BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Informasi merupakan obyek atau data
apapun yang bisa digunakan oleh pengguna informasi untuk mencapai tujuan
tertentu sesuai dengan yang diinginkan.Informasi diperoleh dari sumber-sumber
informasi yang terdapat dimana saja kita jumpai.Dalam segala aspek kehidupan
manusia selalu tidak bisa terpisah dari informasi,baik informasi yang sifatnya
individual maupun informasi yang berisifat umum atau general.Dalam kenyataanya
manusia selalu membutuhkan informasi untuk melakukan aktifitas apapun dan
dimanapun, informasi yang dibutuhkan bisa berupa lisan maupun tulisan bahkan
Visual dan audio visual. Dari waktu ke waktu informasi mengalami perkembanagan
yang sangat cepat seiring dengan perkembangan ilmu teknologi informasi, dengan
berkembangya teknologi informasi maka para pengguna informasi semakin mudah
memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan, namun perkembangan terbebut harus
di imbangi dengan perkembangan Sumber daya manusia dan didukung dengan media
atau sarana informasi yang memadai.
Hal ini sangat memdukung segala
aktifitas manusia dalam berbagi bidang, satu diantaranya dalam bidang
Perkantoran. Pekerjaan kantor adalah suatu kegiatan kesekretariatan dan
administratif. Segala sesuatu yang berkaitan dengan catat-mencatat, melakukan
perjanjian, memfasilitasi pertemuan, memberikan laporan, menyusun dokumen,
menyimpan dokumen, mengirimkan surat dan sebagainya. Untuk keperluan tersebut,
terbentuk suatu jalinan komunikasi formal maupun informal. Dengan berkembangnya
teknologi informasi, penggunaan perangkat komputer untuk perkantoran membuka
era otomatisasi perkantoran (Office Automation / OA).
Suatu Perkantoran dimanapun selalu
membutukan akan informasi-informasi penting yang digunakan dalam suatu
aktifitas mencapai tujuan. Informasi dalam perkantoran merupakan informasi yang
selalu bisa digunakan oleh pelaku atau personel yang beraktifitas didalam
kantor tersebut. Dengan bebagai macam jenis maupun tingkat pentingnya suatu
informasi yang harus disampaikan antara sumber-sumber informasi dengan penerima
informasi, maka perlu adaya pengaturan sistem didalam pengelolaan informasi
tersebut, yang biasa disebut sebagai Sistem Informasi Manajemen Perkantoran. Sistem
tersebut bejalan dan berkembang didalam perkantoran dan merupakan Sumber daya konseptual
sangat penting untuk mendukung berlangsungnya aktifitas perkantoran.
1.2.Rumusan Masalah
1.2.1.
Apa yang disebut dengan sistem?
1.2.2.
Apakah yang dimaksud dengan data dan informasi?
1.2.3.
Apakah yang dimaksud dengan sistem informasi manajemen?
1.2.4.
Apa saja jenis-jenis sistem informasi?
1.2.5.
Bagaimanakah bentuk umum dari suatu sistem?
1.2.6.
Bagaimana pengendalian informasi?
1.2.7.
Bagaimana Perkembangan Sistem Informasi Manajemen?
1.2.8.
Apa saja kelebihan dan kekurangan sistem informasi manajemen?
1.3.Metode Penulisan
1.3.1.
Pengumpulan Data
Media
Elektronik
Media Cetak
·
Buku paket kurtilas Pengantar Administrasi perkantoran kelas XI
1.3.2.
pengolah data
Dari semua sumber informasi yang kami dapatkan kami
bahas dan kami uraikan secara deskriptif.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Sistem
Kata “sistem”
berasal dari bahasa Yunani, ‘systema’, yang berarti ‘himpunan atau komponen
yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan satu kesatuan.’ Dengan
kata lain hakikat Sistem adalah kumpulan komponen atau unsur yang masing-masing
komponen memiliki fungsi dan saling berinteraksi, saling bergantung, serta
memiliki kesatuan yang utuh untuk bekerja mencapai suatu tujuan tertentu.
