Sejarah
Perkembangan Ilmu Ekonomi
Adam Smith sering disebut sebagai
orang yang pertama mengembangkan ilmu ekonomi pada abad ke-18 sebagai satu
cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Melalui karya besarnya Wealth of
Nations, Smith mencoba mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara di
Eropa. Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama
yang tertuang dalam The Theory of Moral Sentiments. Perkembangan sejarah
pemikiran ekonomi kemudian berlanjut dengan menghasilkan tokoh-tokoh seperti
Alfred Marshall, J.M. Keynes, Karl Marx, hingga peraih hadiah Nobel bidang
Ekonomi tahun 2006, Edmund Phelps.
Perkembangan aliran pemikiran dalam
ilmu ekonomi diawali oleh apa yang disebut sebagai aliran klasik. Aliran yang
terutama dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan adanya invisible hand dalam
mengatur pembagian sumber daya, dan oleh karenanya peran pemerintah menjadi
sangat dibatasi karena akan mengganggu proses ini. Konsep invisble hand ini
kemudian direpresentasikan sebagai mekanisme pasar melalui harga sebagai
instrumen utamanya.
Aliran klasik mengalami kegagalannya
setelah terjadi Depresi Besar tahun 1930-an yang menunjukkan bahwa pasar tidak
mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar saham. Sebagai penanding aliran
klasik, Keynes mengajukan teori dalam bukunya General Theory of Employment,
Interest, and Money yang menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu menciptakan
keseimbangan, dan karena itu intervensi pemerintah harus dilakukan agar distribusi
sumber daya mencapai sasarannya. Dua aliran ini kemudian saling “bertarung”
dalam dunia ilmu ekonomi dan menghasilkan banyak varian dari keduanya seperti:
new classical, neo klasik, new keynesian, monetarist, dan lain sebagainya.
Pengertian Ilmu Ekonomi
Ekonomi merupakan salah satu ilmu
sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi,
distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Istilah “ekonomi” sendiri
berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga”
dan νόμος (nomos), atau “peraturan, aturan, hukum,” dan secara garis besar
diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga.”
Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang
menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Masyarakat
dan Kelangkaan Sumberdaya :
- Pengelolaan sumberdaya-sumberdaya di masyarakat sangat penting karena keberadaan sumberdaya adalah terbatas.
- Kelangkaan (Scarcity) berarti masyarakat hanya memiliki sumberdaya yang terbatas, oleh karenanya tidak dapat menghasilkan semua barang dan jasa yang diinginkannya.
- Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (scarcity).
Ada sebuah peningkatan trend untuk
mengaplikasikan ide dan metode ekonomi dalam konteks yang lebih luas. Fokus
analisa ekonomi adalah “pembuatan keputusan” dalam berbagai bidang dimana orang
dihadapi pada pilihan-pilihan. misalnya bidang pendidikan, pernikahan,
kesehatan, hukum, kriminal, perang, dan agama. Gary Becker dari University of
Chicago adalah seorang perintis trend ini. Dalam artikel-artikelnya ia
menerangkan bahwa ekonomi seharusnya tidak ditegaskan melalui pokok
persoalannya, tetapi sebaiknya ditegaskan sebagai pendekatan untuk menerangkan
perilaku manusia. Pendapatnya ini terkadang digambarkan sebagai ekonomi
imperialis oleh beberapa kritikus.
Prof.
P.A. Samuelson mendefinisikan ilmu ekonomi yang
dapat diartikan sbb:
“Ilmu ekonomi adalah suatu studi
bagaimana orang-orang dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa
penggunaan uang, dengan menggunakan sumber daya yang terbatas tetapi dapat
dipergunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan
jasa dan mendistribusikannya untuk keperluan konsumsi, sekarang dan dimasa
datang, kapada berbagai orang dan golongan masyarakat”
Sadono
Sukurno: “Ilmu Ekonomi menganalisa biaya
dan keuntungan dan memperbaiki corak penggunaan sumber daya (sumber daya: SDA
& SDM)
Mankiw: “studi tentang bagaimana masyarakat mengelola sumber daya
yang selalu terbatas dan langka”
Metodologi
Sering disebut sebagai The queen of
social sciences, ilmu ekonomi telah mengembangkan serangkaian metode
kuantitatif untuk menganalisis fenomena ekonomi. Jan Tinbergen pada masa
setelah Perang Dunia II merupakan salah satu pelopor utama ilmu ekonometri,
yang mengkombinasikan matematika, statistik, dan teori ekonomi. Kubu lain dari
metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah model General equilibrium
(keseimbangan umum), yang menggunakan konsep aliran uang dalam masyarakat, dari
satu agen ekonomi ke agen yang lain. Dua metode kuantitatif ini kemudian
berkembang pesat hingga hampir semua makalah ekonomi sekarang menggunakan salah
satu dari keduanya dalam analisisnya. Di lain pihak, metode kualitatif juga
sama berkembangnya terutama didorong oleh keterbatasan metode kuantitatif dalam
menjelaskan perilaku agen yang berubah-ubah.
