perasaan, kepala.

Mengingat, menggetarkan, datang, berkecamuk, jenuh, terbelalak, memanggil, melambaikan, menjahili, menggoda, terdiam, tersipu, berjalan, menghampiri, melihat, melirik, tersenyum, bertemu, pendam, menggeleng-gelengkan.

-

-

Ke-lima

Acara, kami, rumah, ray, reunian, waktu, rasa, cerita.

 

bergegas, pulang, berpamitan, mengucapkan, memikirkan, bertemu, tertinggal, dikenang.

-

Larut malam

 

Contoh Teks Ceramah Beserta Struktur dan Ciri Kebahasaan

Contoh Teks Ceramah

“Hari Akhir”

Assalamu’alaikum Warahmatullaahi wabarakaatuh

bismilaahirrahmaanirrahiim, alhamdulilaahirobbil’aalamiin, washsholatu wassalasmu’ala asrofil anbiya iwal mursalin, sayidina wamaulana muhamdin wa ‘aala aalihi wasohbihi azma’in, ammaa ba’du.
Pemirsa yang di rahmati oleh Allah SWT. Salah satu dari rukun iman yang ke-6 mengajarkan kepada kita untuk beriman kepada hari akhir, hari yang dimulai dengan kehancuran alam ini yang dalam istilah  disebut the last day of the world, dimana air laut tumpah ke darat, planet-planet bertabrakan, gunung meletus, bumi gempa, lalu semua makhluk hidup itu mati. Terjadilah kebangkitan setelah mati itu dalam kehidupan yang disebut kehidupan akhirat, pada kehidupan akhirat itu Allah menjelaskan pada surah Al Abasa ayat 34 sampai 38, yang artinya :
“Hari dimana setiap orang akan lari dari sodaranya, dari ibu dan bapaknya, dan dari istri dan anak-anaknya. Serta setiap orang pada hari itu memiliki kesibukannya masing-masing.”
Dari surat tersebut dapat disimpulkan bahwa orang tua tidak lagi sempat memikirkan anaknya, seorang suami tidak lagi sempat memikirkan istrinya, dan seorang teman pun tidak akan sempat memikirkan temannya, tiap orang sibuk dengan persoalan sendiri-sendiri untuk mempertangging jawabakan perbuataanya di dunia ini, dalam keadaan semacam itu dimana orang sibuk dengan persoalannya masing-masing, ada 7 golongan manusia yang mereka tenang-tenang saja, orang lain bingung mereka kalem, orang lain kepanasan mereka keteduhan, siapa mereka? Inilah yang akan kita bicarakan pada kesempatan kali ini.
Nabi muhamad SAW bersabda “Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya, pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Allah SWT, Subhaanallah, siapakah 7 golongan orang tersebut, yaitu : Yang pertama imamun adil, yaitu pemimpin yang adil, hakim yang adil. Subhaanallah, jika saja ada pemimpin yang adil, sungguh Negeri Indonesia yang tercinta ini akan lebih baik dan makmur. Yang kedua, pemuda yang aktif, gesit, dalam ibadah kepada Allah SWT. Aktivitasnya mendekatkan dirinya kepada Allah SWT. Yang ketiga, manusia, hamba Allah, yang hatinya senang berada di dalam masjid. Dia betah di masjid. Shalat berjama'ah, ia senang, subuh-subuh ia menegakkan shalat berjamaah. Allahu Akbar, tentu ini hamba Allah yang benar-benar beriman kepada Allah. Kemudian yang keempat, orang yang bersedakah yang tangan kanannya memberi tapi tangan kirinya tidak tahu. Subhanallah.. Apa ini? inilah Orang yang ikhlas, orang yang tidak riya dan tidak ujub. Kemudian yang kelima, orang yang saling mencintai karena Allah, bertemu karena Allah, berpisah karena Allah. Yang keenam ini sangat sulit yaitu, pemuda yang dirayu, digoda, oleh wanitacantik yang memiliki kekayaan, lalu ia berkata: "Aku takut kepada Allah".  Keinginan maksiatnya ada, tapi rasa takutnya kepada Allah lebih hebat, sehingga ia tidak mau melakukan kemaksiatan. Kita sangat merindukan pemuda, yang memiliki kualitas keimanan yang luar biasa, sehingga ia mampu menahan dari berbagai macam godaan.  Kemudian yang ketujuh, yaitu pemuda, atau hamba Allah, atau orang yang dalam ingatannya kepada Allah, dalam ibadahnya, dalam doanya, dalam dzikirnya, ia menangis. Allahu Akbar, menangis.. Dua tetesan yang dibanggakan Allah SWT di hari akhir, pertama tetesan darah fii sabilillah, kedua tetesan air mata karena menangis, takut azab Allah, karena merasa bersalah atas segala dosa yang ia lakukan kepada Allah, karena ia sangat mencintai Allah SWT

Subhanallah.. Inilah golongan yang akan mendapat pertolongan Allah di hari akhir. Mereka akan mendapat naungan di padang mahsyar kelak. Demikian lah yang dapat saya sampaikan, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi anda semua. Mohon maaf bila ada kesalahan ataupun kekurangan apapun. Subhanakallahumma wabihamdika asyhaduallaailaahailla anta astaghfiruka wa atubuilaik. Bilahitaufik wal hidayah.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