Sistem menghasilkan sinergi sehingga hasil yang dicapai oleh sistem lebih besar
jika dibandingkan dengan hasil dari masing-masing komponen-komponennya.
Sedangkan
menurut Azhar Susanto (2007) dalam bukunya yang berjudul sistem Informasi
manajemen. “Sistem adalah kumpulan dari komponen apapun, baik secara fisik
maupun non fisik, yang saling berhubungan dan bekerja sama secara harmonis
untuk mencapai tujuan tertentu.
Ciri-ciri
sistem menurut Azhar susanto adalah sebagai berikut:
a)
Memiliki tujuan
Sistem
yang baik adalah sisitem yang memiliki
tujuan yang jelas, terukur, memungkinkan untuk dicapai, dan memiliki
langkah-langkah yang terstruktur untuk mencapainya.
b)
Memiliki batas
Batasan
sistem merupakan hal yang penting untuk ditentukan sejak awal. Dengan batas
yang jelas, sistem dapat lebih mudah untuk didefinisikan dan dimengerti. Tanpa
adanya batas yang jelas, sistem akan meluas sehingga sulit untuk
dideskripsikan.
c)
Memiliki subsistem
Subsistem
merupakan komponen atau sistem yang lebih kecil yang ada di dalam sistem itu
sendiri. Penentuan subsitem dengan baik dan tepat akan membuat sistem lebih
mudah dipahami dan diklasifikasikan.
d)
Adanya penginputan
Input
merupakan semua kegiatan pencatatan, pengetikan, pengeditan, atau kegiatan
penginputan data, baik data fisik maupun data nonfisik atau logis. Data fisik
dapat berupa berkas atau laporan, sedangkan data nonfisik atau logis dapat berupa
data yang berasal dari CD, disket, flashdisk, atau tempat penyimpanan lainnya.
Ketepatan dalam menginput data akan sangat menentukan keakuratan informasi yang
dihasilkan oleh sistem.
e)
Adanya proses
Proses
merupakan kegiatan mengubah input menjadi output yang memiliki nilai tambah
atau nilai guna.
f)
Adanya output
Output
merupakan hasil dari kegiatan input yang sudah diproses. Output merupakan
informasi yang dapat digunakan oleh pengguna. Output yang baik akan
menghasilkan informasi yang berkualitas, relevan, lengkap dan tepat waktu.
g)
Adanya feedback
Feedback
atau umpan balik merupakan kegiatan memasukkan kembali output sebagai input
sehingga output yang kurang maksimal akan dievaluasi kembali dan akan
menghasilkan output yang lebih berkualitas dan relevan.
2.2. Data dan
Informasi
Menurut
kamus besar bahasa Indonesia, data ialah keterangan yang benar dan nyata.
Menurut Mills (1984) data adalah fakta mentah, hasil observasi, atau kejadian
dalam bentuk angka atau simbol khusus. Dalam pengertian lain, data adalah deskripsi
dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi. Data dapat disebut informasi
apabila data tersebut sudah diolah dengan urutan tertentu dan dijadikan dasar
dalam bertindak. Pengolahan data bertujuan untuk menyusun dan menempatkan data
tersebut dalam konteks untuk menghasilkan informasi yang bermakna.
Data dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa
sudut pandang, antara lain sebagai berikut:
a)
Sifat Data
·
Data
kuantitatif, yaitu data dalam bentuk angka atau bilangan atau data yang disajikan
dalam bentuk kata-kata (tidak dapat dihitung). Contoh :berat badan ibu-ibu PKK
sumber ayu, nilai rupiah dari waktu ke waktu, persepsi konsumen terhadap botol
air minum dalam kemasan,anggapan para ahli terhadap psikopat.
·
Data kualitatif,
yaitu data dalam bentuk pernyataan atau kategori atau data dalam bentuk
angka(dapat dihitung). Contohnya : penggunaan kata sekitar, kurang lebih,
kira-kira, sebanyak dan sebagainya.jumlah pembeli saat hari raya idul adha,
tinggi badan siswa kelas 3 ips 2, dan lain-lain,dinas pertanian daerah mengimpor
bahan baku pabrik pupuk kurang lebih 850 ton.
b)
Bentuk data
·
Data fisik,
yaitu data yang dapat dipegang atau dirasakan oleh panca indra.
