BAB IV
CERPEN (Cerita Pendek)
4.1. Pengertian Cerpen
Cerpen adalah karangan pendek yang
berbentuk prosa, yang mengisahkan sepenggal kehidupan tokoh yang penuh
pertikaian, peristiwa yang mengharukan dan menyenangkan, serta mengandung pesan
yang tidak mudah dilupakan. Sedangkan Pengertian
Cerpen Menurut Ahli, Jakob Sumardjo (2004: 10) : Cerita pendek adalah
cerita atau narasi (bukan analisa argumentatif) yang fiktif (tidak benar- benar
terjadi tapi bisa terjadi kapan saja dan di mana saja) serta relatif pendek.
Dan cerita fiktif yang pendek berdasarkan realitas tersebut hanya mengandung
satu kejadian untuk satu efek bagi pembaca.
4.2. Unsur Intrinsik dan Ektrinsik Cerpen
Unsur Intrinsik
adalah suatu unsur yang menyusun suatu karya sastra dari dalam yang mewujudkan
struktur sebuah karya sastra. sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada diluar karya sastra yang
dapat dijadikan pembentuk sebuah karya sastra. Jadi secara singkat unsur
intrinsik adalah unsur yang terdapat di dalam teks cerpen sedangkan unsur
ektrinsik adalah unsur yang terdapat diluar teks cerpen.
4.2.1. Unsur
intrinsik cerpen
Unsur intrinsik yang menyusun suatu cerpen terdiri
dari tema cerita, alur cerita atau plot, latar, penokohan dan sudut pandang,
secara lengkap dan dijelaskan sebagai berikut:
1.
Tema cerita
Tema biasanya dalam karya sastra bersifat mengikat
dan Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal,
salah satunya dalam membuat suatu tulisan, Tema disaring dari motif-motif yang
terdapat dalam karya yang bersangkutan yang menentukan hadirnya
peristiwa-peristiwa, konflik, dan situasi tertentu.
2.
Alur Cerita atau plot
Plot atau alur adalah struktur rangkaian kejadian
dalam cerita yang disusun sebagai urutan bagian-bagian dalam keseluruhan fiksi.
Dengan demikian, plot merupakan perpaduan unsur-unsur yang membangun cerita
sehingga menjadi kerangka utama cerita. Plot biasanya berisi urutan kejadian,
namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab-akibat, peristiwa yang
disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain.
Secara garis besar urutan alur atau plot
yaitu perkenalan - kemudian mucul sebuah konflik atau masalah -
peningkatan masalah atau konflik - puncak masalah (klimaks) - kemudian penurunan masalah atau konflik - dan yang
terakhir adalah penyelesaian masalah.
3.
Penokohan
Dalam sebuah cerita pendek sering melibatkan
istilah-istilah seperti tokoh dan penokohan, watak dan perwatakan, atau
karakter dan karakterisasi secara bergantian dengan menunjuk pengertian yang
hampir sama. Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan karakter tokoh-tokoh
dalam cerita. Sementara tokoh adalah orang/pelaku yang berperan dalam cerita
Penokohan sekaligus mencakup masalah siapa tokoh
cerita, bagaimana perwatakan, dan bagaimana penempatan dan pelukisannya dalam
sebuah cerita sehingga sanggup memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca.
Penokohan sekaligus menunjuk pada teknik perwujudan dan pengembangan tokoh
dalam sebuah cerita.
Metode penokohan tersebut 2 yaitu dengan metode
analitik dan metode dramatik.
Metode analitik adalah metode penokohan yang dicerminkan atau dipaparkan secara langsung. seperti sadis, pemarah, keras kepala dan lain-lain. Sedangkan metode dramatik adalah metode penokohan yang dicerminkan atau dipaparkan secara tidak langsung, atau pengambaran sifat melalui penggambaran fisik, dialog antar tokoh dll.
Metode analitik adalah metode penokohan yang dicerminkan atau dipaparkan secara langsung. seperti sadis, pemarah, keras kepala dan lain-lain. Sedangkan metode dramatik adalah metode penokohan yang dicerminkan atau dipaparkan secara tidak langsung, atau pengambaran sifat melalui penggambaran fisik, dialog antar tokoh dll.
