A. INFORMASI
- Pengertian Informasi
Kemajuan pesat dibidang teknologi,
menurut perubahan total dalam orientasi pimpinan perusahaan terhadap peranan
informasi dalam pengambilan keputusan. Berbagai informasi tentang segala
sesuatu yang berhubungan dengan bisnis dapat diterima dengan sangat cepat.
Informasi dapat diperoleh melalui banyak sumber seperti surat kabar, televisi,
radio, majalah, bahkan internet.
Kebutuhan terhadap informasi dalam
berbagai kegiatan manusia menunjukkan adanya peningkatan yang terus meningkat.
Saat ini informasi memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung
kelangsungan sebuah perusahaan. Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang
mengalir dalam tubuh manusia, oleh karenanya pelaku bisnis tidak bisa lepas
dari arus informasi.
Informasi adalah hasil dari
pengolahan data yang diorganisasi menjadi bentuk yang lebih berguna bagi pihak
yang menerimanya serta menggambarkan suatu kejadian yang nyata dan dapat
digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan.
Menurut para ahli definisi informasi
adalah sebagai berikut.
- Gordon B. Davis dalam buku Management Information System: Conceptual Foundations, bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami di dalam keputusan sekarang maupun masa depan.
- Stephen A. Moscove dan Mark G. Simkin dalam buku Accounting Information System: Concepts yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan bisnis.
- Robert. N. Anthony & John Dearden dalam buku Management Control Systems menyatakan bahwa informasi sebagai suatu kenyataan, data, item yang menambah pengetahuan bagi penggunanya.
- Barry E. Cushing dalam buku Accounting Information System and Business Organization menyatakan bahwa informasi merupakan sesuatu yang menunjukkan hasil pengolahan data yang diorganisasi dan berguna kepada orang yang menerimanya.
Dari beberapa pengertian di atas
dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data, kenyataan, dan hasil pengolahan
yang berguna khususnya dalam pengambilan keputusan. Informasi merupakan data
yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan lebih berarti lagi yang
menerimanya.
2.
Karakteristik Informasi
Informasi yang baik memiliki
beberapa karakteristik seperti berikut ini.
a.
Informasi harus berhubungan (information
must be pertinent)
Pernyataan informasi harus berhubungan dengan urusan
dan masalah yang penting bagi penerima informasi (orang yang membutuhkan
informasi tersebut).
b.
Informasi harus akurat (information
must be accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan
tidak memiliki bias atau menyesatkan. Informasi yang dihasilkan harus
mencerminkan maksudnya. Keakuratan informasi seringkali bergantung pada
keadaan.
c.
Harus ada ketika dibutuhkan (information
must be timely)
Informasi harus ada ketika dibutuhkan. Informasi yang
datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak
akan mempunyai nilai lagi karena informasi
merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.
d.
Relevan (Relevant)
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang yang satu dengan yang lainnya pasti
berbeda.
- Sistem Informasi
a.
Pengertian Sistem Informasi
Informasi merupakan hal yang sangat
penting bagi manajemen dalam pengambilan keputusan. Informasi diperoleh dari
sistem informasi. Berikut ini adalah beberapa definisi
tentang sistem informasi.
1)
Sistem informasi adalah sekumpulan hardware,
software, brainware, prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan secara
integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat
guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan.
2)
Sistem informasi adalah satu kesatuan data olahan yang terintegrasi dan
saling melengkapi yang menghasilkan
output, baik dalam bentuk gambar, suara maupun tulisan.
3)
Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang
mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen yang lainnya yang
bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam sutau bidang tertentu. Dalam
sistem informasi diperlukan klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan
keanekaragaman kebutuhan terhadap suatu informasi oleh pengguna informasi.
Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien.
4)
Sistem informasi adalah kumpulan antara sub-sub sistem yang saling berhubungan
yang membentuk suatu komponen yang didalamnya mencakup kegiatan input, proses,
output yang berhubungan dengan pengelolaan informasi.
5)
Suatu sistem informasi (SI) atau information
system (IS) merupakan aransemen dari orang, data, proses-proses, dan
antar-muka yang berinteraksi mendukung dan memperbaiki beberapa operasi
sehari-hari dalam suatu bisnis termasuk mendukung memecahkan soal dan kebutuhan
pembuat-keputusan manajemen dan para pengguna.
Sistem informasi harus mempunyai beberapa sifat berikut ini.