·
Data logik,
yaitu data yang tidak dapat dipegang, tetapi dapat dilihat.
c)
Sumber data
·
Data internal,
yaitu data yang diperoleh dari dalam organisasi atau data yang menggambarkan
situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara internal. Misal : data
keuangan, data pegawai, data produksi, dsb
·
Data eksternal,
yaitu data yang diperoleh dari luar organisasi atau data yang menggambarkan situasi
serta kondisi yang ada di luar organisasi. Contohnya adalah data jumlah
penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran
penduduk, dan lain sebagainya.
d)
Cara memperoleh
·
Data primer,
yaitu data utama yang berhubungan dengan masalah atau data yang secara langsung
diambil dari objek / obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun
organisasi.Contoh: Mewawancarai langsung penonton bioskop 21 untuk meneliti
preferensi konsumen bioskop.
·
Data sekunder,
yaitu data pendukung atau data yang didapat tidak secara langsung dari objek
penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh
pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non
komersial.Contohnyaadalah pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil
riset dari surat kabar atau majalah.
e)
Cakupan
pengumpulan
·
Data sensus,
yaitu data yang diperoleh dari populasi.
·
Data sampel,
yaitu data yang diperoleh dari sampel.
f)
Dinamika data
·
Data statistik,
yaitu data yang dalam jangka waktu lama tidak mengalami perubahan.
·
Data dinamis,
yaitu data yang dalam kurun waktu tertentu akan mengalami perubahan.
g)
Skala pengukuran
·
Data nominal,
yaitu data yang diperoleh dengan cara kategorisasi atau klasifikasi.
·
Data ordinal,
yaitu data yang diperoleh dengan cara kategorisasi atau klasifikasi dan
terdapat hubungan diantara data-data tersebut.
·
Data interval,
yaitu data yang diperoleh dengan cara pengukuran yang sudah diketahui jarak
antara dua titik pada skala tersebut.
·
Data rasio,
yaitu data yang diperoleh dengan cara pengukuran yang jarak dua titik pada
skala sudah diketahui dan mempunyai titik nol yang absolut.
Data-data yang telah diolah akan menjadi informasi
yang bermanfaat. Informasi adalah hasil dari pada pengolahan data dalam suatu
bentuk yang berguna dan lebih berarti bagi penerimanya dengan menggambarkan
suatu kejadian-kejadian nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Informasi
dapat didefinisikan juga sebagai data dengan tolak banding. Atau data yang
telah diolah menjadi suatu kesimpulan yang mempunyai makna lebih jika
dibandingkan dengan data semula. Pengolahan data dan informasi mencakup
kegiatan pengumpulan, pencatatan, pengolahan, penggandaan, pedistribusian, dan
penyimpanan.
Menurut para ahli definisi informasi adalah sebagai
berikut:
a.
Gordon B. Davis
dalam buku Management Information System: Conceptual Foundations, bentuk
yang berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami di
dalam keputusan sekarang maupun masa depan.
b.
Stephen A.
Moscove dan Mark G. Simkin dalam buku Accounting Information System: Concepts
yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan bisnis.
c.
Robert. N.
Anthony & John Dearden dalam buku Management Control Systems menyatakan
bahwa informasi sebagai suatu kenyataan, data, item yang menambah pengetahuan
bagi penggunanya.
d. Barry E. Cushing dalam buku Accounting Information
System and Business Organization menyatakan bahwa informasi merupakan sesuatu
yang menunjukkan hasil pengolahan data yang diorganisasi dan berguna kepada
orang yang menerimanya.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan
bahwa informasi adalah data, kenyataan, dan hasil pengolahan yang berguna
khususnya dalam pengambilan keputusan. Informasi merupakan data yang diolah
menjadi bentuk yang berguna dan lebih berarti lagi yang menerimanya.
