Pages

Tuesday 15 January 2019

DRAMA PERSAHABATAN DAN PENDIDIKAN 6 ORANG :HARAPAN DI PERSIMPANGAN JALAN

Harapan Di Persimpangan Jalan
Pemeran :
Hafsah                  : Anita Widura
Radit                    : Andika Sedya Ardi W
Pak Doni              : Erdin Ferdiano
Bu Zahra              : Devi Damayanti
Ayah Hafsah        : Fery Purwadi
Ibu Hafsah           : Faridatus Solehah

ADEGAN 1
Hafsah adalah salah satu murid berprestasi di sekolahnya, ia sering kali mengikuti lomba olimpiade. Ia adalah murid yang aktif, ceria dan selalu membuat teman-temannya tertawa dengan tingkah konyolnya. Namun, akhir-akhir ini ia kebanyakan melamun. Seperti saat ini, ia sedang termenung di salah satu meja baca perpustakaan. Ia tak menyadari bahwa kegelisahannya tersebut sejak tadi telah diperhatikan oleh sahabatnya Radit.
Radit                : hei, kamu ini masih pagi sudah melamun saja.
Hafsah             : ya ampun Radit, kamu mengagetkanku tahu! Kalau jantungku copot bagaimana? Kamu mau ganti?
Radit                   : Hehe. Maaf maaf.
Hafsah                 : ada apa Dit?
Radit                   : Ya tidak apa-apa. Aku pikir kamu kemana tadi. Aku mencari-cari kamu loh.
Hafsah                 : Hehe.. Ya aku kemana lagi kalau tidak ke mushala atau perpustakaan. Mau ke kantin, aku tidak punya uang.
Radit                   : justru itu, mudah sekali kalau aku mau mencarimu kawan. Oh ya, ngomong-ngomong rencanamu setelah lulus apa? Pasti kamu mau mengambil jurusan Kedokteran di Universitas Gajah Mada kan? Sejak dulu kamu bicara tentang mimpimu untuk bisa berkuliah di jurusan itu.
Hafsah                 : Entahlah Dit.
Radit                   : Loh, kok entahlah. Ada apa ini kawan? Bukankah kamu bercita-cita untuk menjadi dokter spesialis Bedah?
Hafsah                 : iya, memang benar. Tapi entahlah Dit.
Radit                   : ada apa ini Hafsah? Ada masalah apa sebenarnya? Ayo ceritakan padaku!
Hafsah                 : tentang mimpi-mimpiku itu Dit, rasanya aku tak bisa terus memupuknya. Orang tuaku tidak setuju aku melanjutkan pendidikan tinggi. Mereka ingin aku bekerja di luar negeri sebagai TKI saja.
Radit                   : begini saja Hafsah, kita konsultasikan masalahmu ini kepada pak Doni.. Mungkin saja beliau punya masukan terbaik yang bisa membantu semua persoalanmu itu.
Hafsah                 : Baiklah, jam istirahat kedua setelah shalat dhuhur saja ya Dit. Waktu istirahat pertama kita sudah hampir habis ini.
Radit                   : Baiklah, ayo kita masuk ke kelas!

ADEGAN 2
Setelah jam istirahat kedua selepas shalat dhuhur, mereka berdua pergi menuju ruang pak Doni yang merupakan guru Bimbingan Konseling di kelas mereka.
Radit                   : Assalamualaikum. (seraya mengetuk pintu ruangan)
Pak Doni             : Waalaikumsalam. Wr. Wb. Silahkan masuk!
Radit                   : Terima kasih pak. Ayo Hafsah, kita masuk!
Hafsah                 : Iya. Selamat siang pak.
Pak Doni             : Oh Radit, Hafsah, ada apa ini? Apa ada yang mau kalian diskusikan kepada bapak?
Radit                   : begini pak, ada sesuatu hal penting yang ingin kami diskusikan. Kami yakin akan dapat menemukan solusi terbaik jika masalah ini kami sampaikan kepada Pak Doni.
Pak Doni             : Baiklah Dit, ceritakanlah masalahmu itu pada bapak! Barangkali bapak bisa membantu.
Radit                   : Ini bukan tentang saya pak, tapi Hafsah. Nah, Sa, ceritakanlah masalahmu itu!
Hafsah                 : Baiklah.

