KATA PENGANTAR
Puji syukur
Alhamdulillah kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkah, rahmat,
dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah dalam Mata Kuliah Umum Bahasa
Indonesia yang berjudul “Laporan Keuangan Akuntansi” dengan baik dan tepat
waktu.
berharap dengan terkumpulnya makalah ini, kami
telah memenuhi tugas dalam Mata Kuliah Umum Bahasa Indonesia. Kami berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan para pembaca dalam rangka menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan bagi kita.
Kami juga menyadari bahwa di dalam makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan makalah ini.
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Setiap
perusahaan maupun lembaga-lembaga membutuhkan suatu laporan keuangan. Laporan
keuangan merupakan salah satu sumber informasi serta media penting yang
digunakan oleh para pengelola perusahaan dalam proses pengambilan keputusan
untuk mengetahui informasi yang menyangkut posisi keuangan.
Laporan
keuangan perusahaan lazim diterbitkan secara periodik, bisa tahunan,
semesteran, triwulan, bulanan, bahkan bisa harian. Laporan keuangan ini sudah
menjadi kebutuhan para pengusaha, investor, manajemen, bank, pemerintah maupun
pelaku pasar modal.
Berdasarkan
uraian diatas makalah laporan keuangan ini dibuat utnuk mempelajari tentang
pemahaman laporan keuangan sehubungan dengan tugas Mata Kuliah Umum Bahasa
Indonesia.
1.2
Tujuan Penulisan
Makalah ini
dibuat dengan tujuan untuk mempelajari tentang laporan keuangan, memberikan
informasi tentang laporan keuangan, dan untuk mrmrnuhi tugas dalam Mata Kuliah
Umum Bahasa Indonesia.
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Laporan Keuangan
Laporan
keuangan adalah laporan yang berisi informasi keuangan sebuah organisasi.
Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan hasil proses
akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan
terutama kepada pihak eksternal.
Laporan
keuangan bagi pihak manajemen perusahaan berfungsi sebagai laporan pertanggung
jawaban keuangan pada pemilik modal. Bagi pemilik modal, laporan keuangan
berfungsi untuk megevaluasi kinerja manajer perusahaan selama satu periode.
Dengan adanya laporan keuangan ini, manajer perusahaan akan bekerja semaksimal
mungkin agar kinerjanya dinilai baik.
Soemarsono
(2004: 34) “Laporan keuangan adalah laporan yang dirancang untuk para pembuat
keputusan, terutama pihak diluar perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil
usaha perusahaan”. Menurut PSAK No.1 Paragraf ke 7 (Revisi 2009), “ Laporan
Keuangan adalah suatu penyajian terstuktur dari posisi keuangan dan kinerja
keuangan suatu entitas”.
2.2
Tujuan Laporan Keuangan
Menurut PSAK
No.1 Paragraf ke 7 (Revisi 2009), “tujuan laporan keuangan adalah memberikan
informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas yang
bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan
ekonomi”. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen
atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
Menurut PSAK
No.1 Paragraf ke 7 (Revisi 2009), “dalam rangka mencapai tujuan laporan
keuangan, laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi:
asset, liabilitas, ekuitas, pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan
kerugian, kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya
sebagai pemilik dan arus kas”. Informasi tersebut, beserta informasi lainnya
yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan, membantu pengguna laporan
dalam memprediksi arus kas masa depan dan khususnya, dalam hal waktu dan
kepastian diperolehnya kas dan setara kas.
2.3
Manfaat Laporan Keuangan
Laporan Keuangan
memberikan manfaat ke banyak pihak yang terbagi dalam 2 kelompok, pihak
internal dan eksternal.
2.3.1
Internal
- Pengelola
(direksi & manajemen)
Laporan keuangan memberikan
informasi yang digunakan dalam pengambilan
keputusan, evaluasi usaha
yang sedang berjalan,
melakukan budgeting dan kontrol internal. Jika informasi keuangan yang
diberikan akurat, maka pengelola bisa mengambil keputusan dengan jernih
berdasarkan data-data yang dimiliki.
- Karyawan
Karyawan Anda akan tertarik
dengan informasi keuangan yang terkait dengan stabilitas dan profitabilitas
perusahaan. Hal ini dapat memberikan gambaran apakah perusahaan mampu
memberikan balas jasa dan menyediakan kesempatan bekerja dan berkarir untuk
jangka waktu yang lama.
2.3.2
Eksternal
- Investor/owner
Investor atau owner
berkepentingan dengan informasi yang berhubungan dengan resiko yang terkait
dengan investasi modal. Informasi tersebut akan membantu mengambil keputusan
apakah harus menambah modal, mengurangi atau menjual sahamnya. Selain itu
investor juga perlu menilai kemampuan perusahaan membayarkan dividen/bagi
hasil.