Penampilan tokoh juga dibagi menjadi 2 yaitu protagonis dan antagonis. Tokoh protagonis adalah tokoh yang memerankan/memiliki
watak baik, jujur, dapat dipercaya, cepat tanggap dan lain-lain (lebih jelas tokoh ini berwatak baik-baik).
Jika tokoh antagonis adalah tokoh yang memerankan/memiliki watak jelek ( pendendam, jahat, sombong dan lain-lain).
4.
Latar
Sebuah cerita pada hakikatnya ialah peristiwa atau
kejadian yang menimpa atau dilakukan oleh satu atau beberapa orang tokoh pada
suatu waktu tertentu dan pada tempat tertentu. Lantas apa itu latar di dalam cerpen? Latar adalah keterangan
mengenai ruang, waktu serta suasana terjadinya peristiwa-peristiwa didalam
suatu karya sastra. Atau definisi latar yang lainnya adalah unsur intrinsik
pada karya sastra yang meliputi ruang, waktu serta suasana yang terjadi pada
suatu peristiwa didalam karya sastra seperti misalnya:
a) Latar Tempat
Latar tempat mengacu pada lokasi terjadinya
peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Unsur tempat yang
dipergunakan mungkin berupa tempat-tempat dengan nama tertentu serta inisial
tertentu.
b) Latar Waktu
Latar waktu berhubungan dengan masalah ” kapan ”
terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.
Masalah ”kapan” teersebut biasanya dihubungkan dengan waktu
c) Latar Sosial
Latar sosial mengacu pada hal-hal yang berhubungan
dengan perilaku sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya
fiksi. Tata cara kehidupan sosial masyarakat mencakup berbagai masalah dalam
lingkup yang cukup kompleks serta dapat berupa kebiasaan hidup, adat istiadat,
tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir dan bersikap. Selain itu
latar sosial juga berhubungan dengan status sosial tokoh yang bersangkutan.
d)
Latar Suasana
Latar suasana berkaitan dengan perasaan atau suasana
kejadian peristiwa dalam cerpen itu terjadi.
5.
Sudut Pandang
Sudut pandang adalah cara pengarang menempatkan
dirinya terhadap cerita atau dari sudut mana pengarang memandang ceritanya.
Berikut ini beberapa sudut pandang yang dapat digunakan pengarang dalam
bercerita:
a) Sudut pandang orang
pertama. sudut pandang ini
biasanya menggunakan kata ganti aku atau saya. Dalam hal ini pengarang
seakan-akan terlibat dalam cerita dan bertindak sebagai tokoh cerita.
b) Sudut pandang orang ketiga. sudut
pandang ini biasanya menggunakan kata ganti orang ketiga seperti dia, ia atau
nama orang yang dijadikan sebagai titik berat cerita.
c) Sudut pandang pengamat
serba tahu. Dalam hal ini
pengarang bertindak seolah-olah mengetahui segala peristiwa yang dialami tokoh
dan tingkah laku tokoh.
d) Sudut pandang campuran (sudut pandang orang pertama dan pengamat serba
tahu). Pengarang mula-mula menggunakan sudut pandang orang pertama. Selanjutnya
serba tahu dan bagian akhir kembali ke orang pertama.
6.
Amanat
Amanat adalah sebuah pesan atau harapan seorang
penulis cerita kepada pembaca agar pembaca mau bertindak atau melakukan
sesuatu.
7.
Gaya Penceritaan
Gaya penceritaan itu dapat dilihat dari segi bahasa
dan nada. Dari segi bahasa, kalian bisa mencermati adakah kekhasan dari sebuah
cerpen itu dalam pemilihan sebuah gaya bahasa (majas), ungkapan yang digunakan.
Jika dari segi nada kalian dapat mencermati apakah ada kesan nada yang
menimbulkan rasa romantis, simpatik dan sebagainya dalam cerpen tersebut.