ADEGAN 3
Setelah menceritakan semua masalah Hafsah kepada pak Doni. Akhirnya pak Doni memutuskan untuk membawa persoalan ini ke Bu Zahra, waka kesiswaan. Akhirnya Hafsah dan pak Doni bergegas menuju ruang bu waka Kesiswaan. Setibanya mereka di ruang Bu Zahra, pak Doni menyampaikan perihal masalah yang dialami oleh Hafsah kepada beliau.
Pak Doni             : Begitu bu, inti permasalahannya adalah bahwa Hafsah tidak diizinkan oleh orang tuanya untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi. Karena sebab ketidakmampuan orang tuanya dalam hal ekonomi.
Bu Zahra             : Begini Pak Doni, Hafsah. Sebenarnya saya ada solusi yang insyaaallah dapat menjawab persoalan ini. Tapi sepertinya kita tidak memiliki cukup waktu untuk membahasnya di sini. Begini saja, kita agendakan kunjungan ke rumah Hafsah dalam rangka menjelaskan hal-hal penting seputar pendidikan serta solusi agar Hafsah dapat tetap melanjutkan pendidikan tingginya. Bagaimana?
Pak Doni             : Ide yang bagus bu. Nah, Hafsah, kapan kira-kira kami bisa mengunjungi orang tuamu?
Hafsah                 : Kalau hari minggu pagi bagaimana Pak, Bu? Insya Allah orang tua saya tidak berjualan di pasar karena hari tersebut sedang ada festival di kompleks pasar yang tidak memungkinkan pedangan untuk berjualan. Apa Bu Zahra dan Pak Doni tidak keberatan meluangkan waktu libur di hari itu?
Bu Zahra             : Tentu saja tidak, Hafsah. Ibu merasa harus memperjuangkan nasib pendidikanmu. Karena kamu adalah salah satu siswa terbaik kami di sekolah ini.
Pak Doni             : Bapak juga tidak keberatan Sa.