1)
Pemrosesan informasi yang efektif. Hal ini berhubungan dengan pengujian
terhadap data yang masuk, pemakaian perangkat keras dan perangkat lunak yang
sesuai.
2)
Manajemen informasi harus efektif. Dengan kata lain, operasi manajemen,
keamanan dan keutuhan data yang harus diperhatikan.
3)
Keluwesan. Sistem informasi hendaknya cukup luwes untuk menangani suatu
macam operasi.
4)
Kepuasan pemakai. Hal yang paling penting adalah pemakai mendapatkan
manfaat dan puas terhadap sistem informasi.
b.
Sistem Informasi Perusahaan
Sistem informasi yang diterapkan di
suatu perusahaan akan berbeda dengan perusahaan lainnya karena beberapa faktor
seperti ruang lingkup perusahaan dan sifat atau jenis perusahaan. Oleh karena
itu, setiap perusahaan perlu merancang sistem informasinya masing-masing dan
dikembangkan sesuai dengan sifat, tujuan serta kebutuhan terhadap informasi.
Dalam merancang sistem informasi
perlu dilalui beberapa langkah berikut ini.
1)
Tentuan dengan jelas jenis informasi yang diperlukan dan untuk apa
informasi tersebut.
2)
Buat penggolongan informasi sehingga klasifikasi pokok informasi.
3)
Rumuskan tujuan khusus atau manfaat sistem informasi yang hendak
dicapai.
4)
Tentukan pusat-pusat atau lokasi penting yang harus ada dalam jaringan
lalu lintas informasi.
5)
Rencanakan penyusunan pusat data yang bertugas menyimpan dan memelihara
informasi.
6)
Tetapkan informasi mana yang harus diproses secara otomatis dan
informasi mana yang masih harus diproses secara manual.
B.
MENGELOLA
INFORMASI
Mengelola merupakan suatu proses
yang terdiri dari perencanaan, pengarahan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai suatu tujuan tertentu
dengan menggunakan manusia atau sumber daya lainnya.
Informasi adalah hasil dari
pengolahan data yang diorganisir menjadi bentuk yang lebih berguna bagi
menerimanya serta menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat
digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan.
Mengelola
informasi berarti suatu proses yang terdiri dari perencanaan, pengarahan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap data yang diorganisasi
menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya serta menggambarkan suatu
kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu guna mendukung
manajemen dalam pengambilan keputusan untuk pencapaian tujuan perusahaan.
Informasi
yang dihasilkan dari sekumpulan data, pada situasi tertentu, dapat berubah
menjadi data mentah yang masih perlu diproses kembali menjadi informasi. Dalam
hubungannya dengan pengambilan keputusan, maka informasi berfungsi untuk:
1.
Menggambarkan (describe), informasi
yang deskriptif membantu pimpinan untuk menentukan apakah sesuatu akan salah
atau apakah kondisi lingkungan itu akan mengalami perubahan.
2.
Menjelaskan/menerangkan (to
explain), menjelaskan apa yang dimaksud serta bagaimana hubungan-hubungan
yang ada.
3.
Memperkirakan (to predict), informasi
prediktif, membantu pimpinan untuk memprediksi dan mengestimasi keadaan pada
masa yang akan datang dihubungkan dengan keadaan pada masa lampau.
4.
Mengevaluasi (to evaluate), informasi
yang evaluatif, membantu pimpinan untuk mengadakan evaluasi periodik mengenai
kerja dan aktivitas penting lainnya, baik yang nampak sekarang maupun yang akan
terjadi pada masa yang akan datang.
5.
Mengadakan pembaharuan (to
innovate), informasi yang inovatif adalah hal-hal yang berupa ide-ide atau
gagasan baru, rancangan-rancangan dan hepotesa-hepotesa yang dirasakan akan
dapat membantu mempercepat usaha pengembangan dan pembangunan.
Pimpinan akan dapat mengambil
keputusan sehubungan dengan masalah yang dihadapinya, dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya dan dapat disajikan dengan cepat dan tepat.
Tanpa adanya informasi yang memenuhi syarat, maka akhirnya pimpinan akan
menggunakan pikiran untuk mengambil keputusan, sehingga akan mengakibatkan
tidak dijaminnya ketepatan keputusan yang akan atau telah diambilnya.
1.
Fungsi Pengelolaan Informasi
Pengelolaan
informasi memiliki tiga fungsi penting yaitu pengumpulan informasi, penyimpanan
dan pemrosesan informasi, serta penyajian informasi tersebut kepada manajer/
pimpinan perusahaan.
a.
