Pages

Monday, 2 October 2017

BIOLOGI : ORGAN REPRODUKSI WANITA

Setelah memahami tentang organ reproduksi pria, selanjutnya kita akan mempelajari pasangannya, yaitu organ reproduksi pada wanita. Seperti pada organ reproduksi pria, organ reproduksi wanita juga dibagi menjadi dua, yaitu alat kelamin luar (lubang vagina, labia mayora, labia minora, mons pubis, dan klitoris) dan alat kelamin dalam (ovarium, tuba falopii/oviduk, dan uterus/rahim)

 
A. Alat Kelamin Luar
1. Vagina berfungsi sebagai alat kopulasi, yaitu sebagai saluran masuknya sperma menuju ke rahim dan juga berfungsi sebagai saluran untuk melahirkan.
2. Celah (vulva), terbentuk oleh dua bibir besar (labium mayora) pada bagian luar dan dua bibir kecil (labium minora) pada bagian dalam.
- Labia mayora merupakan lipatan kulit yang berfungsi melindungi vagina.
- Labia minora merupakan lipatan kulit di antara labia mayora.
3. Mons pubis terletak pada bagian atas dan terluar vulva. Mons pubis tersusun atas jaringan lemak. Saat masa pubertas, bagian ini banyak ditumbuhi oleh rambut.
4. Klitoris terletak pada pertemuan antara ke dua labia minora dan dasar mons pubis. Ukurannya sangat kecil sebesar kacang polong, penuh dengan sel saraf sensorik, dan pembuluh darah.

B. Alat Kelamin Dalam
1. Ovarium berjumlah sepasang dan terdapat di rongga perut. Ovarium menghasilkan ovum/sel telur serta hormon estrogen dan hormon progesteron. Jaringan yang membuat sel telur disebut folikel. Ovarium baru berhasil memproduksi sel telur jika wanita telah dewasa. Sel telur ini tidak dapat bergerak aktif karena tidak memiliki alat gerak. Proses pembentukan ovum di ovarium bersiklus selama 30 hari sekali (bisa kurang bisa lebih, bisa berbeda pada tiap wanita) dan disebut oogenesis. Sel telur yang sudah matang akan dikeluarkan dari ovarium (ovulasi).
2. Oviduk/tuba fallopi adalah saluran yang menghubungkan ovarium dan uterus/ rahim. Bagian pangkal oviduk---yang berada dekat dengan ovarium---berbentuk corong, disebut infundibulum. Infundibulum dilengkapi dengan jumbai-jumbai (fimbria) yang berfungsi untuk menangkap sel telur yang telah masak dan lepas dari ovarium.
Jika ada sperma yang masuk, pembuahan terjadi di dalam oviduk sebelum hasil pembuahan menuju ke rahim.
3. Rahim/ uterus berfungsi sebagai tempat tumbuh dan berkembang embrio dari hasil pembuahan menjadi janin. Uterus berupa rongga berotot yang mampu mengembang mengikuti perkembangan embrio. Dinding rahim memiliki banyak pembuluh darah sehingga dindingnya menebal untuk memfasilitasi embrio. 

C. Menstruasi
Peristiwa pelepasan sel telur dari ovarium disebut ovulasi. Setelah ovulasi, sel telur ditangkap oleh infundibulum dan segera menuju ke oviduk. Jika terjadi pembuahan maka akan terjadi kehamilan. Namun saat sel telur tidak dibuahi, sel telur tersebut akan mati dan dinding rahim yang seharusnya menjadi tempat melekat embrio akan meluruh dan terjadilah pendarahan. Hal ini disebut menstruasi. Darah menstruasi dikeluarkan melaui vagina.

D. Hormon-Hormon yang Bekerja pada Organ Reproduksi Wanita
Hormon-hormon yang bekerja pada organ reproduksi wanita yaitu sebagai berikut.
1. FSH (Follicle Stimulating Hormone): berfungsi untuk merangsang pematangan folikel di ovarium.
2. LH (Luteinizing Hormone): merangsang korpus luteum untuk menghasilkan hormon progesteron dan merangsang ovulasi.
3. Estrogen: memelihara organ reproduksi wanita dan membentuk karakter seksual sekunder wanita saat pubertas, seperti pembesaran payudara dan panggul.
4. Progesteron: berperan dalam menstruasi dan kehamilan.
Peristiwa keluarnya sel telur dari ovarium disebut ovulasi.
• Oogenesis: proses pembentukan sel telur
• Menstruasi: peristiwa luruhnya dinding rahim ketika tidak terjadi pembuahan
• Fertilisasi: pembuahan sel telur oleh sperma

No comments:

Post a Comment