ADEGAN 4
Keesokan harinya di hari minggu pagi. Bu Zahra dan Pak Doni pergi berkunjung ke rumah Hafsah.
Bu Zahra             : Assalamualaikum. (sambil mengetuk pintu)
Hafsah                 : Waalaikumsalam. Silahkan masuk Pak, Bu..
Bu Zahra             : terima kasih Hafsah.
Hafsah                 : sebentar saya panggilkan bapak dan ibu dulu. Silahkan duduk dulu pak.
Tak lama kemudian, dan ibu Hafsah datang ke ruang tamu menyambut Bu Zahra dan Pak Doni.
Ayah Hafsah       : Wah, ada tamu spesial rupanya. Bu Zahra, apa kabar? Ini Pak Doni guru BK di sekolah Hafsah ya?
Pak Doni             : Betul pak, saya guru BK di sekolah Hafsah.
Ibu Hafsah          : Maaf ya pak, bu, Tempatnya begini adanya.
Bu Zahra             : ah, tidak apa-apa bu. Terima kasih sudah diperbolehkan berkunjung.
Ibu Hafsah          : kalau boleh tahu, angin apa yang membawa ibu dan bapak ke rumah kami ini? Apa Hafsah membuat masalah di sekolah.
Bu Zahra             : oh, tidak bu. Sama sekali tidak. Justru Hafsah adalah salah satu anak yang membanggakan yang kami miliki di sekolah.
Ibu Hafsah          : syukurlah kalau begitu bu. Lantas ada masalah apa ya pak?
Bu Zahra             : begini pak, bu, langsung saja ke pokok permasalahan. Beberapa hari yang lalu Hafsah menyampaikan bahwa dirinya ingin sekali melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi negeri. Saya ingin mengklarifikasikan kepada bapak dan ibu selaku orang tua dari Hafsah. Apakah betul bapak dan ibu tidak memperkenankan Hafsah untuk berkuliah?
Bu Zahra             :Karena begini pak, bu. Saya rasa sangat disayangkan bahwa anak secerdas Hafsah tidak bisa melanjutkan pendidikannya hanya karena terhalang dari restu kedua orang tuanya. Sementara Hafsah ingin sekali untuk belajar di perguruan tinggi negeri.
Ayah Hafsah       : Begitu rupanya. Sebelumnya terima kasih atas perhatian bapak kepada anak kami. Begini pak, alasan kami tidak memperkenankan Hafsah untuk berkuliah di perguruan tinggi tidak lain dan tidak bukan adalah karena keterbatasan keuangan yang kami miliki pak. Saya ini hanya penjual sayur di pasar. Sementara istri saya ikut berdagang bersama dengan saya. Penghasilan kami hanyalah cukup untuk makan sehari-hari dan membayar uang sekolah Hafsah dan adik-adiknya. Melihat kondisi tersebut, saya merasa tidak mampu untuk membiayai Hafsah untuk belajar lebih tinggi lagi. Alasan sebenarnya adalah begitu pak, bu.
Ibu Hafsah          : betul pak, bu. Sungguh, kami tidak bermaksud menghalang-halangi cita-cita Hafsah. Tapi apalah daya kami pak. Kami hanyalah orang miskin yang tak dapat menyekolahkan anak-anaknya. Maka dari itu kami bermaksud untuk mengirim Hafsah ke luar negeri untuk bekerja demi adik-adiknya.
Pak Doni             : begini Pak, bu. Maaf kalau saya lancang. Memang sangat sulit sekali jika menjalani studi tanpa adanya kemampuan finansial yang mendukung. Tapi bukan berarti proses pembelajaran itu harus terputus begitu saja. Apalagi Hafsah adalah anak yang cerdas. Sangat disayangkan jika ia tidak difasilitasi untuk belajar.
Bu Zahra             : betul pak, bu. Hafsah harus tetap melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi negeri. Pendidikan itu teramat penting yang harus diperjuangkan dengan gigih. Rasanya terlalu dini untuk menganggap persoalan ekonomi adalah faktor penghambat utama. Saya juga melihat bahwa Hafsah memiliki kemauan yang begitu tinggi untuk berkuliah. Kemauan yang keras pasti akan membuahkan jalan menuju keberhasilan. Saya percaya akan hal itu.
Ayah Hafsah       : saya sepakat dengan Bu Zahra dan Pak Doni. Namun lagi-lagi kami tak berkemampuan untuk membiayai Hafsah, khususnya ketika ia akan melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi.
Ibu Hafsah          : Betul pak, bu. Kami benar-benar kesulitan masalah keuangan. Kami tak ingin mengeluh, namun inilah hambatan terbesar kami saat ini.
Bu Zahra             : Bapak, ibu. Kedatangan kami ke sini bukan hanya untuk menceramahi akan pentingnya pendidikan, bukan itu. Kami ke sini juga membawa sebuah solusi yang cukup baik untuk Bapak dan ibu, khususnya untuk Hafsah.
Ayah Hafsah       : wah, apa itu pak?
Bu Zahra             : Hafsah tetap bisa melanjutkan pendidikannya hingga ke tingkat perguruan tinggi pak, bu, melalui program beasiswa bidik misi. Program ini ditujukan kepada calon mahasiswa berprestasi dan tidak mampu. Beasiswa yang akan diberikan berupa uang tunai dengan besaran yang telah ditentukan oleh pemerintah. Mengenai mekanisme pendaftarannya, sekolah akan membantu Hafsah.
Ayah Hafsah       : masyaaallah, alhamdulillah kalau begitu. Terima kasih banyak pak, bu.
Ibu Hafsah          : betulkan bisa begitu pak, bu? Saya sangat bersyukur kalau memang Hafsah bisa tetap melanjutkan pendidikannya. Hafsah, kemarilah sebentar nak!
Hafsah                 : Iya ibu. (menagis haru)
Ayah Hafsah       : Kau tetap bisa berkuliah nak. Berterima kasihlah pada Guru-gurumu ini.
Hafsah                 :Terima kasih banyak telah banyak membantu saya Pak, Bu. (menangis haru sambil mencium tangan Bu Zahrad an Pak Doni)
Akhirnya Hafsah tetap bisa melanjutkan cita-citanya untuk berkuliah di perguruan tinggi negeri dengan bantuan beasiswa yang difasilitasi oleh sekolahnya. Tak lama kemudian, Bu Zahra dan Pak Doni pun beranjak pergi untuk pulang ke rumah masing-masing.