Pengumpulan
informasi
Informasi
yang dapat dikumpulkan oleh suatu organisasi sangat banyak, seperti catatan
tentang pegawai, informasi tentang pesaing, data penjualan, data akuntansi,
informasi tentang konsumen dan sebagainya. Dalam pengumpulan informasi terdapat
beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi yaitu
pengamatan langsung, wawancara, perkiraan dan daftar pertanyaan.
Fungsi
utama dari pengelolaan informasi adalah menentukan informasi yang diperlukan
untuk membuat keputusan dan mengorganisasikannya ke dalam database. Database adalah suatu kumpulan data terintegrasi yang
disimpan dalam satu tempat untuk memudahkan mengakses dan memproses data.
Data
dapat diperoleh dari sumber-sumber yang berasal dari dalam maupun luar
organisasi. Biasanya sebagian besar data yang dikumpulkan berasal dari:
1)
Sumber internal seperti catatan perusahaan atau laporan dan informasi
yang disusun para manajer.
2)
Sumber eksternal seperti publikasi perdagangan, pelanggan dan kosultan.
b.
Penyimpanan
dan pengolahan informasi
1)
Penyimpanan Informasi
Untuk memudahkan pengaksesan
oleh pemakainya, data biasanya disimpan dalam flashdisk, cd atau harddisk
eksternal maupun internal komputer.
Data yang disimpan haruslah data yang terbaru, oleh karena itu database harus
diperbaharui.
Untuk
mengelola database secara baik perlu diterapkan Sistem Manajemen Database (SMDP), yaitu sebuah program perangkat
lunak yang membantu perusahaan mengelola file-file, mengubah informasi yang
disimpan dalam file, menambah informasi baru dan menghapus informasi yang sudah
tidak diperlukan, menggabungkan file-file serta memproses data dan mencetak
laporan.
a)
Penataan Berkas Data
Penataan berkas data adalah
pengaturan secara sistematis keseluruhan data sehingga jika sewaktu-waktu
dibutuhkan dapat segera diketemukan kembali. Penataan berkas ini mengarah
kepada penyimpanan yang merupakan kegiatan lanjutan setelah berkas tersebut
digunakan. Dalam penataan berkas data perlu adanya keseragaman dalam proses dan
prosedur.
Penataan berkas yang masih akan
dibutuhkan kembali (arsip aktif) umumnya disimpan pada masing-masing unit
pengolah dengan menggunakan sistem Distributed
Data Processing (DDP) atau sistem lainnya, sedangkan penataan berkas yang
sudah tidak aktif dipusatkan dibagian arsip.
b)
Penataan Arsip
Penataan arsip dilakukan terhadap
dua jenis arsip, yaitu arsip aktif dan arsip tidak aktif.
(1)
Penataan Arsip Aktif
Dalam penataan arsip aktif,
arsip-arsip yang masalahnya sama, ditata menjadi satu filedan dimasukkan ke
dalam satu folder. Kalau tidak cukup dalam satu folder dapat juga ke beberapa
folder. Kelompok folder untuk masalah yang berbeda dipisahkan oleh sekat
penunjuk (guide) yang sekaligus
merupakan petunjuk subyek/masalah. File (folder beserta penyekat) ditempatkan
kedalam filing kabinet.
(2)
Penataan arsip tidak aktif
Arsip yang sudah tidak aktif
disimpan di pusat arsip (sentralisasi) dan ditata menurut pola klasifikasi
tanpa kartu kendali. Karena jumlahnya sangat besar dan penggunaannya tidak
sesering arsip aktif, maka tempat penyimpanannya menggunakan sarana yang
berdaya tampung lebih besar. Untuk lebih memudahkan penemuannya, arsip-arsip
yang sudah tidak aktif, sebaiknya digolongkan menurut tahun.
c)
Penyimpanan Arsip
Sistem penyimpanan arsip ini juga
berbeda-beda, antara lain tergantung tujuan organisasinya, volume pekerjaan,
jenis peralatan yang digunakan, tersedianya ahli kearsipan masing-masing
organisasi, dan kondisi fisik masing-masing organisasi. Penyimpanan arsip
secara sistematis akan bermanfaat untuk penemuan kembali dengan mudah dan
cepat, pengambilannya mudah tanpa mengacaukan penyimpanan, dan pengembaliannya
juga dengan mudah.
d)
Perlindungan Arsip
Perlindungan arsip dapat diartikan
sebagai berikut.