Manusia
Sebagai Makhluk Sosial Dan Makhluk Ekonomi
Manusia sebagai makhluk sosial dan
makhluk ekonomi pada dasarnya selalu menghadapi masalah ekonomi. Inti dari
masalah ekonomi yang dihadapi manusia adalah kenyataan bahwa kebutuhan manusia
jumlahnya tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan manusia jumlahnya
terbatas. Beberapa faktor yang mempengaruhi sehingga jumlah kebutuhan seseorang
berbeda dengan jumlah kebutuhan orang lain:
Faktor Ekonomi
- Faktor Lingkungan Sosial Budaya
- Faktor Fisik
- Faktor Pendidikan
Tindakan
Ekonomi
Tindakan ekonomi adalah setiap usaha
manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling baik dan paling menguntungkan.
misalnya: Ibu memasak dengan kayu bakar karena harga minyak tanah sangat mahal.
Tindakan ekonomi terdiri atas dua aspek, yaitu :
- Tindakan ekonomi Rasional, setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan dan kenyataannya demikian.
- Tindakan ekonomi Irrasional, setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan namun kenyataannya tidak demikian.
Motif
Ekonomi
Motif ekonomi adalah alasan ataupun
tujuan seseorang sehingga seseorang itu melakukan tindakan ekonomi. Motif
ekonomi terbagi dalam dua aspek:
- Motif Intrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tidakan ekonomi atas kemauan sendiri.
- Motif ekstrinsik, disebut sebagi suatu keinginan untuk melakukan tidakan ekonomi atas dorongan orang lain.
Pada prakteknya terdapat beberapa
macam motif ekonomi:
- Motif memenuhi kebutuhan
- Motif memperoleh keuntungan
- Motif memperoleh penghargaan
- Motif memperoleh kekuasaan
- Motif sosial / menolong sesama
Prinsip
Ekonomi
Prinsip ekonomi merupakan pedoman
untuk melakukan tindakan ekonomi yang didalamnya terkandung asas dengan
pengorbanan tertentu diperoleh hasil yang maksimal.
Adanya bermacam-macam bidang yang
dipelajari dalam ilmu ekonomi menjadikan ilmu ekonomi terbagi menjadi beberapa
cabang. Pembagian ilmu ekonomi dapat dijabarkan sebagai berikut.
1. Ilmu Ekonomi Teori atau Analisis
Ekonomi
Ekonomi teori merupakan kumpulan
teori-teori di bidang ekonomi, yang berusaha menjelaskan, mencari pengertian,
hubungan sebaba akibat, dan cara kerja sistem ekonomi. Ekonomi teori merupakan
kerangka konsep, yang berangkat dari gejala-gejala konkrit yang terjadi di
tengah kehidupan masyarakat. Gejala-gejala ini kemudian dianalisis dengan
menggunakan metode-metode tertentu, sehingga dapat dilacak adanya pola-pola
tertentu yang menjembatani peristiwa-peristiwa ekonomi.
Ilmu ekonomi teori dibagi lagi
menjadi dua bagian, yaitu ekonomi makro dan ekonomi mikro.
a. Ekonomi Makro
Membahas tentang cara bekerjanya
sistem ekonomi sebagai suatu keseluruhan. Analisisnya bersifat global sehingga
tidak memerhatikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh unit-unit kecil dalam
perekonomian. Objek material dalam ekonomi makro dimulai dari mempelajari
susunan perekonomian dari segala segi. Dalam ekonomi makro apabila kita
membicarakan permintaan, maka yang dimaksud adalah permintaan masyarakat secara
keseluruhan.
b. Ekonomi Mikro
Secara khusus membahas tentang cara
bekerjanya sistem ekonoi secara partikular. Objek materialnya adalah perorangan
atau perusahaan satu per satu, harga untuk satu jenis barang tertentu.