Struktur
Pembuka:
1.      Salam pembuka : Assalamu’alaikum Warahmatullaahi wabarakaatuh
2.      Ucapan Syukur:  bismilaahirrahmaanirrahiim, alhamdulilaahirobbil’aalamiin, washsholatu wassalasmu’ala asrofil anbiya iwal mursalin, sayidina wamaulana muhamdin wa ‘aala aalihi wasohbihi azma’in, ammaa ba’du.
Isi:
Pemirsa yang di rahmati oleh Allah SWT. Salah satu dari rukun iman yang ke-6 mengajarkan kepada kita untuk beriman kepada hari akhir, hari yang dimulai dengan kehancuran alam ini yang dalam istilah  disebut the last day of the world, dimana air laut tumpah ke darat, planet-planet bertabrakan, gunung meletus, bumi gempa, lalu semua makhluk hidup itu mati. Terjadilah kebangkitan setelah mati itu dalam kehidupan yang disebut kehidupan akhirat, pada kehidupan akhirat itu Allah menjelaskan pada surah Al Abasa ayat 34 sampai 38, yang artinya :
“Hari dimana setiap orang akan lari dari sodaranya, dari ibu dan bapaknya, dan dari istri dan anak-anaknya. Serta setiap orang pada hari itu memiliki kesibukannya masing-masing.”
Dari surat tersebut dapat disimpulkan bahwa orang tua tidak lagi sempat memikirkan anaknya, seorang suami tidak lagi sempat memikirkan istrinya, dan seorang teman pun tidak akan sempat memikirkan temannya, tiap orang sibuk dengan persoalan sendiri-sendiri untuk mempertangging jawabakan perbuataanya di dunia ini, dalam keadaan semacam itu dimana orang sibuk dengan persoalannya masing-masing, ada 7 golongan manusia yang mereka tenang-tenang saja, orang lain bingung mereka kalem, orang lain kepanasan mereka keteduhan, siapa mereka? Inilah yang akan kita bicarakan pada kesempatan kali ini.
Isi:
Nabi muhamad SAW bersabda “Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya, pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Allah SWT, Subhaanallah, siapakah 7 golongan orang tersebut, yaitu : Yang pertama imamun adil, yaitu pemimpin yang adil, hakim yang adil. Subhaanallah, jika saja ada pemimpin yang adil, sungguh Negeri Indonesia yang tercinta ini akan lebih baik dan makmur. Yang kedua, pemuda yang aktif, gesit, dalam ibadah kepada Allah SWT. Aktivitasnya mendekatkan dirinya kepada Allah SWT. Yang ketiga, manusia, hamba Allah, yang hatinya senang berada di dalam masjid. Dia betah di masjid. Shalat berjama'ah, ia senang, subuh-subuh ia menegakkan shalat berjamaah. Allahu Akbar, tentu ini hamba Allah yang benar-benar beriman kepada Allah. Kemudian yang keempat, orang yang bersedakah yang tangan kanannya memberi tapi tangan kirinya tidak tahu. Subhanallah.. Apa ini? inilah Orang yang ikhlas, orang yang tidak riya dan tidak ujub. Kemudian yang kelima, orang yang saling mencintai karena Allah, bertemu karena Allah, berpisah karena Allah. Yang keenam ini sangat sulit yaitu, pemuda yang dirayu, digoda, oleh wanitacantik yang memiliki kekayaan, lalu ia berkata: "Aku takut kepada Allah".  Keinginan maksiatnya ada, tapi rasa takutnya kepada Allah lebih hebat, sehingga ia tidak mau melakukan kemaksiatan. Kita sangat merindukan pemuda, yang memiliki kualitas keimanan yang luar biasa, sehingga ia mampu menahan dari berbagai macam godaan.  Kemudian yang ketujuh, yaitu pemuda, atau hamba Allah, atau orang yang dalam ingatannya kepada Allah, dalam ibadahnya, dalam doanya, dalam dzikirnya, ia menangis. Allahu Akbar, menangis.. Dua tetesan yang dibanggakan Allah SWT di hari akhir, pertama tetesan darah fii sabilillah, kedua tetesan air mata karena menangis, takut azab Allah, karena merasa bersalah atas segala dosa yang ia lakukan kepada Allah, karena ia sangat mencintai Allah SWT
Penutup:
1.      Kesimpulan : Subhanallah.. Inilah golongan yang akan mendapat pertolongan Allah di hari akhir. Mereka akan mendapat naungan di padang mahsyar kelak.
2.      Permintaan maaf : Demikian lah yang dapat saya sampaikan, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi anda semua. Mohon maaf bila ada kesalahan ataupun kekurangan apapun. Subhanakallahumma wabihamdika asyhaduallaailaahailla anta astaghfiruka wa atubuilaik. Bilahitaufik wal hidayah.
3.      Salam penutup: Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.


Ciri Kebahasaan
Paragraf ke
Kata benda
Kata kerja
Kata sifat
Ke-satu
-
-
-
Ke-dua
Pemirsa, Kita, Hari, Alam, Air, Laut, Planet, Gunung, Bumi, Orang, Saudara, Ibu, Bapak, Istri, Anak, Surat, Teman, Golongan, Manusia.
Mengajarkan, Beriman, Tumpah, Bertabrakan, Meletus, Menjelaskan, Lari, Disimpulkan, Memikirkan,

Ke-tiga
Golongan, Naungan, Pemimpin, Hakim, Indonesia, Pemuda, Manusia, Hati, Masjid, Orang, Wanita.
Bersabda, Naungi, Beribadah, Berjamaah, Mencintai, Bersedekah, Berpisah, Dirayu, Digoda, Menahan, Merindukan
Cantik, Baik.
Ke-empat
Golongan, Mereka, Padang, Pertolongan, Naungan, Saya
Mendapat, Sampaikan
-