Sebuah data yang diproses menjadi sebuah informasi
memiliki tujuan tertentu. Informasi bersifat memberikan pelayanan atas
tersedianya data. Dengan demikian, tujuan informasi adalah menyiapkan informasi
bagi kegiatan-kegiatan operasional dan dalam pengambilan keputusan. Contohnya
dalam kegiatan pengambilan keputusan pada sebuah rapat, pimpinan mengumpulkan
informasi dari para peserta rapat untuk dijadikan pertimbangan dalam
pengambilan keputusannya.
Pengguna informasi membutuhkan informasi yang
berkualitas untuk membantu penyelesaian pekerjaan atau dalam pengambilan
kebijakan. Artinya, informasi siap digunakan sesuai dengan tujuan dari
informasi tersebut diperuntukkan.
Adapun ciri-ciri informasi yang berkualitas dan siap
untuk digunakan adalah sebagai berikut.
a)
Informasi harus berhubungan (information
must be pertinent)
Pernyataan informasi harus
berhubungan dengan urusan dan masalah yang penting bagi penerima informasi
(orang yang membutuhkan informasi tersebut).
b)
Informasi harus akurat (information must be accurate)
Informasi
harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak memiliki bias atau menyesatkan.
Informasi yang dihasilkan harus mencerminkan maksudnya. Keakuratan informasi
seringkali bergantung pada keadaan.
c)
Harus ada ketika dibutuhkan (information must be timely)
Informasi
harus ada ketika dibutuhkan. Informasi yang datang pada penerima tidak boleh
terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena
informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Misalnya bagian
pemasaran harus mengetahui jumlah dan jenis barang persediaan di gudang, Jangan
sampai bagian pemasaran menjanjikan akan segera mengirimkan barang pesanan
kepada konsumen secepatnya sementara barang yang dipesan sudah habis
persediaanya di gudang. Contoh lain informasi nilai tukar mata uang hari
kemarin tidak berlaku untuk transaksi hari ini.
d)
Relevan (Relevant)
Informasi
tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap
orang yang satu dengan yang lainnya
pasti berbeda.
e)
Up to Date
Lingkungan eksternal selalu
berubah-ubah dan berbeda-beda setiap saat. Perubahan tersebut tidak dapat
dikendalikan melainkan harus diantisipasi secara proaktif. Dengan demikian,
informasi yang diperoleh harus informasi terbaru yang mencakup dan mengakomodir
perubahan-perubahan yang terjadi sehingga dapat memudahkan manajemen dalam
mengambil keputusan.
f)
Dapat Diandalkan
Informasi harus handal, dapat
dipercaya, atau dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Informasi yang
diperoleh dari gosip atau isu yang tidak jelas asal-usulnya tentunya tidak
dapat digunakan.
g)
Dapat Dimengerti
Informasi harus dapat dibaca dan
dipahami dengan baik. Informasi dapat disajikan dalam bentuk angka, tabel, dan
grafik yang jelas dan mudah dimengerti agar informasi tersebut berguna bagi
pembuat keputusan dan mempermudah serta mempercepat pengambilan keputusan.
h)
Dapat
Dibandingkan
Informasi harus dapat dibandingkan
dengan keadaan perusahaan saat ini, keadaan di masa lalu, keadaan masa yang
akan datang, kemampuan potensial, dan dengan pihak pesaing.
Informasi yang berkualitas akan
memberikan manfaat bagi penggunanya, yaitu sebagai berikut.
a)
Menambah
pengetahuan
Informasi dapat menambah
pengetahuan bagi penggunanya yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
untuk mendukung proses pengambilan keputusan.
b)
Mengurangi
ketidakpastian pengguna informasi
Informasi dapat mengurangi
ketidakpastian karena hal-hal yang akan terjadi dapat diketahui sebelumnya
sehingga dapat menghindari keraguan pada saat pengambilan keputusan.
c)
Mengurangi
risiko kegagalan
Informasi akan risiko kegagalan
dapat diantisipasi dengan baik sehingga risiko kegagalan dapat diminimalisasi.
d)
Mengurangi
keanekaragaman yang tidak diperlukan
Dengan mengurangi keanekaragaman
yang tidak diperlukan, keputusan yang dihasilkan akan lebih terarah.
e)
Memberi standar,
aturan, ukuran, dan keputusan untuk menentukan pencapaian sasaran serta tujuan.