Antara ekonomi makro dan ekonomi
mikro mempunyai hubungan yang sangat erat karepa apa yang dibahas pada dasarnya
sama. Perbedaannya terletak pada bagaimana membahasnya atau objek formalnya.
Materi ekonomi mikro berkenaan denan prinsip-prinsip yang dipakai sebagai dasar
pengambilan keputusan sebuah perusahaan, sedangkan ekonomi makro berkenaan
dengan kebijakan suatu negara dan masyarakat yang sifatnya menyeluruh serta
hubungannya dengan dunia luar.
2. Ilmu Ekonomi Deskriptif
Ekonomi deskriptif merupakan
gambaran keadaan ekonomi dengan mengumpulkan semua kenyataan penting yang
berhubungan dengan persoalan ekonomi atau topik tertentu. Gambara nkeadaan
ekonomi tersebut biasanya dalam bentuk angka-angka, yaitu dengan mencatat
peristiwa-peristiwa ekonomi. Misalnya, tabel perkembangan sektor industri
tertentu atau keadaan ekonomi suatu daerah tertentu yang dikeluarkan oleh Badan
Pusat Statistik (BPS).
3. Ilmu Ekonomi Terapan
Ekonomi terapan merupakan terapan
dari teori ekonomi. Artinya, bahwa kerangka-kerangka pengertian dari analisis
ekonomi teori digunakan untuk membuat atau merumuskan kebijakan-kebijakan,
pedoman-pedoman yang tepat untuk mengatasi masalah ekonomi tertentu.
Kita tahu bahwa banyak
masalah-masalah ekonomi yang bermunculan di tengah kehidupan masyarakat.
Terhadap masalah tersebut, dicarilah pemecahannya dengan menggunakan teori
ekonomi yang sesuai dengan corak masalah yang dihadapi. Dengan demikian,
ekonomi terapan lebih bersifat praktis dengan menerapkan pengertian ekonomi
pada masalah-masalah tertentu.
Berkenaan dengan spesialisasi dan
penerapan pada bidang-bidang khusus menimbulkan cabang-cabang ilmu ekonomi,
seperti ekonomi koperasi, ekonomi pembangunan, ekonomi moneter, ekonomi dan
manajemen perusahaan, ekonomi internasional, ekonomi pertanian, dan lain-lain.
Secara umum, subyek dalam ekonomi
dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs
makroekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif
(deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya. Ekonomi juga
difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan
pemerintah.
Teori ekonomi juga dapat digunakan
dalam bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku
kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga
dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya ekonomi seperti yang
telah disebutkan di atas adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia. Banyak
teori yang dipelajari dalam ilmu ekonomi diantaranya adalah teori pasar bebas,
teori lingkaran ekonomi, invisble hand, informatic economy, daya tahan ekonomi,
merkantilisme, briton woods, dan sebagainya.
Menurut
Mankiw, manfaat – manfaat yang didapatkan dalam mempelajari Ilmu Ekonomi
adalah:
- Ilmu ekonomi dapat membantu memahami wujud perilaku ekonomi dalam dunia nyata secara lebih baik.
- Dengan mempelajari ilmu ekonomi akan membuat yang mempelajarinya lebih mahir atau lihai dalam perekonomian.
- Dengan menguasai ilmu ekonomi akan memberikan pemahaman atas potensi dan keterbatasan kebijakan ekonomi.
Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi merupakan cabang ilmu
sosial yang mempelajari berbagai perilaku pelaku ekonomi terhadap
keputusan-keputusan ekonomi yang dibuat. Ilmu ini diperlukan sebagai kerangka
berpikir untuk dapat melakukan pilihan terhadap berbagai sumber daya yang
terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas.
Ilmu Ekonomi Positif
Ekonomi positif adalah pendekatan
ekonomi yang mempelajari berbagai pelaku dan proses bekerjanya aktivitas
ekonomi, tanpa menggunakan suatu pandangan subjektif untuk mengyatakan bahwa
sesuatu itu baik atau jelek dari sudut pandang ekonomi. Ekonomi positif di bagi
menjadi dua, yaitu ekonomi deskriptif dan ekonomi teori.
Ilmu Ekonomi positif hanya membahas
deskripsi mengenai fakta, situasi dan hubungan yang terjadi dalam ekonomi.