CONTOH LAPORAN KEGIATAN PONDOK RAMADHAN


Kata Pengantar

            Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya saya dapat menyelesaikan laporan tentang materi pondok ramadhan ini dengan baik. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus  berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh semesta alam.
            Saya sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan laporan yang menjadi tugas dalam mata pelajaran pendidikan agama islam dengan judul “Laporan Materi Pondok Ramadhan”. Disamping itu, saya mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu saya selama pembuatan laporan ini berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah laporan ini.
            Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dalam rangka menambah ilmu pengetahuan. Saya sadar bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, karena di dalamnya masih terdapat kekurangan-kekurangan. Maka dari itu, saya berharap kritik dan saran yang mendukung terhadap laporan ini agar kedepannya dapat saya perbaiki.

Banyuwangi, 23 Juni 2017

PENYUSUN




BAB I
PENDAHULUAN



1.1  Latar Belakang
Bulan suci ramadhan merupakan kesempatan bagi setiap umat islam untuk lebih meningkatkan ketaqwaannya pada Allah SWT dikarenakan pada bulan ini banyak sekali keutamaan dan keistimewahannya. Pada bulan ramadhan juga banyak sekali diadakan kegiatan-kegiatan keagamaan, salah satunya adalah kegiatan pondok ramadhan. Pondok ramadhan merupakan kegiatan yang diselenggarakan pada saat bulan ramadhan yang diisi dengan berbagai bentuk kegiatan keagamaan seperti pengkajian atau materi-materi seputar islam, diskusi agama, tadarus Al-qur’an, sholat tarawih, buka bersama, dsb.
Pada laporan ini, berisi tentang materi-materi pondok ramadhan SMKN WONGSOREJO. Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan SMKN WONGSOREJO. Di dalam kegiatan ini. disajikan materi-materi yang mengupas tentang keistimewaan bulan ramadhan dan juga materi islam yang lainnya. Tentunya materi-materi tersebut menambah semangat para siswa untuk lebih giat lagi beribadah di bulan yang penuh berkah ini. Disini, siswa tidak hanya duduk dan mendengarkan saja, tetapi siswa juga dituntut aktiv bertanya dan berdiskusi
1.2  Maksud Dan Tujuan
Maksud dan tujuan dibuatnya laporan ini:
  1. Untuk memenuhi tugas dalam mata pelajaran PAI (Pendidikan Agama Islam).
  2. Menambah ilmu tentang bulan ramadhan.
  3. Mengisi waktu luang selama liburan bulan ramadhan.
1.3  Materi Yang Diamati
  1. Iman dan taqwa
  2. Muamalah
  3. Al-quran
1.4  Waktu Dan Tempat Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada:
Hari/tanggal    :   • Rabu, 14 juni 2017
• kamis, 15 juni 2017
Pukul               : 08.00 WIB – 12.00 WIB
Tempat                        : Mushollah SMKN WONGSOREJO

1.5  Laporan Kegiatan
Pemateri                      :  1. Drs. Kunto Hadi, M.PdI
2. Ustad Imam Sofyan Hadi
3. Imron Rosyadi, S.Th.I
Peserta                         : Siswi SMKN WONGSOREJO
Daftar kegiatan           :  shalat dhuha berjamaah
Materi seputar ramadhan dan islam
Istirahat
Tadarus
Shalat dzuhur berjamaah