2.3. Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi adalah kumpulan
dari subsistem, baik fisik maupun non-fisik yang saling berhubungan satu sama
lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan, yaitu
mengolah data menjadi informasi yang berguna. Sistem informasi mempunyai tugas
untuk menyiapkan informasi bagi kepentingan organisasi dalam rangka menjalankan
operasional organisasi, manajemen, dan pengambilan keputusan.
Pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli
adalah sebagai berikut.
a)
Robert A. leitch
dan K. roscoe Davis
Sistem informasi manajemen
merupakan suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasional organisasi yang
bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat
menyediakan kepada pihak-pihak lain dengan laporan-laporan yang diperlukan.
b)
Gordon B. davis
Sistem informasi manajemen adalah
sebuah sistem manusia atau mesin yang terpadu (integrated) untuk menyajikan
informasi guna mendukung fungsi operasional, manajemen, dan pengambilan
keputusan dalam sebuah organisasi.
c)
Azhar susanto
Sistem infpormasi manajemen adalah
kumpulan dari subsistem yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama
secara harmonis untuk mencapai satu tujuan, yaitu mengolah data menjadi
informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam proses pengambilan keputusan saat
melaksanakan fungsinya.
Menurut Rusdiana (2014) dalam bukunya yang berjudul
sistem informasi manajemen, komponen dalam sistem informasi manajemen dibedakan
menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1)
Komponen sistem
informasi manajemen secara fungsional
Komponen ini merupakan seluruh
komponen yang berhubungan dengan teknik pengumpulan data, pengolahan,
pengiriman, penyimpanan, dan penyajian informasi yang dibutuhkan untuk manajemen.
Komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut.
a.
Sistem administrasi
dan operasional
Sistem ini melaksanakan kegiatan
rutin, seperti bagian personalia, administrasi, dan sebagainya yang telah
ditentukan prosedurnya.
b.
Sistem pelaporan
manajemen sistem
Sistem ini berfungsi membuat dan
menyampaikan laporan yang bersifat periodik kepada pengambil kebijakan.
c.
Sistem database
Sistem ini berfungsi sebagai tempat
penyimpanan data dan informasi oleh beberapa unit organisasi. Database
cenderung berkembang sejalan dengan berkembangnya organisasi sehingga interaksi
antar unit akan bertambah besar dan berakibat bertambah besar pula kebutuhan
akan informasi.
d.
Sistem pencarian
Sistem ini berfungsi memberikan
data atau infrmasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan sesuai dengan
permintaan.
e.
Manajemen data
Sistem ini berfungsi sebagai media
penghubung antara komponen sistem informasi dengan database dan antara tiap-tiap
komponen sistem informasi.
2)
Komponen sistem
informasi manajemen secara fisik
Komponen ini merupakan keseluruhan
perangkat dan peralatan fisik yang digunakan untuk menjalankan sistem informasi
manajemen. Komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut.
a)
Perangkat keras,
yaitu peralatan komputer dan alat-alat lain yang berhubungan.
b)
Perangkat lunak,
yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data.
c)
Database, yaitu
sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan
data.
d)
Prosedur
pengoperasian, yaitu tatanan aturan atau petunjuk untuk mendayagunakan sistem
informasi berbasis computer.
e)
Personalia
pengoperasian, yaitu ahli komputer, manajer, pengguna, analisis, programmer,
manajer database, dan jabatan-jabatan lainnya yang berkaitan dengan pemanfaatan
sistem informasi berbasis computer.
Oleh karena itu, komponen-komponen sistem informasi
manajemen, baik secara fisik maupun secara fungsional, harus dipersipakan
dengan matang jika akan mengimplementasikan sistem informasi manajemen dalam
organisasi.