Untuk mengkaji ilmu ekonomi perlu dibedakan pada dua kondisi yakni kondisi
realita dan kondisi ideal yang diinginkan. Kondisi realita merupakan fakta apa
yang terjadi dan sedang terjadi dalam suatu perekonomian, sedangkan kondisi
ideal merupakan kondisi yang dinginkan. Dengan kondisi yang berbeda tersebut
maka digunakan pendekatan-pendekatan yang berbeda untuk mempelajarinya.
Hal ini menggambarkan fakta-fakta
dan perilaku-perilaku yang terjadi dalam suatu perekonomian. Berhubungan dengan
perkiraan tentang apa yang sudah dan akan terjadi sebagai akibat suatu atau
serangkaian tindakan/peristiwa. Misalnya, bila pendapatan masyarakat naik,
permintaan terhadap barang-barang elektronik dan otomotif meningkat. Dengan semakin
berkembangnya teknologi pertanian, penawaran akan produk-produk tersebut
menjadi meningkat, tetapi pada akhirnya menyebabkan harga produk pertanian
menjadi sangat murah.
Kasus-kasus di atas merupakan contoh
dari pernyataan positif, di mana penyelesaian masalah-masalah tersebut dapat
diuji kebenarannya dengan fakta-fakta yang ada.
Ilmu Ekonomi normatif
Sedangkan ekonomi normatif adalah
pendekatan ekonomi dalam mempelajari perilaku ekonomi yang terjadi, dengan
mencoba memberikan penilaian baik atau buruk berdasarkan pertimbangan
subjektif. Membahas pertimbangan – pertimbangan nilai etika. Ilmu ekonomi
normatif beranggapan bahwa ilmu ekonomi harus melibatkan diri dalam mencari
jawaban atas masalah “apakah yang seharusnya terjadi”.
Pernyataan ini mengaitkan berbagai
pertimbangan nilai (value judgment), etika dan agama, yaitu pertimbangan
tentang apa yang baik dan apa yang buruk. Oleh sebab itu, pernyataan normatif
berkaitan dengan masalah-masalah ekonomi kesejahteraan (welfare economics).
Karena, masalah-masalah tersebut menyangkut hal-hal yang diharapkan atau
diinginkan sebagai akibat atau serangkaian tindakan kebijakan pemerintah.
Misalnya, banyak pelaku ekonomi yang bertanya, “Berapakah nilai tukar dollar
yang ideal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sehingga para eksportir maupun
importir sama-sama diuntungkan?”. Pertanyaan ini adalah salah satu contoh
pertanyaan yang normatif, karena pertanyaan ini menanyakan apa yang sebaiknya
harus terjadi. Kebenaran pernyataan normatif sangat sulit dibandingkan dengan
fakta-fakta yang ada, karena sangat bergantung pada pertimbangan-pertimbangan
seperti yang telah disebutkan di atas.
Ilmu ekonomi sebagai bagian dari
ilmu sosial, tentu berkaitan dengan bidang disiplin akademis ilmu sosial
lainnya, seperti ilmu politik, sosiologi, psikologi, antropologi, sejarah,
geografi dll. Sebagai disiplin yang mengkaji tentang aspek ekonomi dan tingkah
laku manusia, juga berarti mengkajiperistiwa – peristiwa ekonomi yang terjadi
di dalam masyarakat. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa tujuan ilmu
ekonomi adalah untuk mencari pengertian tentang hubungan peristiwaekonomi, baik
berupa hubungan kausal maupun fungsional dan untuk dapat menguasai masalah –
masalah ekonomi yang di hadapi oleh masyarakat.
Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi memiliki ruang lingkup
mikro dan makro sehingga mudah untuk dipelajari. Keduanya memberikan batasan
dan asumsi yang jelas.
Ekonomi Mikro
Ekonomi Mikro merupakan cabang ilmu
ekonomi yang khusus mempelajari bagian-bagian kecil (aspek individual) dari
keseluruhan kegiatan perekonomian. Analisis dalam teori ekonomi mikro antara
lain meliputi perilaku pembeli (konsumen) dan produsen secara individua dalam
pasar. Sikap dan perilaku konsumen tercermin dalam menggunakan pendapatan yang
diperolehnya, sedangkan sikap dan perilaku produsen tercermin dalam menawarkan
barangnya. Jadi inti dalam ekonomi mikro adalah masalah penentuan harga,
sehingga ekonomi mikro sering dinamakan dengan teori harga (price theory).