4.2.2. Unsur Ektrinsik Cerpen
Selain unsur intrinsik di dalam sebuah cerpen juga
terdapat unsur ektrinsik atau unsur-unsur yang berada diluar karya sastra yang
dapat dijadikan pembentuk sebuah karya sastra, biasanya selalu menyangkut
sebuah latar belakang, meliputi latar belakang masyarakat, nilai-nilai yang
terkandung di dalam cerpen itu sendiri dan juga latar belakang
masyarakat. Unsur ektrinsik sebuah cerpen secara lengkap adalah sebagai
berikut:
1. Latar belakang masyarakat
Latar belakang masyarakat merupakan unsur yang
mempengaruhi cerpen berupa faktor-faktor di dalam lingkungan masyarakat dimana
penulis berada sehingga berpengaruh terhadap penulis itu sendiri. Diantara
latar belakang yang mempengaruhi penulis dalam menulis cerpen adalah;
a)
Ideologi suatu negara, konsisi
ideologi suatu negara sangat mempengarui hasil karya sastra, diantaranya
cerpen. Setiap negara yang mempunyai ideologi yang berbeda akan melahirkan
hasil karya sastra yang berbeda pula.
b)
Kondisi politik suatu negara,
konsisi politik suatu negara atau wilayah akan sangat mempengaruhi hasil sebuah
karya sastra, semisal cerpen. Misalnya, pergolakan konsisi polikit dalam suatu
waktu akan mempengaruhi hasil sebuah karya sastra.
c)
Kondisi ekonomi suatu negara, kondisi
perekonomian sebuah bangsa atau negara juga akan ikut berpengaruh terhadap
hasil dari sebuah karya sastra termasuk karya sastra cerpen.
d)
Konsisi sosial suatu negara,
Selain kondisi ideologi, politik dan perekonomian suatu negara, kondisi sosial
juga akan mempengaruhi hasil sebuah karya sastra.
2. Biografi pengarang atau latar belakang penulis
Latar belakang penulis adalah faktor-faktor yang
terdapat dari dalam diri pengarang itu sendiri yang memotivasi atau
mempengaruhi penulis dalam menulis sebuah cerpen. Latar belakang penulis
terdiri dari beberapa faktor, antara lain:
a)
Aliran sastra penulis, aliran
sastra merupakan agama bagi seorang penulis dan setiap penulis memiliki aliran
sastra yng berbeda-beda. Hal ini sangat berpengaruh jug terhadap gaya penulisan
dan genre cerita yang biasa diusung oleh sang penulis di dalam karya-karyanya.
b)
Riwayat hidup sang penulis, Riwayat
hidup sang penulis berisi tentang biografi sang penulis secara keseluruhan.
Faktor ini akan mempengaruhi jalan pikir penulis atau sudut pandang mereka
tentang suatu cerpen yang dihasilkan dari pengalaman-pengalaman hidup mereka.
Kadang-kadang faktor ini mempengaruhi gaya bahasa dan genre khusus seorang
penulis cerpen.
c)
Kondisi psikologis, Kondisi
psikologis merupakan mood atau motivasi seorang penulis ketika menulis cerita.
Mood atau psikologis seorang penulis ikut mempengaruhi apa yang ada di dalam
cerita mereka, misalnya jika mereka sedang sedih atau gembira mereka akan
membuat suatu cerita sedih atau gembira pula.
3. Nilai-nilai yang terkandung di dalam cerpen
Unsur ektrinsik yang ke 3 yang terdapat di dalam
sebuah cerpen adalah nilai-nilai yang terkandung di dalam cerpen itu sendiri
yang meliputi:
a)
Nilai moral
Nilai moral
adalah nilai-nilai yang terkandung di dalam cerita dan berkaitan dengan akhlak
atau etika yang berlaku di dalam masyarakat. Di dalam suatu cerpen, nilai moral
bisa menjadi suatu nilai yang baik maupun nilai yang buruk.
b)
Nilai budaya
Nilai budaya adalah nilai-nilai yang berkenaan
dengan nilai-nilai kebiasaan, tradisi, adat istiadat yang berlaku.
c)
Nilai agama
Nilai agama
adalah hal-hal yang bisa dijadikan pelajaran yang terkandung di dalam cerpen
yang berkaitan dengan ajaran agama.
d)
Nilai social
Nilai sosial adalah nilai yang bisa dipetik dari
interaksi-interaksi tokoh-tokoh yang ada di dalam cerpen dengan tokoh lain,
lingkungan dan masyarakat sekitar tokoh.