Beberapa manfaat dari implementasi sistem informasi
manajemen dalam organisasi menurut rohmat taufiq (2013) dalam bukunya yang
berjudul sistem informasi manajemen adalah sebagai berikut.
a)
Meningkatkan
aksesbilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para
pengguna.
b)
Menjamin
tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi.
c)
Mengembangkan proses
perencanaan yang efektif
d)
Mengidentifikasi
kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
e)
Menetapkan investasi
yang akan diarahkan pada sistem informasi.
f)
Mengantisipasi
dan memahami konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
g)
Memperbaiki
produktivitas aplikasi dalam pengembangan dan pemeliharaan sistem.
h)
Organisasi menggunakan
sistem informasi manajemen untuk mengolah transaksi–transaksi mengurangi biaya
dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan.
2.4. Jenis-Jenis Sistem Informasi
Pengelompokan
sitem informasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
- Level organisasi
·
Sistem informasi
departemen, yaitu sistem informasi yang hanya digunakan dalam sebuah
departemen. Contoh: aplikasi pemantauan kinerja pegawai yang digunakan
departemen SDM.
·
Sistem informasi
perusahaan, yaitu sebuah sistem terpadu yang dapat dipakai sejumlah departemen
secara bersama-sama. Contoh : sistem informasi di perguruan tinggi.
·
Sistem informasi
antar organisasi, yaitu sistem informasi yang menggabungkan dua organisasi atau
lebih. Contoh: sistem informasi revarsi hotel.
- Area fungsional
·
Sistem informasi
akuntansi yaitu, sistem informasi yang dirancang untuk mentransformasikan data
keuangan menjadi informasi.
·
Sistem informasi
manufaktur, yaitu sistem informasi yang mengendalikan seluruh kegiatan terkait
dengan perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa.
·
Sistem informasi
keuangan yaitu, sistem informasi yang mengelola asset-aset keuangan perusahaan.
·
Sistem informasi
pemasaran yaitu, sistem informasi yang menyediakan informasi mengenai pemasaran
terkait pemasaran serta mendukung keputusan terkait dengan kegiatan pemasaran
produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan.
·
Sistem informasi
SDM, yaitu sistem informasi yang terkait dengan pengelolaan SDM perusahaan.
·
Sistem informasi
pelayanan yaitu sistem informasi yang terkait dengan pelayanan perusahaan pada
pelanggan agar cepat dan mudah mendapatkan infomasi.
- Dukungan yang tersedia
·
Sistem informasi
pemrosesan transaksi yaitu sistem informasi yang berfungsi menghimpun dan
menyimpan informasi transaksi.
·
Sistem infomasi
manajemen, yaitu sistem informasi yang mengonversi data yang berasal dari sitem
informasi pemrosesan transaksi menjadi informasi yang berguna untuk mengelola
perusahaan dan memantau kinerja.
·
Sistem informasi
otomasi perkantoran, yaitu sistem infomasi yang menyediakan fasilitas untuk
memproses dokumen ataupun pesan-pesan sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara
efisien dan efektif.
·
Sistem informasi
pendukung keputusan yaitu sistem infomasi yang berfungsi membantu dalam
pengambilan keputusan dengan menyediakan informasi, model atau perangkat untuk
menganalisis informasi.
·
Sistem informasi
eksekutif yaitu, sistem informasi yang berfungsi menyediakan informasi yang
mudah diakses dan bersifat interaktif tanpa mengharuskan eksekutif menjadi ahli
analisisis.
·
Sitem informasi
pendukung kelompok, yaitu sistem informasi yang mendukung sejumlah orang yang
bekerja dalam suatu kelompok. Sistem ini mencakup penggunaan teknologi
presentasi, pengaksesan basis data pada komputer, dan kemampuan yang
memungkinkan peserta pertemuan dapat berkomunikasi secara elektronis.
·
Sistem informasi
pendukung cerdas, yaitu sistem informasi yang biasa diunakan dalam aplikasi
bisnis.
- Aktivitas manajemen
·
Sistem informasi
pengetahuan yaitu sistem informasi yang mendukung aktivitas pekerja berpengetahuan.
·
Sistem informasi
opersaional yaitu sistem informasi yang berurusan dengan operasioanal
sehari-hari.
·
Sistem informasi
manajerial yaitu sistem informasi yang menyediakan hal-hal yang bersifat manejerial,
seperti ringkasan statistik, laporan periodik, analisis perbandingan, dan
lain-lain.