Ekonomi Makro
Ekonomi Makro merupakan cabang ilmu
ekonomi yang khusus mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian sebagai suatu
keseluruhan (agregate) berkaitan dengan penggunaan faktor produksi yang
tersedia secara efisien agar kemakmuran masyarakat dapat dimaksimumkan. Apabila
yang dibicarakan masalah produsen, maka yang dianalisis produsen secara
keseluruhan, demikian halnya jika konsumen maka yang diananlisis adalah seluruh
konsumen dalam mengalokasikan pendapatannya untuk membeli barang/jasa yang
dihasilkan oleh perekonomian. Demikian juga dengan variabel permintaan,
penawaran, perusahaan, harga dan sebaginya. Intinya ekonomi makro menganalisis
penentuan tingkat kegiatan ekonomi yang diukur dari pendapatan, sehingga
ekonomi makro sering dinamakan sebagai teori pendapatan (income theory).
Tujuan dan sasaran analisis ekonomi
makro antara lain membahas masalah Sisi permintaan agregate dalam menentukan
tingkat kegiatan ekonomi, dan pentingnya kebijakan dan campur tangan pemerintah
untuk mewujudkan prestasi kegiatan ekonomi yang diinginkan.
Peralatan Analisis Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi memerlukan alat
analisis untuk menerangkan teori-teorinya dan untuk menguji kebenaran
teori-teori tersebut. Grafik dan kurva adalah alat analisis yang utama, pada
tingkat yang lebih mendalam matematika memegang peranan yang sangat penting.
Selain itu, statistika juga diperlukan untuk mengumpulkan fakta dan menguji
kebenaran teori ekonomi.
Corak analisis ilmu ekonomi
Teori Ekonomi (economics theory)
memberikan pandangan-pandangan yang menggambarkan sifat hubungan yang wujud
dalam kegiatan ekonomi, dan ramalan tentang peristiwa yang terjadi apabila
suatu keadaan yang mempengaruhinya mengalami perubahan.
Tugas teori ekonomi adalah
memberikan abstraksi dari kenyataan yang terjadi dalam perekonomian. Teori
ekonomi bersifat kompleks, untuk itu perlu penyederhanaan dan abstrasksi yang
dituangkan dalam teori.
Corak analisis ilmu ekonomi
Ekonomi Terapan (applied economics)
disebut juga ekonomi kebijakan, dengan mengambil konsep dalam teori ekonomi
dicoba untuk menerapkannya dalam kebijakan ekonomi dengan tetap memperhatikan
pada data dan fakta yang dikumpulkan oleh ekonomi deskriptif.
Tujuan – tujuan kebijakan ekonomi antara lain;
1) Mencapai pertumbuhan ekonomi yang
pesat,
2) Menciptakan kestabilan harga,
3) Mengatasi masalah pengangguran,
dan
4) Mewujudkan distribusi pendapatan
yang merata.
Metode ilmu ekonomi
Ilmu ekonomi secara sederhana
merupakan upaya manusia untuk memenuhi kebutuhannya yang bersifat tidak
terbatas dengan alat pemenuhan kebutuhan yang berupa barang dan jasa yang bersifat
langka dan terbatas serta memiliki kegunaan yang alternatif. Untuk itu, cara
pemenuhan kebutuhannya berkaitan dengan metode-metode dalam ilmu ekonomi
tersebut.
Adapun
metode yang digunakan dalam ilmu ekonomi menurut chaurmain dan prihatin
(1994:14-16) meliputi sebagai berikut :
Metode induktif
Metode dimana suatu keputusan
dilakukan dengan mengumpulkan semua data informasi yang ada dalam realitas
kehidupan. Realita tersebut mencakup setiap unsur kehidupan yang dialami
kehidupan, keluarga, masyarakat likal, dan sebagainya yang mencoba mencari
jalan pemecahan sehingga upaya pemenuhan kebutuhan tersebut dapat dikaji
secermat mungkin. Sebagai contoh, upaya menghasilkan dan menyalurkan sumber
daya ekonomi. upaya tersebut dilakukan sedemikian rupa sampai diperoleh barang
dan jasa yang dapat tersedia pada jumlah, harga dan waktu yang tepat bagi
pemenuhan kebutuhan tersebut. Untuk mencapai tujuan kebutuhan tersebut,
diperlukan perencanaan yang ada dalam ilmu ekonomi berfungsi sebagai cara atau
metode untuk menyusun daftar kebutuhan terhdap sejumlah barang dan jasa yang
diperlukan masyarakat.