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Iman Dan Taqwa
Pemateri : Drs. Kunto Hadi, M.PdI
  • Muqodimah
Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah. Semua amalan yang dilakukan di bulan ramadhan akan dilipat gandakan. Jadi jangan sia-siakan sedetikpun waktu di bulan ramadhan ini. Salah satu amalan yang bisa kita lakukan adalah bershalawat kepada nabi Muhammad SAW. Bershalawat kepada nabi akan membawa kebaikan pada diri sendiri, setiap 1 kali shalawat pahalanya akan dikalikan 10 kali. Jika pada hari-hari biasa saja pahalanya dilipat gandakan menjadi 10x bagaimanakah jika bershalawat di bulan yang suci ini? tentunya pahalanya akan menjadi berkali-kali lipat.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-ahzab ayat 56 yang artinya:
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya”
Di dalam ayat tersebut dijelaskan bahwah Allah dan para malaikat bershalaawat kepada nabi. Lalu kenapa kita yang hanya manusia biasa merasa malas untuk bershalawat? Dan di dalam ayat tersebutpun dijelaskan bahwa kita sebagai mukmin diperintahkan untuk bershalawat kepada nabi.
            Semua yang hidup pada akhirnya akan mengalami yang namanya kematian. Perlu diingat bahwa hidup di dunia hanyalah sementara, dan kehidupan yang abadi hanyalah diakhirat kelak. Dunia hanyalah tempat bermain dan dari tempat bermain pastinya kita akan pulang ke rumah yaitu di akhirat. Di akhirat nanti, keluarga shalih akan terkumpul, dan orang diakhirat nanti sesuai dengan amal perbuatannya. Sebagaimana Allah berfirman dalam QS. At-tur ayat 21 yang artinya:
“dan orang-orang yang beriman , beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga), dan kami tidak mengurrangi sedikitpun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya”
            Ada tiga amal yang yang akan terus mengalir atau tidak terputus meskipun orangnya sudah meninggal, amal ini disebut dengan amal jariyah.
  1. Sedekah jariyah
Contoh dari sedekah jariyah adalah membangun masjid, mewaqafkan tanah untuk pembangunan pesantren atau masjid, menulis buku islami yang bermanfaat dsb.
  1. Ilmu yang bermanfaat
Ilmu yang kita ajarkan kepada orang lain, selama orang yang kita ajari mengamalkan ilmu yang kita berikan maka kita akan memperoleh pahala yang akan terus mengalir. Contohnya: mengajar ngaji, mengajarkan ilmu agama, dsb.
  1. Doa anak yang sholeh
Doa dari anak yang sholeh pahalanya akan sampai pada orang tuanya meskipun orang tuanya telah meninggal dunia. Karena anak yang sholeh adalah hasil didikan dari kedua orang tuanya. Dan sebagai orang tua harus bisa mendidik anaknya dengan baik sehingga kelak anaknya bisa menjadi orang yang sholeh yang selalu mendoakan kedua orang tuanya.
            Bulan ramadhan jadikanlah waktu untuk memperbaiki ibadah bagi yang ibadahnya masih malas-malasan. Dan untuk yang sudah melaksanakan ibadah, tingkatkanlah lagi ibadah kepada Allah. Dirikanlah  shalat dengan sungguh-sungguh dan dengan penuh kekhusyuan. Karena shalat akan mencegahnya dari perbuatan keji dan mungkar,
Sebagaimana Allah berfirman dalam QS. Al-ankabut ayat 45 yang artinya:
“ Bacalah  kitab (Al-quran) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksankanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (shalat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”
Dalam ayat di atas, juga diperintahkan untuk membaca al-quran.
  • Iman dan taqwa
Rukun iman merupakan 6 landasan dalam islam. Iman berarti percaya atau yakin.
Beriman kepada Allah. Sebagai orang islam kita harus yakin dengan adanya Allah sebagai tuhan kita. Dalam QS. Al-hajj ayat 18 dijelaskan bahwa semua yang ada di langit dan bumi bersujud kepada Allah swt.  Lalu bagaimana dengan kita yang hanyalah manusia biasa kadang merasa malas untuk bersujud kepada Allah? sudah menjadi kewajiban kita untuk senantiasa bersujud menyembah Allah.
Orang yang benar-benar beriman kepada Allah, akan selalu melaksanakan apa yang allah perintahkan dan menjauhi larangan-Nya, termasuk untuk tidak meninggalkan shalat. ia akan selalu menanti-nantikan waktu shalat dan merasa tidak tenang atau gelisah jika sampai tidak melaksanakan shalat. Apalagi jika sampai ketiduran dan melewatkan shalat subuh, tentunya itu sangatlah merugi, karena pada waktu subuh malaikat akan turun ke bumi. Malaikat akan mengamini doa orang-orang yang shalat subuh. Dan tahukah kamu? Apakah yang lebih baik dari dunia dan seisinya? Yaitu adalah shalat fajar atau shalat sunnah sebelum subuh (qobliyah subuh)
Setiap selesai shalat berdoalah agar hati kita agar selalu ditetapkan pada agamanya Allah. Berikut doanya : ya muqollibal quluub, tsabbit qolbi ‘ala dinika, wa tsabbit qolbi ‘ala too’atika.
Perumpamaan beriman kepada Allah yang gaib seperti guru yang tidak memberi tahukan soal ujian pada siswanya, melainkan hanya memberikan kisi-kisi. Kisi-kisi yang Allah berikan  itu berupa alam semesta beserta isinya, semua itu Allah ciptakan agar manusia berpikir, hal ini dijelaskan dalam QS. Ar-ra’d ayat 3 yang artinya:
“ dan Dia yang menghamparkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai di atasnya. Dan padanya Dia menjadikan semua buah-buahan berpasang-pasangan; dia menutupkan malam kepada siang. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berpikir”
Selain beriman atau percaya kepada Allah, kita juga harus beriman pada malaikat, kitab-kitab Allah, rasul-rasul Allah, hari kiamat dan qada dan qadar Allah. Adanya banyak hikmah atau manfaat apabila kita meyakini 6 rukun iman tersebut diantaranya adalah bertambahnya ketaqwaan kita, semangat berfastabiqul khoirot atau berlomba-lomba dalam kebaikan, menambah kesabaran dan ketabahan, dsb. 