4.3. Isi Cerpen
Untuk lebih memahami isi sebuah cerpen maka kita
perlu mengetahui struktur isi yang biasa dilibatkan dalam sebuah cerpen,
sebagai berikut:
a.
ABSTRAK: ringkasan/inti
cerita, dalam cerpen abstrak ini sifatnya opsional boleh di libatkan atau
tidak, tidak jadi masalah
b. ORIENTASI: pengenalan latar cerita atau bagian pendahuluan
dalam sebuah cerita, baik pengenalan sifat tokoh tempat terjadinya peristiwa
dalam cerita, maupun pengenalan suasana dalam cerita.
c. KOMPLIKASI: bagian yang memuat masalah konflik dalam cerita,
masalah mulai timbul karena sebab-akibat rangkaian peristiwa, kemudian
sampai pada klimaks
d. EVALUASI: penurunan masalah yaitu struktur konflik yang
terjadi yang mengarah pada klimaks mulai mendapatkan penyelesaian dari konflik
tersebut.
e. RESOLUSI: penyelesaian masalah yaitu struktur teks yang
mengungkapkan solusi yang dialami tokoh atau pelaku.
f. KODA: pelajaran yang bisa dipetik dari cerita oleh si
pembaca, koda ini sifatnya opsional boleh dilibatkan atau pun tidak
SOAL!
Pilihlah salah satu jawaban
yang paling tepat dengan memberikan tanda silang ( x )
huruf A, B, C, D, E pada soal berikut ini!
1.
Perhatikan
kutipan cerpen berikut!
Setibanya
pak Usman di restoran kecil sepulang dari sekolah, larasati segera memulai
pembicaraan.
“sebelum membicarakan soal Diah, saya perlu menjelaskan
menggapa saya tidak mau membicarakan hal ini di sekolah karena saya ingin saya
bicarakan adalah masalah yang harus diselesaikan dengan kacamata kemanusiaan,
bukan kedinasan”,
“maksud ibu apa?”
“saya khawatir , keinginan bapak untuk menghabisi Diah itu
karena kebencian bapak terhadap saya. Selama ini orang kan tahu saya sangat
perhatin terhadap diah. Dia anak yang lemah pak, sudah mengalami berbagai
cobaan hidup, sering murung karena menerima beban yang terlalu banyak dalam
hidupnya.”
Sifat tokoh larasati berdasarklan
kutipan di atas adalah?
a. sabar dan penyayang
b. angkuh dan disiplin
c. tegas dan pemberani
d. penuh perhatian dan tegas
e. penakut
2. Karakter tokoh pak Usman dalam
kutipan cerpen di atas memiliki sifat…..
a. pendendam
b. keras kepala dan mudah marah
c.
tidak bisa membedakan urusan dinas dan
pribadi
d. ingin menang sendiri
e. baik hati
3. Bagaimana gambaran karakter tokoh
diah dalam cerpen di atas?
a. kuat menerima cobaan
b. gampang putus asa
c. lemah dan penuh penderitaan
d. trauma dalam menjalani kehidupanya
e. keras dan kuat
4. Kedudukan tokoh Pak usman dan
Larasati dalam kutipan cerpen di atas adalah……
a. tokoh antagonis, tokoh penengah
b. tokoh protagonist, tokoh penengah
c. tokoh antagonis, tokoh protagonis
d. tokoh protagonis, tokoh protagonist
e.
tokoh protagonist, tokoh penengah
5. Bacalah penggalan cerpen berikut!
Kelihatan seorang kakek berjalan bersama cucunya seorang
gadis belia yang cantik. Mereka duduk di bawah pohon yang rindang. Gadis itu
meminta kakeknya menceritakan riwayat hidupnya, siapa sebenarnya kedua orang
tuanya dan di mana mereka sekarang. Sang kakek terdiam sebentar, kemudian
mulailah ia bercerita. “Delapan belas tahun yang lalu, seorang pemuda kota
berjalan-jalan ke desa ini. Ia terpikat gadis cantik bunga desa ini, dan mereka
pun menikah. Gadis cantik itu adalah putri kakek satu-satunya.