Metode deduktif
Metode imu ekonomiyang bekerja atas
dasar hukum, ketentuan, atau prinsip umum yang sudah di uji kebenarannya.
Dengan metode ini, ilmu ekonomi mencoba menetapkan cara pemecahan masalah
sesuai dengan acuan, prinsip hukum, dan ketentuan yang ada dalam ilmu ekonomi.
Misalnya, dalam ilmu ekonomi terdapat hukum yang mengemukakan bahwa jika
persediaan barang dan jasa berkurang dalam masyarakat, sementara permintaannya
tetap maka barang dan jasa akan naik harganya. Bertolak dari hukum ekonomi
tersebut, para ahli ekonomi secara deduktif sudah sudah dapat menentukan bahwa
harus dijaga agar persediaan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat
tersebut selalu dapat mencukupi dalam kuantitas dan kualitasnya.
Metode Matematika
Metode yang digunakan untuk
memecahkan masalah – masalah ekonomi dengan cara pemecahan soal – soal secara
matematis. Maksudnya bahwa dalam matematika terdapat kebiasaan yang dimulai
dengan pembahasan dalil – dalil. Melalui pembahasan dalil – dalil tersebut
dapat dipastikan bahwa kajiannya dapat diterima secara umum.
Metode statistika
Suatu metode pemecahan masalah
ekonomi dengan cara pengumpulan, pengolahan, analisis, penafsiran dan penyajian
data dalam bentuk angka – angka secara statistik. Dari angka – angka yang
disajikan kemudian dapat diketahui permasalahan yang sesungguhnya. Sebagai
contoh, pembahasan mengenai pengangguran. Dalam hal ini, dapat terlebih dahulu
diidentifikasi unsur – unsur yang berkaitan dengan pengangguran, mislanya
data perusahaan, data tenaga kerja yang terdidik atau kurang terdidik,
jenis dan jumlah lapangan kerja yang tersedia, jumlah dan tingkat upah yang
ditawarkan perusahaan, tempat perusahaan beroprasi, rata – rata tempat tinggal
para calon pekerja. dari data yang terkumpul tersebut seorang ahli ekonomi
dapat menyusun analisis dan penafsiran data secara statistik yang berhubungan
dengan pemecahan masalah pengangguran tersebut. Selanjutnya, dari angka
tersebut dapat ditentukan cara yang tepat untuk membantu mengatasi masalah
pengangguran secara akurat berdasarkan tafsiran peneliti terhadap angka – angka
yang disajikan statistik.
Berkaitan dengan sistem ekonomi, ada
tiga bentuk sistem ekonomi yang
dikenal di dunia ini, yaitu:
- Sistem ekonomi pasar (Laissez-Faire Economy), merupakan sistem ekonomi yang berbasis pada kebebasan individu dan perusahaan dalam menentukan berbagai kegiatan ekonomi, seperti konsumsi dan produksi. Perekonomian akan menentukan titik keseimbangan dengan mengandalkan kemampuan pada sistem harga, yaitu tarik menarik antara permintaan dan penawaran. Keseimbangan harga serta jumlah barang dan jasa dalam perekonomian dibimbing oleh sesuatu yang tidak kelihatan (invisible hand).
- Sistem ekonomi terpusat (sistem ekonomi sosialis) atau disebut Command Economy, yaitu sistem ekonomi dimana pemerintah membuat semua kebijakan menyangkut produksi, distribusi, dan konsumsi. Dengan kata lain, dalam sistem ekonomi sosial yang murni, pemerintah mengatur semua aspek kegiatan ekonomi.
- Sistem ekonomi campuran yaitu gabungan dari sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi terpusat. Dalam sistem ekonomi campuran, kebebasan individu dan perusahaan dalam menentukan kegiatan ekonomi masih diakui, tetapi pemerintah ikut campur dalam perekonomian sebagai stabilisator ekonomi dengan memberlakukan berbagai kebijakan fiskal dan moneter.
Menggolongkan
Pelaku ekonomi utama dalam perekonomian Indonesia :
- Rumah Tangga Konsumsi /RTK
Rumah tangga konsumsi merupakan unit
ekonomi yang paling kecil. Rumah tangga konsumsi adalah pemilik atau penyedia
jasa dari berbagai faktor produksi. Faktor produksi yang dimiliki oleh rumah
tangga akan digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa.