2.4 Muamalah
Pemateri : Ustad Imam Sofyan Hadi
Islam adalah agama yang sangat komprehensif, maksudnya islam itu sangat luas. Islam mengatur semua sisi kehidupan, mulai dari ibadah, akhlaq, hukum, politik, militer, ilmu pengetahuan dan masih banyak yang lainnya.
Islam dibagi menjadi 3:
1)      Ibadah
2)      Muamalah
3)      Akhlaq
Ibadah adalah semua hal yang dicintai oleh Allah baik berupa perbuatan maupun berupa perkataan. Apakah yang dicintai oleh Allah? Yaitu segala perbuatan yang diperintahkan oleh Allah dan yang melakukannya akan mendapatkan pahala. Dan ibadah itu bisa diwujudkan dengan 2 hal, yaitu hablum minallah (hubungan kepada allah) dan hablum minannas (hubungan pada manusia). Contoh hablum minallah adalah shalat, puasa, membaca al-quran, dsb. Contoh balum minannas adalah berbuat baik kepada keluarga, teman, dan orang lain, mencintai anak yatim, dsb.
            Muamalah berasal dari kata amalah yang berarti bekerja. Sehingga pengertian muamalah adalah saling bekerja sama antar sesama manusia, atau bisa dikatakan bahwa muamalah adalah hubungan antar manusia.
            Akhlaq adalah jati diri atau karakter yang menyertai seseorang dimanapun ia berada. Sedangkan akhlaq islami adalah seperangkat tindakan atau gaya hidup yang terpuji sebagai refleksi atau cermin nilai-nilai islam yang diyakini  dengan motivasi semata-mata untuk mencari ridho-Nya Allah.
Perbedaan ibadah dengan muamalah adalah kalau muamalah bersifat umum, contoh pada masa Nabi tidak ada yang namanya narkoba , dan pada zaman sekarang narkoba dihukumkan haram disamakan dengan khamer yang diharamkan pada masa Nabi. Sedangkan kalau ibadah bersifat permanen.
Muamalah juga mencakup dengan jual beli. Jual beli adalah tukar menukar barang atas saling ridho.
Rukun jual beli
1)      Ada penjual
2)      Ada pembeli
3)      Ada ijab dan qobul
Syarat jual beli
1)      Sudah balig
2)      Barangnya suci
jual beli yang dilarang
1)      Jual beli yang belum diketahui jenis dan bentuk barangnya
2)      Jual beli yang mengandung riba di dalamnya