Latar tempat pada cerita di atas
adalah...
a. di bawah pohon rindang.
b. di perkampungan.
c. di hutan rimba.
d. di jalan pedasaan.
e. di rumah singgah
6. Bacalah penggalan cerpen di bawah
ini dengan cermat!
Dengan tergesa-gesa Ersa menaiki bus yang nyaris
meninggalkan suasana yang kurang nyaman baginya. Dari kejauhan terdengan sayup
suara “… penumpang bus Gemilang harap untuk segera memasuki kendaraan…”. Hati
Ersa agak tenang karena dia sudah berada di dalamnya. “Mudah-mudahan sore nanti
aku bisa berada di acara itu,” harapnya dalam hati.
Latar waktu dan tempat pada
penggalan cerpen tersebut adalah …
a. sore hari, terminal
b. siang hari, perjalanan
c. siang hari, terminal
d. pagi hari, rumah
e. pagi hari, perjalanan
7. Perhatiakan kutipan cerpen berikut!
“kita
sebagai pendidik tidak boleh memandang masalah secara hitam-putih pak, diah itu
telah banyak menanggung beban hidup, sudah selayaknya kita ikut mendampingi dan
membantunya, bukan malah menambah bebannya.
Amanat yang terkandung dalam kutipan
cerpen di atasa adalah…..
a. sebagai manusia harus saling
tolong-menolong
b.
seorang pendidik harus bisa membantu
siswanya dalam mengatasi permasalahan hidup
c. Guru harus bersikap professional
dalam mendidik muridnya
d. guru harus memiliki sikap kasih
sayang dalam mendidik
e. sayang dalam mendidik
8. Bacalah penggalan cerpendi bawah ini
dengan cermat!
Meski termasuk anak yang pandai dan masuk kelas akselerasi,
Romero tetap memilik banyak teman dan sahabat. Baginya teman adalah lingkungan
yang dapat memberikan banyak inspirasi dan pengalaman yang tidak diperoleh di
bangku sekolah. Di rumah ia juga bersikap baik pada tetangga. Ia ingat ketika
orang tuannya berpesan, “Carilah teman dan sahabat sebanyak-banyaknya karena
kita tidak bisa hidup sendiri. Suatu saat pasti kita membutuhkan orang lain.”
Unsur ekstrinsik penggalan cerpen
tersebut adalah ….
a. budaya
b. ekonomi
c. pendidikan
d. estetika
e. social
9. Bacalah cerita
berikut dengan seksama
Kita lihat, dari pintu masuk sebuah ruangan di hotel
berbintang empat itu, dia membelok ke arah kiri, dia memilih kursi paling
samping dari deretan kursi paling belakang. Begitu dia duduk, sejumlah lelaki
dekat kursi itu serempak kaasak-kusuk dalam gelap.
Latar tempat penggalan cerpen
tersebut adalah...
a. Pintu masuk
b. Kursi paling belakang
c. Arah kiri
d. Kursi paling samping
e. Hotel bintang empat
10.
Bacalah
kutipan tajuk rencana berikut dengan saksama!
Perencanaan
gerakan hemat air dan sekaligus berarti berdisiplin dalam penggunaan air di
Surabaya menjadi amat relevan. Disiplin dalam penggunaan air bersih harus
dilihat sebagai semacam kesetiakawanan sosial. Sebab dengan kita berdisiplin
menggunakan air bersih berarti memberikan peluang kepada anggota masyarakat
lainnya yang selama ini kesulitan air untuk berkesempatan menikmati air bersih.
Pernyataan yang berupa pendapat
penulis dalam tajuk rencana tersebut adalah…
a. Sejumlah anggota masyarakat dengan
semena-mena menggunakan air.
b. Kesulitan air yang menimpa sebagian
besar penduduk hendaknya dapat ditarik maknanya.
c. PDAM harus terus berjuang keras
untuk meningkatkan suplai air bersihnya.
d. Sebaiknya penduduk menggunakan air
sumur dengan memperhatikan peruntukannya.
e. Masyarakat harus berdisiplin dalam penggunaan air
bersih karena hal ini dapat mencerminkan
kestiakawanan sosial.