·
Sistem informasi
strategis yaitu sistem informasi yang digunakan untuk menangani masalah-masalah
strategis dalam perusahaan. Sistem ini bermanfaat untuk mendukung operasi dan
proses-proses manajemen.
- Arsitektur sistem
·
Sistem berbasis
mainframe
Yaitu sistem yang berbasis pada poenggunaan komputer
yang umumnya digunakan oleh perusahaan skala besar untuk mendukung operasionalnya.
Beberapa aplikasi yang ditangani adalah pengolahan database berkapasitas besar,
seperti sensus penduduk, pemilihan umum, atau transaksi finansial berkapasitas
besar milik perbankan atau asuransi.
·
Sistem komputer
pribadi
Yaitu sistem informasi pribadi yang hanya melibatkan
seorang pengguna sistem dan sebuah komputer, tanpa melibatkan fasilitas
jaringan dan komunikasi.
·
Sistem tersebar
atau komputasi jaeingan
Yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber
daya digunakan secara bersama atau diakses oleh sejumlah pengguna sistem.
2.5. Bentuk Umum Dari Suatu Sistem
Bentuk umum dari suatu sistem terdiri atas masukan
(input), proses, dan keluaran (output).
- Masukan (input) merupakan semua kegiatan pencatatan, pengetikan, pengeditan, atau kegiatan penginputan data, baik data fisik maupun data nonfisik atau logis. Data fisik dapat berupa berkas atau laporan, sedangkan data nonfisik atau logis dapat berupa data yang berasal dari CD, disket, flashdisk, atau tempat penyimpanan lainnya. Ketepatan dalam menginput data akan sangat menentukan keakuratan informasi yang dihasilkan oleh sistem.
- Selanjutkan akan dilakukan proses pengolahan yang merupakan kegiatan mengubah input menjadi output yang memiliki nilai tambah atau nilai guna.
- Output merupakan hasil dari kegiatan input yang sudah diproses. Output merupakan informasi yang dapat digunakan oleh pengguna. Output yang baik akan menghasilkan informasi yang berkualitas, relevan, lengkap dan tepat waktu.
Contoh pelaksanaan sistem dalam aplikasi kegiatan
adminidtrasi perkantoran antara lain dalam kegiatan penanganan perjalanan dinas
pimpinan. Inputnya adalah surat undangan untuk mengikuti kegiatan di luar kota
dan perintah dari pimpinan untuk menangani kegiatan tersebut. Input tersebut
diproses untuk kebutuhan akomodasi, transportasi hingga administrasi yang
dibutuhkan oleh pimpinan sehingga output yang akan muncul adalah seluruh
kebutuhan pimpinan untuk melaksanakan perjalanan dinas sudah siap dari mulai
administrasi, hotel/akomodasi, transportasi hingga daftar perjalanan pimpinan.
2.6. Pengendalian informasi
Pengendalian dilakukan tidak hanya untuk mencari
kekeliruan, tetapi juga berusaha untuk menghindari terjadinya
kesalahan-kesalahn serta memperbaikinya jika terjadi kesalahan. Pengendalian
informasi merupakan proses pemantauan untuk mendapatkan kegunaan informasi yang
maksimal.
Langkah-langkah
pengendalian infomasi adalah sebagai berukut.
- Menentukan standar acuan yang akan digunakan sebagai dasar pengendalian.
- Mengukur pelaksanaan atau hasil yang telah dicapai.
- Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar atau acuan untuk menentukan ada-tidaknya terdapat penyimpangan.
- Melakukan tindakan perbaikan jika terdapat penyimpangan agar tujuan dari informasi tetap terjaga.
2.7.
Perkembangan Sistem Informasi Manajemen
Dalam era saat ini
perkembangan teknologi informasi external (diluar lingkungan perkantoran) harus
selalu diikuti oleh perkembangan teknologi yang ada atau yang sedang
dikembangkan didalam internal perkantoran. Perkembangan dalam teknologi
informasi sangat berperan penting dalam mendukung pengembangan Sistem informasi
manajemen perkantoran, dalam pengembangannya melibatkan beberapa faktor yaitu,
pelaku Sistem dan media / sarana pendukung yang memadai untuk mampu memenuhi
kebutuhan infrastruktur didalam sistem yang akan dikembangkan. Misalnya
menggunakan Hardware dan Software yang tepat guna untuk mencapai tujuan dari
pada Sistem tersebut dikembangkan.