Ustad Sofyan juga menyampaikan hal-hal lain diluar materi muamalah. Diantaranya:
  • Menurut ali bin abi thalib, guru adalah orang yang mengajari kita satu huruf saja.
  • Orang tua itu ada 3:
1)      Orang yang mengajarimu
2)      Orang yang melahirkanmu
3)      Orang yang menikahkanmu
  • Wanita dinikahi karena 4 hal
1)      Kecantikan
2)      Keturunan/nasab
3)      Agamanya
4)      Harta
Dan jadilah kamu wanita yang dinikahi karena Agamamu.
  • Orang yang dihisab duluan nanti di akhirat
1)      Orang yang namanya ada nama Allah swt.
2)      Orang yang namanya ada nama Nabi Muhammad Saw.
  • Cara membedakan hati yang bersih dan yang tidak yaitu, kalau hati yang bersih akan menerima semua masukan, nasihat dan teguran dengan rasa ikhlas.
 

2.3 Al-quran
Pemateri : Imron Rosyadi, S.Th.I

Mengapa kita harus membaca Al-quran selama ramadhan?
  1. Bulan ramadhan adalah bulan nuzulul qur’an.
Allah berfirman dalam QS. Al-baqarah ayat 185 yang artinya:
“ Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang didalamnya diturunkannya Al-quran, sebagi petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil)…..”
Usman bin affan 30 kali hatam al-quran selama ramadhan.
  1. Bulan ramdhan pahalanya dilipat gandakan.
  2. Ada malam lailatul qadr yaitu suatu malam yang lebih mulia dari pada seribu bulan.
Sebagaimana dalam firman Allah dalam QS. Al-qadr.
  1. Dikabulkannya doa orang yang berpuasa.

  •  Ada tiga perkara yang doanya tidak tertolak
1)      Orang yang berpuasa sampai ia berbuka
2)      Pemimpin yang adil
3)      Orang yang terdzolimi

  • 4 hak/tingkatan manusia terhadap Al-quran
1)      Membaca Al-quran
2)      Tadabbur
3)      Menghafalkan Al-quran
4)      Mengamalkan Al-quran





BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Sebagai umat muslim sudah seharusnyalah untuk tidak menyia-nyiakan bulan ramadhan yang penuh dengan keistimewaan-keistimewaan dibandingkan dengan bulan-bulan yang lain. Apapun yang kita lakukan jika itu bernilai ibadah maka pahalanya akan dilipat gandakan, dan begitu pula sebaliknya. Merugilah jika kita termasuk dalam golongan orang-orang yang menyia-nyiakan bulan Ramadhan.

3.2  Saran
Jadikanlah bulan ramadhan sebagai waktu untuk memperbaiki ibadah kita kepada Allah swt. Lakukanlah dan ikuti kegiatan-kegiatan yang dapat menambahkan pahala kita selama bulan ramadhan, seperti mengikuti kegiatan-kegiatan pondok ramadhan di sekolah ataupun yang didirikan oleh remas masjid setempat. Tentukan target-target ibadah yang harus kita lakukan selama bulan ramadhan, misalnya target 2 kali khatam Al-quran, target shalat qiyamul lail disetiap malamnya, dsb.