11.
Pengarang menuturkan cerita dirinya
sendiri, dengan pelaku aku/orang pertama tunggal/jamak, berarti kedudukan
pengarang dalam cerpen tersebut sebagai...
a.
tokoh bawahan
b.
tokoh pengamat
c.
campuran
d.
pendamping
e. tokoh utama
12.
Bentuk alur sorot balik digunakan
apabila pengarang bermaksud....
a.
membayangkan cerita mendatang
b.
mengemukakan khayalan-khayalan
c.
menerangkan cerita yang sedang
terjadi
d. menerangkan
peristiwa masa lalu dengan ragaan
e.
menerangkan peristiwa yang
benar-benar terjadi
13.
Pengarang sebagai orang yang
berada di luar cerita dan tidak terlibat dalam cerita, dengan menggunakan
pelaku utama ia/dia. Kedudukan pengarang dalam cerita tersebut sebagai....
a.
tokoh utama
b.
tokoh bawahan
c.
tokoh figuran
d.
tokoh protagonist
e. pengamat
14.
Dalam cerpen tokoh-tokohnya
dilukiskan mengalami konfliks sampai pada....
a.
Penyelesaian
b.
perubahan nasib
c.
meninggal
d.
klimaks
e.
perumitan
Bacalah kutipan cerpen berikut dengan saksama
kemudian kerjakan soal nomor 15 s.d. 16!
Seperti teman-temannya yang lain, sebenarnya Andi ingin
sekali memberi hadiah untuk Tommy, tetapi ia tidak enak hati meminta uang pada
ibunya. Apalagi, ibu hanya diam ketika ia menyodorkan undangan pesta ulang
tahun Tommy kemarin. Saat itu, ibu sedang duduk-duduk di beranda sambil
memandangi matahari yang mulai tenggelam. Diamnya ibu, pertanda ibu belum punya
uang untuk membeli hadiah. Andi sadar, sejak ayahnya meninggal tiga tahun yang
lalu, ia dan ibunya memang harus hidup hemat.
”Ah masa iya aku
tak bisa memberi hadiah untuk Tommy temanku?” gumam Andi seraya bangkit dari
tempat tidur pembaringan. Ia beranjak menuju meja belajarnya. Dimatikannya
lampu tidurnya dan digantinya dengan lampu belajar. Ia mengambil secarik
kertas, pensil, dan spidol warna-warni. Tangannya mulai mencorat-coret. Kini,
ada senyum menghiasi bibirnya, “Besok pagi, aku sudah punya hadiah untuk
Tommy.”
15.
Bukti bahwa peristiwa tersebut
terjadi pada malam hari adalah
....
a.
kalimat pertama
pada paragraf pertama
b.
Kalimat kedua
pada paragraph pertama
c. Kalimat
ketiga pada paragraf kedua.
d.
Kalimat keempat
pada paragraf kedua
e.
Kalimat terakhir
paragraf pertama.
16.
Amanat yang terdapat pada cerpen
tersebut adalah ...
a. Jangan
menyusahkan orang tua hanya karena ingin memberi hadiah teman!
b. Usahakan
selalu memberi hadiah kepada teman orang tua!
c. Temanilah
ibumu saat duduk-duduk di beranda!
d. Matikan
lampu jika sudah tidak diperlukan!
e. Benar
semua
Boleh
jadi, itu sikap angkuhnya seorang yang sukses dan kaya menghadapi pemuda kere
macam aku. (2) Sebagai pimpinan sebuah bank papan atas di negeri ini, mungkin
dia tak rela hati anak gadisnya kupacari. (3) Jadi, amat wajar dia kelihatan
tidak suka terhadapku. (4) Apalagi tampangku tidak keren kayak aktor Nicholas
Saputra, sementara wajah Mawar memang cakep. (5) Kamu sendiri bilang, Mawar
mirip Dian Sastro dengan bodi semampai macam Luna Maya (padahal menurutku,
Mawar lebih mirip penyanyi kesukaanmu, Mulan Jamila).