(1)
Penjagaan tempat atau alat yang dipergunakan untuk menaruh dan menyimpan
arsip sehingga arsip itu aman.
(2)
Suatu perbuatan untuk melindungi arsip dan menjaga arsip yang
dihasilkan.
(3)
Menjaga arsip supaya selamat, terhindar dari bahaya, kerusakan dan
pencurian oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Dengan adanya perlindungan arsip diharapkan agar arsip:
(1)
Tidak hilang.
(2)
Tidak jatuh ke tangan orang yang tidak bertanggung jawab/orang yang
tidak berhak atas arsip tersebut.
(3)
Tidak disalahgunakan untuk kepentingan atau keuntungan pribadi.
(4)
Tidak mudah rusak atau terbakar.
e)
Faktor-faktor Penyebab Kerusakan Arsip
Faktor-faktor yang menyebabkan arsip
rusak terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal antara lain kertas yang tidak bagus kualitasnya, tinta yang mudah
luntur untuk jangka lama, dan lem yang digunakan mudah mengelupas. Faktor
eksternal yang menyebakan kerusakan arsip, yaitu kelembapan udara, sinar
matahari, debu, jamur, dan rayap atau ngengat.
f)
Perawatan Arsip
Usaha
untuk merawat arsip dapat berupa melindungi, mengatasi, mencegah dan mengambil
tindakan yang bertujuan untuk menyelamatkan arsip berikut informasinya (isinya)
dari kehilangan, kerusakan dan Iain-Iain. Pemeliharaan arsip dapat dilakukan
dengan:
(1)
Pengaturan Ruang Arsip
Ruangan jangan terlalu lembap. Suhu udara sebaiknya sekitar
26 derajat celcius. Kelembapannya jangan melebihi 65%. Sebaiknya gunakan AC
untuk menjaga suhu, kelembapan dan mencegah debu. Jika tidak menggunakan AC,
ruangan diberi ventilasi yang cukup untuk mengatur peredaran udara dalam
ruangan. Berikan penerangan yang cukup memadai dan hindarkan dari kemungkinan
serangan: hama, rayap, ngengat, dan semut.
(2)
Kebersihan
Kebersihan
disini meliputi kebersihan ruangan arsip, warkat beserta alatnya. Untuk menjaga
agar kebersihan arsip terjaga hindari merokok dan makan di dalami ruangan
arsip, sedot debu yang ada dengan penyedot debu dan kalau ada arsip yang
dimakan rayap, supaya dipisahkan.
(3)
Perawatan Tempat Penyimpanan Arsip
(a)
Rak arsip sebaiknya dari logam.
(b)
Lemari arsip harus sering dibuka.
(c)
Susunlah arsip dalam lemari agak
renggang agar mudah pengambilan dan tidak mudah lembab.
(4)
Lakukan pengamanan arsip dari segi
fisiknya
(a) Restorasi Arsip
Restorasi
berarti memperbaiki arsip yang telah rusak dan sulit digunakan. Dengan
demikian, agar dapat digunakan lagi dalam jangka waktu yang lebih lama.
(b)
Laminasi Arsip
Dengan
menggunakan plastik, agar tidak mudah rusak oleh air, binatang kecil dan
Iain-Iain.
(c)
Mikrofilm
Arsip
penting/vital yang sulit direstorasi dan dilaminasi, diatasi dengan pemotretan
mikro film. Kalau ingin membaca isinya dengan menggunakan proyektor khusus.
Dengan menggunakan mikrofilm hemat ruangan, hemat tempat penyimpanan, cukup
aman, mudah dipindahkan, lebih tahan lama, lebih efisien. Hanya saja
menggunakan mikrofilm itu mahal dan sulit pengoperasiannya.
2)
Pengolahan Data
Pengolahan
data merupakan masa atau waktu yang digunakan untuk mendeskripsikan perubahan
bentuk data untuk menjadi suatu informasi yang bermanfaat. Prosedur pengolahan
data yang dilakukan secara manual meliputi kegiatan pengumpulan data, melakukan
pengelompokan, pengurutan, penghitungan, yang pada akhirnya menyusunnya dalam
sejumlah bentuk laporan, untuk berbagai keperluan di dalam perusahaan.
Prosedur
pengolahan data akan berlangsung secara konsisten, dari waktu ke waktu, sampai
irasakan perlu untuk melakukan perbaikan, baik karena perbedaan orientasi
manajemen dalam sistem pelaporan yang ada, atau karena ada peraturan-peraturan
yang harus dipatuhi.
