Pages

Monday, 2 October 2017

BIOLOGI : PROSES REPRODUKSI PADA MANUSIA


Setelah mengenal organ-organ reproduksi yang dimiliki oleh pria dan wanita, selanjutnya kita akan membahas tentang bagaimana proses reproduksi pada manusia terjadi. Kalian pasti pernah melihat seorang ibu sedang hamil. Perutnya membesar dan setelah sembilan bulan lahirlah seorang bayi. Nah sebenarnya darimana asal bayi itu? Mengapa di dalam perut ibu bisa ada kehidupan baru?
Kehamilan diawali dengan pembuahan ovum oleh sperma. Namun sebelum membahas kehamilan dan darimana asal bayi, kita awali dulu dengan mempelajari bagaimana ovum dan sperma itu sendiri dihasilkan.


Pembentukan sel-sel kelamin (gamet) disebut dengan gametogenesis. Proses pembentukan sperma (gamet jantan) disebut spermatogenesis dan proses pembentukan ovum (gamet betina) disebut oogenesis.
Pria mulai memproduksi sperma saat pubertas. Wanita juga baru siap untuk hamil ditandai dengan terjadinya menstruasi saat pubertas.

A. Spermatogenesis

Spermatogenis terjadi di tubulus seminiferus di dalam testis. Dalam tubulus seminiferus terdapat sel sperma, yang disebut spermatogonium. Spermatogonium kemudian membelah secara mitosis. Spermatogonium ini kemudian membesar membentuk spermatosit primer. Spermatosit primer selanjutnya membelah secara meiosis I dan menghasilkan dua spermatosit sekunder. Kemudian setiap spermatosit sekunder akan membelah lagi secara meiosis II untuk menghasilkan dua spermatid. Sel-sel spermatid akan berdiferensiasi menjadi spermatozoa atau sperma.

        Sperma bersama hasil sekresi kelenjar kelamin akan membentuk suatu komponen yang disebut semen (air mani). Semen inilah yang dikeluarkan melalui uretra yang terdapat di dalam penis.

B. Oogenesis
Oogenesis terjadi di ovarium. Peristiwa ini diawali dengan pembelahan mitosis lapisan luar ovarium untuk membentuk oogonium. Setiap oogonium dilapisi oleh sel folikel. Struktur ini disebut folikel primer. Oogonium berkembang menjadi oosit primer, kemudian membelah secara meiosis I menghasilkan satu oosit sekunder dan badan kutub primer. Oosit sekunder kemudian membelah secara meiosis II, namun berhenti pada tahap metafase II. Untuk membuat oosit sekunder menjadi ootid perlu dirangsang oleh keberadaan sperma. Jika tidak ada sperma maka oosit ini tidak ada yang membuahi, sehingga akan ikut luruh bersama dinding rahim saat menstruasi. Ketika terjadi pembuahan, oosit sekunder melanjutkan pembelahan meiosis II nya menjadi ootid dan badan kutub sekunder. Ootid ini kemudian berkembang menjadi ovum.

C. Fertilisasi
Fertilisasi adalah pembuahan sel telur oleh sperma. Dari berjuta-juta sperma yang masuk ke vagina saat kopulasi, satu sel telur hanya bisa dibuahi oleh satu sperma. Fertilisasi terjadi di dalam organ reproduksi wanita yaitu di tuba fallopi (oviduk). Jika proses pembuahan berhasil maka akan terbentuk zigot. Zigot kemudian bergerak menuju rahim.

D. Kehamilan

Bersamaan dengan terjadinya pematangan ovum, sel-sel dinding rahim tumbuh menebal dan banyak pembuluh darah sehingga pada saat zigot datang dan menempel di dinding rahim, tidak akan terjadi gangguan. Zigot kemudian membelah menjadi dua sel, empat sel, delapan sel, dan seterusnya sehingga terbentuk embrio atau janin. Setelah implantasi embrio terjadilah kehamilan. 

        Ketika embrio menempel (implantasi) ke rahim, akan terbentuk plasenta dan tiga sistem membran yaitu sebagai berikut.
1. Amnion merupakan selaput yang membatasi ruangan dimana terdapat embrio. Dinding amnion menghasilkan cairan amnion (air ketuban). Cairan ini berguna untuk menjaga agar embrio tetap basah dan melindungi embrio dari goncangan dan benturan.
2. Korion merupakan selaput yang terdapat di sebelah luar amnion. Korion dan alantois membentuk jonjot pembuluh darah yang berhubungan dengan peredaran darah induknya melalui plasenta. 
3. Alantois merupakan membran yang menghubungkan embrio dengan ibu. Membran inilah yang kemudian akan membentuk tali pusar. Alantois berfungsi untuk respirasi, saluran makanan, dan ekskresi.
Hormon yang dikeluarkan oleh plasenta selama masa kehamilan adalah HCG (Human Chorionic Gonadotropic) yang berfungsi untuk mempertahankan produksi progesteron yang penting pada kehamilan.

E. Perkembangan Embrio

1. Usia 4 minggu, sudah tampak pertumbuhan mata dan telinga.

2. Usia 8 minggu, sudah terbentuk janin yang mirip dengan bayi. Mulai tampak tangan, jari tangan, hidung, dan kaki.
3. Usia 10 minggu, panjang janin lebih kurang 6 cm dan sudah terlihat seperti bayi. Ukuran kepalanya lebih besar dari pada ukuran badan.
4. Usia 16 minggu, panjang janin telah mencapai 40 cm dan memilliki organ yang sudah lengkap.
5. Usia 40 minggu, janin sudah siap untuk dilahirkan.
Proses spermatogenesis adalah sebagai berikut.

Jadi, satu spermatogonium menghasilkan empat sperma.
Proses oogenesis adalah sebagai berikut.

Jadi, satu oogonium menghasilkan satu ovum.
Urutan perkembangan zigot yang terus membelah diri untuk menjadi embrio adalah sebagai berikut.
1. Zigot: hasil peleburan sel kelamin jantan dengan betina.
2. Morula: kumpulan sel berbentuk bola yang merupakan hasil pembelahan sel secara terus menerus dari zigot.
3. Blastula: kumpulan sel berbentuk bola yang berongga. Rongga ini disebut blastocoel dan semula berisi cadangan makanan.
4. Gastrula: kumpulan sel yang terdiri dari tiga lapisan (ektoderm, mesoderm, dan endoderm). Ketiga lapisan ini terbentuk dari hasil migrasi (pengutuban) sel-sel blastula.

No comments:

Post a Comment