17.
Bukti bahwa watak tokoh ‘dia’
pada kutipan cepen tersebut sombong terletak pada kalimat bernomor .…
a. (1) dan (2)
b.
(2) dan (3)
c.
(3) dan (4)
d.
(4) dan (5)
e.
(2) dan (4)
Ku tak mungkin jatuh cinta kan? Tidak
sekarang, tidak denganmu. Pesonamu menjeratku tapi aku tak kan membiarkan
diriku jatuh cinta kepadamu. Tak kan pernah kupercaya segala tuturmu kepadaku,
dan ku akan selalu menganggap bohong apa pun yang kau ucapkan kepadaku sejak
itu, termasuk yang itu ... yang dua kali kau sampaikan padaku. Sampai kapan pun
kau merayuku, aku tak akan pernah lagi percaya padamu. Kebohongan-kebohonganmu
telah merusak cintaku.
18.
Bukti bahwa watak tokoh kamu
pembohong dapat diketahui melalui ….
a.
Tingkah laku tokoh kamu
b.
Tingkah laku tokoh aku
c.
Dialog tokoh kamu
d. Dialog tokoh
aku
e.
Ekspresi tokoh aku
Parjimin adalah tukang batu, tetangga
Kurdi. Lumayan bagi mereka, mendapat proyek baru. Rupanya, proyek rumah gedong
itulah yang selalu diperbincangkan Kurdi disetiap kesempatan. Di tempat
perhelatan nikah, supitan, di tempat kerja bakti, sarasehan kampung, sampai
ronda malam. Dia senantiasa tidak lupa menceritakan rencananya membangun rumah
gedungnya itu.
19.
Berdasarkan kutipan cerpen
tersebut, Kurdi bersifat …
a.
pemberani
b.
baik
c.
egois
d. sombong
e.
baik hati
Bacalah
dengan saksama!
Di Kantor Pos
Oleh: Muhammad Ali
“Tadi
agaknya telah terjadi suatu kekeliruan ketika Nona membayarkan uang pos wesel
kepada saya, sebab ….”
“Mana bias keliru?” si pegawai
menyela dengan cepat.
“Seharusnya saya terima tiga
ratus rupiah, bukan? Kalau tak salah, sekian itulah angka yang tertulis dalam
pos wesel saya.”
“Coba saya liat dulu, Saya masih
ingat nomor pos wesel Saudara.”
Si pegawai lalu memeriksa salah
satu lajur dalam daftar yang terkembang di hadapannya, kemudian katanya,”Nah
ini, wesel nomor satu empat tujuh dengan tanda C. Jumlah uang tiga ratus
rupiah. Apa yang keliru? Bukankah tadi Saudara terima dari saya tiga ratus
rupiah?”
“Tidak,”jawab laki-laki itu. “Nona tadi memberikan kepada saya bukan tiga lembar kertas ratusan, tapi empat lembar. Jadi, empat ratus rupiah yang saya terima tadi.”
“Tidak,”jawab laki-laki itu. “Nona tadi memberikan kepada saya bukan tiga lembar kertas ratusan, tapi empat lembar. Jadi, empat ratus rupiah yang saya terima tadi.”
“Oh, kalau begitu saya keliru.
Benar-benar keliru,” kata si pegawai akhirnya dengan kemalu-maluan.
“Maklum banyak kerja. Lagi pula
lembaran-lembaran uang itu masih baru hingga mudah saja terlengket karenanya.
Jadi, Saudara mau kembalikan uang yang seratus rupiah kepada saya, sekarang?”
“Betul, Saya akan
mengembalikannya kepada Nyonya ….”
“Nona!” sela si pegawai cepat.
20.
Sudut pandang yang digunakan
pengarang pada kutipan cerpen tersebut adalah …
a.
Orang ketiga sebagai pengamat
b.
Orang pertama tokoh utama
c.
Orang campuran
d.
Orang ketiga manatahu
e.
Orang kedua
JAWABAN BISA DILIHAT DISINI!
No comments:
Post a Comment