Rumah tangga konsumsi juga akan menggunakan barang dan jasa yang dihasilkan
perusahaan untuk memenuhi kebutuhannya.
Peran
Rumah Tangga Konsumsi adalah
:
1) Konsumen
2) Pemasok atau pemilik faktor produksi
1) Konsumen
2) Pemasok atau pemilik faktor produksi
Faktor
produksi ada 4 macam yaitu :
1) Alam
2) Tenaga kerja
3) Modal
4) Skill/keahlian
1) Alam
2) Tenaga kerja
3) Modal
4) Skill/keahlian
Dari
keempat faktor produksi tersebut yang termasuk faktor produksi asli yaitu alam
dan tenaga kerja sedangkan faktor produksi turunan terdiri dari modal dan skill.
Balas jasa dari faktor produksi yaitu :
1) Alam : sewa tanah
2) Tenaga kerja : upah/gaji
3) Modal : bunga modal
4) Skill/keahlian : laba
Balas jasa dari faktor produksi yaitu :
1) Alam : sewa tanah
2) Tenaga kerja : upah/gaji
3) Modal : bunga modal
4) Skill/keahlian : laba
- Rumah Tangga Produksi/RTP/Perusahaan
Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh satu
atau beberapa orang yang bertujuan untuk menghasilkan barang dan jasa yang
dibutuhkan masyarakat. Perusahaan merupakan tempat berlangsungnya produksi.
Peran Perusahaan sebagai pelaku ekonomi yaitu :
1) Produsen : menghasilkan barang dan jasa
2) Pengguna faktor produksi : menggunakan faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa
3) Agen pembangunan : membantu pemerintah dengan menjalankan kegiatan pembangunan
1) Produsen : menghasilkan barang dan jasa
2) Pengguna faktor produksi : menggunakan faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa
3) Agen pembangunan : membantu pemerintah dengan menjalankan kegiatan pembangunan
- Pemerintahan
Pemerintahan mencangkup semua lembaga atau badan
pemerintahan yang memiliki wewenang dan tugas mengatur ekonomi. Dan pemerintah
terjun langsung dalam kegiatan ekonomi melalui perusahaan negara (BUMN/BUMD).
Peran Pemerintah sebagai pelaku ekonomi yaitu :
1) Pengatur : mengatur perekonomian negara sehingga tercipta
stabilitas ekonomi agar tidak merugikan masyarakat
a) pengaturan ekonomi secara langsung
contoh : perizinan, pengendalian lingkungan, pembayaran pajak, peraturan biaya tarif, penghapusan peraturan-peraturan yang dinilai menghambat pertumbuhan ekonomi
b) pengaturan ekonomi secara tidak langsung
contoh : pemberian insentif bagi produsen untuk memproduksi barang tertentu, himbauan pemerintah agar konglomerat menyerahkan 2,5% keuntungannya untuk mengentaskan kemiskinan
contoh : perizinan, pengendalian lingkungan, pembayaran pajak, peraturan biaya tarif, penghapusan peraturan-peraturan yang dinilai menghambat pertumbuhan ekonomi
b) pengaturan ekonomi secara tidak langsung
contoh : pemberian insentif bagi produsen untuk memproduksi barang tertentu, himbauan pemerintah agar konglomerat menyerahkan 2,5% keuntungannya untuk mengentaskan kemiskinan
2) Konsumen : membutuhkan barang dan jasa dalam menjalankan
tugasnya
3) Produsen : menghasilkan barang dan jasa melalui perusahaan
milik negara (BUMN dan BUMD)
Regulasi : pengaturan kegiatan ekonomi secara langsung,
sehingga pemerintah dapat menata kehidupan perekonomian sedemikian rupa
sehingga tidak ada satu pihak pun yang dirugikan
Deregulasi : upaya penghapusan regulasi yang dinilai menghambat perekonomian
Deregulasi : upaya penghapusan regulasi yang dinilai menghambat perekonomian
4. Masyarakat Luar Negeri
Peranan masyarakat luar negeri sebagai pelaku ekonomi adalah :
1) Perdagangan
2) Pertukaran tenaga kerja
3) Penanaman modal
4) Pemberian pinjaman
5) Pemberian bantuan
Peranan masyarakat luar negeri sebagai pelaku ekonomi adalah :
1) Perdagangan
2) Pertukaran tenaga kerja
3) Penanaman modal
4) Pemberian pinjaman
5) Pemberian bantuan
No comments:
Post a Comment