Penanganan
informasi atau pengolahan data sebagai serangkaian pekerjaan yang terencana
terhadap informasi, supaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan, terbagi dalam
dari enam unsur.
a) Pengamatan. Kegiatan pengamatan
terhadap objek yang akan teliti, mengenai apa saja yang ada dalam pengamatan
kita.
b) Pengumpulan. Pengumpulan informasi
berarti mengadakan pengumpulan data dari hasil pengamatan yang telah lakukan.
Agar pengumpulan yang lakukan dapat sitematis, terlebih dahulu lakukan
klasifikasi dari data yang ada.
c) Pengolahan. Pengolahan berarti
mengadakan pengolahan data yang telah dikumpulkan.
d) Penyajian. Informasi disajikan kepada orang yang akan
mengambil keputusan. Dalam penyajian
tersebut yang ditekankan adalah kesederhanaan agar tidak membingungkan orang
yang mengambil keputusan.
e) Pengiriman /transmisi. Pengiriman
dilakukan jika orang membutuhkan informasi menginginkan
informasi tersebut dikirimkan kepadanya atau karena adanya perbedaan tempat
tinggal.
f) Penyimpanan. Informasi perlu
disimpan untuk pengambilan keputusan karena pengambilan keputusan tidak hanya
dilakukan pada masa sekarang, tetapi juga masa pada yang lalu dan akan datang.
c. Penyajian Informasi
Data
yang telah diproses harus dimasukkan ke dalam suatu bentuk laporan yang
bermanfaat bagi manajer dan pemimpin prusahaan. Informasi verbal dapat
disajikan dengan format teks dalam bentuk laporan, garis besar, daftar,
artikel, atau buku. Informasi angka dapat disajikan dalam bentuk label atau
grafik. Grafikyang biasa digunakan adalah diagram batang, diagram lingkaran,
diagram grafis.
Hubungan
antara data dan informasi adalah seperti bahan baku dan barang jadi, dengan
kata lain, sistem pengolahan data memperlihatkan konsep bahwa informasi bagi
seseorang mungkin dianggap bahan mentah bagi orang lain, sebagaimana barang
jadi sebuah divisi manufaktur menjadi bahan baku bagi divisi lainnya.
Kesalahan
yang dibuat dalam pengolahan data, mengakibatkan kesalahan penyajian informasi
yang digunakan dalam pengambilan keputusan, sehingga dapat menyebabkan
kesalahan dalam mengambil keputusan. Untuk itu, perlu diketahui. Beberapa hal
yang harus diwaspadai dalam penyajian informasi, yaitu sebagai berikut.
1) Kesalahan dalam pengumpulan data
pengukurannya.
2) Kesalahan dalam prosedur pengolahan
data.
3) Ada data yang hilang.
4) Kesalahan dalam pencatatan data.
5) Penggunaan dokumen yang salah.
6) Kesalahan dalam pengolahan.
7) Kesalahan yang dilakukan dengan
sengaja.
Agar
informasi yang sampaikan sungguh-sungguh bermanfaat bagi manajemen dalam
mengambil keputusan, penanganan yang teliti dan matang harus dilakukan.
Penanganan yang teliti dan matang berarti:
1) Tidak
melupakan bahwa system informasi yang dikembangkan untuk mempermudah tercapainya
tujuan.
2) Bahwa
sistem informasi yang dikembangkan dimaksudlan untuk mempertinggi kemampuan
organisasi mengemban misinya.
3) Memperhatikan
bahwa informasi akan digunakan untuk mengambil keputusan.
4) Mengidentifikasi
sumber-sumber informasi yang dapat dan harus diolah.
5) Melakukan
penanganan informasi yang terdiri dari langkah-langkah, pengumpulan data,
klasifikasi data menurut sumber, fungsi dan sifatnya, pengolahan data, analisis
data, interpretasi data serta penyimpanan data.
2.
Komputerisasi Pengelolaan Informasi
Pada era modern sekarang ini, peranan komputer telah
menyentuh segala bidang utamanya bidang informasi. Komputer telah banyak sekali
membantu manusia, baik dalam menjalankan kegiatan perencanaan, pelaksanaan
maupun pengendalian. Karena sedemikian praktisnya dalam penggunaan, maka semakin banyak
perusahaan yang memanfaatkan
komputer. Komputer merupakan alat yang sangat
penting dalam membentuk sistem informasi.