Suatu Sistem informasi
manajemen perkantoran didalamnya terdapat beberapa elemen diantaranya adalah obyek
informasi, media informasi. Informasi ada bemacam-macam jenisnya, diantaranya
adalah Audio, Visual, Audio Visual dan sebagainya. Dari jenis Informasi yang
bermacam-macam maka media yang digunakan pun juga bermacam-macam sesuai dengan
jenisnya. Dalam perkantoran misalnya, Computer, Telepon, Fax, Email, Blog,
Website dan sebagainya. Media-media tersebut bersifat general didalam Sistem
informasi manajemen perkantoran mempunyai sistem khusus yang disesuaikan dengan
kebutuhan aktifitas perkantoran. Sistem yang digunakan misalnya mengunakan
media jaringan komputer yang mempunyai Database ynag digunakan untuk
pemrograman informasi yang akan di akses didalam sistem tersebut.
Dalam Sistem informasi manajemen perkantoran yang menggunakan sistem tersebut
bisa kita sebut sebagai pengguna sistem diantaranya adalah pengelola Sistem,
sumber informasi atau pemberi informasi dan pemakai atau penerima informasi.
Dalam Perkantoran pengelola Sistem biasa dilakukan oleh personil Technology
Information (TI), sedangkan sumber atau pemberi informasi dilakukan oleh siapa
saja yang beraktifitas didalam perkantoran tersebut begitu juga untuk penerima
informasi. Batasan-batasan atau garis wewenang pengguna Sistem informasi
manajemen perkantoran, tidak bisa diuraikan secara mendetil karena
pengaturannya disesuaikan dengan tugas dan tanggungjawab pengguna sistem
tersebut, dalam hal ini ditentukan oleh manajemen dari organisasi perkantoran
tersebut.
2.8.
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Informasi Manajemen
Kelebihan Sistem Informasi Manajemen:
- Meningkatkan efisiensi operasional Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan strategi keunggulan biaya (low-cost leadership). Dengan menanamkan investasi pada teknologi system informasi, perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers to entry) dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar. Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka.
- Memperkenalkan inovasi dalam bisnis. Penggunaan ATM (automated teller machine) dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanyaATM, bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun. Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah membangun biaya pertukaran(switching costs) ke dalam hubungan antara perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah system reservasi penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan kepada agen perjalanan oleh perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah agen perjalanan telah menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi tersebut,maka mereka akan segan utnuk menggunakan sistem reservasi dari penerbangan lain.
- Membangun sumber-sumber informasi strategis. Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan melatih end users.
Kelemahan Sistem Informasi Manajemen:
- Dapat memberikan dampak bagi lingkungan sosial seperti pengurangan tenaga kerja, sehingga dapat menambah angka pengangguran. Fungsi manusia sebagai tenaga kerja banyak tergantikan oleh teknologi-teknologi yang ada. Karena dengan teknologi tersebut perusahaan merasa lebih di untungkan.
- Selain itu dengan adanya Sistem Informasi Manajemen tersebut membuat ketergantungan manusia terhadap Sistem Informasi Manajemen tersebut, sehingga mengesampingkan rasionalitas manusia itu sendiri.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Sistem informasi sangat berperan penting dalam
kehidupan, terutama dalam dunia perkantoran. Dimana sistem informasi itu
memiliki berbagai fungsi yang sangat membatu dalam proses kegiatan kantor,
seperti Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan
pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barangyang tersedia.
Dengan adanya sistem informasi, penyampaian informasi ke segala arah dan tujuan
dapat tercapai serta tepat sasaran dalam penyampaian informasi tersebut.
3.2.Saran
Penggunaan system informasi dengan baik dan sesuai kadar
serta fungsinya akan membuat system informasi itu dapat dimanfaatkan secara
optimal.