Komputer
mempunyai kelebihan kemampuan dalam memproses data sampai jutaan. Komputer juga
mampu membandingkan antara data yang satu dengan yang lain dengan cepat,
termasuk juga membandingkan alternatif-alternatif pemecahan masalah. Proses
penghitungan data secara otomatis dapat
dilakukan dengan menggunakan program yang sesuai. Komputer hampir tidak pernah
melakukan kesalahan. Jika teriadi kesalahan munqkin karena kesalahan dalam program atau penggunanya.
Namun demikian, komputer merupakan alat yang sifatnya netral. Artinya komputer sangat tergantung kepada
siapa yang memakainya. Sebagai alat yang netral, komputer:
1.
Selain dapat digunakan untuk tujuan
yang baik, komputer dapat juga digunakan untuk maksud jahat.
2.
Apabila diketahui cara kerjanya, komputer
dapat digunakan untuk tujuan yang tidak baik mengingat komputer tidak dapat
berpikir rasional seperti manusia.
3.
Komputer tidak dapat mengambil
keputusan sendiri, tetapi hanya mampu
menyajikan data atau informasi bagi seseorang untuk mengambil keputusan.
4.
Komputer hanya dapat mengolah data
yang dapat diangkakan (kuantitatif). Untuk data kualitatif tidak dapat dilakukan dengan komputer.
5.
Komputer baru dapat digunakan dengan
efisien apabila data kuantitatifnya
berjumlah cukup banyak dan kompleks. Apabila jumlahnya hanya sedikit dan
perhitungannya sederhana, penggunaan komputer merupakan pemborosan.
a.
Penempatan Unit Informasi Komputerisasi
Perancangan
sistem informasi tidak dapat dilakukan hanya oleh beberapa pegawai atau oleh
pimpinan perusahaan sendiri, tetapi perlu dibantu oleh ahli analisis sistem dan
ahli computer. Sistem informasi dapat
berjalan secara efektif apabila keadaan perusahaan yang bersangkutan
benar-benar menunjang efektivitas system informasi.
Dalam suatu perusahaan,
komputer dapat disentralisasikan oleh
unit pusat atau
didesentralisasikan ke dalam unit-unit yang lebih kecil.
Proses komputerisasi pada unit dapat dipantau langsung oleh pusat. Ada juga
pekerjaan yang dilakukan sebagian oleh unit komputer pusat dan sebagian lagi
oleh komputer di masing-masing unit organisasi. Antara pusat dan unit-unit
terjadi komunikasi timbal-balik dengan saling memberi dan menerima masukan dan hasil. Unit informasi pusat (untuk
perusahaan besar) merupakan unit koordinasi informasi, yang siap untuk
memberikan informasi yang dibutuhkan pimpinan, dan unit lain yang membutuhkannya. Dengan menggunakan sistem
Pengolahan Data yang Disalurkan (Distributed Data Processing, DDP), maka
beban unit pusat tidak terlalu berat, karena setiap unit langsung dapat
terhubung.
b.
Pola Klasifikasi Data Komputerisasi
Sistem
informasi terus tumbuh dan berkembang; keinginan untuk mengembangkan dasar data
umum (common data base) telah ditingkatkan. Database (dBase) merupakan
file (arsip) komputerisasi pusat yang berisi informasi dalam bentuk sedemikian
rupa sehingga memungkinkan digunakan
untuk berbagai tujuan.
Database terdiri dari file data (data
files). Data file berisi
serangkaian arsip (sets of recorcs). Dengan
kata lain file adalah kumpulan arsip (records). Setiap arsip data berisi data individual. Dengan demikian, urutannya
adalah data base, data files, sets
of records, dan individual data elements. Contohnya
arsip kepegawaian yang telah dikomputerisasikan dapat digunakan sekaligus untuk
pembuatan daftar gaji, untuk perencanaan tenaga kerja, untuk menentukan kapan
seseorang karyawan itu naik pangkat, pensiun dan lain sebagainya.
Dengan
cara tradisional hal ini bukan tidak mungkin dilakukan, tetapi akan membutuhkan
waktu yang lebih lama, karena masing-masing harus dibuat daftar tersendiri dan
masing-masing hanya untuk satu manfaat atau tujuan saja. Dengan menggunakan
komputer dapat dengan cepat diciptakan model-model keputusan sebagai hasil
umpan balik informasi dari keputusan-keputusan yang pernah dibuat sebelumnya.
No comments:
Post a Comment