- Pemberi
Pinjaman
Pihak yang memberi pinjaman
berkepentingan dengan informasi yang menunjukkan kemampuan perusahaan membayar
hutang beserta bunganya dengan tepat waktu. Laporan keuangan dapat membantu
mereka untuk menentukan besar plafon, bunga dan jangka waktu yang diberikan.
- Supplier
Pihak supplier dan pemberi
hutang jangka pendek lainnya berkepentingan dengan informasi yang menunjukkan
kemampuan perusahaan membayar hutang jangka pendeknya. Informasi tersebut akan
membantu supplier untuk menentukan jumlah piutang yang diberikan dan jangka
waktunya.
- Pelanggan
Pelanggan memerlukan
informasi yang berhubungan dengan kelangsungan perusahaan, terutama pelanggan
yang melakukan kerjasama jangka panjang. Pelanggan yang loyal membutuhkan
hubungan jangka panjang dan langgeng.
- Pemerintah
Disini pemerintah, dapat
menilai kemampuan perusahaan dalam membayar pajak. Sekaligus pemerintah dapat
menentukan besarnya pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan tersebut.
2.4
Pengguna Laporan Keuangan
Menurut
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan dalam Standar
Akuntansi Keuangan ( SAK) paragraf ke 9 ( Revisi 2009), dinyatakan bahwa
pengguna laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial,
karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan,
pemerintah serta lembaga-lembaga lainnya dan masyarakat.
Mereka
menggunakan laporan keuangan
untuk memenuhi beberapa kebutuhan
informasi yang berbeda. Beberapa kebutuhan ini meliputi :
a.
Investor
Penanam modal berisiko dan
penasehat mereka berkepentingan dengan risiko yang melekat serta hasil
pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi
untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi
tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka
untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar deviden.
b.
Karyawan
Karyawan dan
kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada informasi mengenai stabilitas
dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik dengan informasi yang
memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas
jasa, manfaat pensiun, dan kesempatan kerja.
c.
Pemberi
Pinjaman
Pemberi pinjaman tertarik
dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah
pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
d.
Pemasok dan
kreditor usaha lainnya
Pemasok dan kreditor usaha
lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan
apakah jumlah yang terutang akan dibayar pada saat jatuh tempo.
e.
Pelanggan
Para pelanggan
berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan terutama
kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang atau tergantung pada perusahaan.
f.
Pemerintah
Pemerintah dan berbagai
lembaga yang berada dibawah kekuasannya berkepentingan dengan alokasi sumber
daya dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga
membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan
pajak sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik
lainnya.
g.
Masyarakat
Laporan keuangan dapat
membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan
perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.
2.5
Komponen Laporan Keuangan
Menurut PSAK No.1 Paragraf 49 (Revisi 2009), “laporan
keuangan yang lengkap terdiri dari komponen – komponen berikut ini:
2.5.1
Laporan Laba Rugi
Laporan laba
rugi merupakan suatu laporan yang sistematis mengenai penghasilan, biaya, rugi
laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu (Munawir,
2000: 26).
Tujuan pokok
laporan laba rugi adalah melaporkan kemampuan riil perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan. Laporan laba rugi perusahan disajikan sedemikian rupa
yang menonjolkan berbagai unsur kinerja keuangan yang diperlukan bagi penyajian
secara wajar. Laporan laba rugi minimal mencakup pos – pos berikut (PSAK No.1
Paragraf 56, Revisi 2009) :
aPendapatan,
- Laba
rugi usaha
- Beban
pinjaman
- Bagian
dari laba atau rugi perusahaan afiliasi dan asosiasi yang
diperlukanmenggunakan metode ekuitas,
- Beban
pajak,
- Laba
atau rugi dari aktivitas normal perusahaan,
- Pos
luar biasa,
- Hak
minoritas,
- Laba
atau rugi bersih untuk periode berjalan.
2.5.2
Neraca
Dalam sistem
tata buku dobel yang mula-mula diajarkan oleh pendeta Italia Paciollo pada
tahun 1494, neraca itu asal mulanya hanya dipergunakan untuk menyatakan bahwa
pembukuan perusahaan telah “ditutup” dan membuktikan bahwa ada keseimbangan
antara debit dan kredit. Baru pada akhir abad ke 18, orang mulai menyusun suatu
neraca berdasarkan urutan-urutan yang kita kenal sekarang. Lazimnya aktiva dan
pasiva disusun berdasarkan urutan menurut likwiditas, artinya disusun menurut
kemungkinan untuk mentransformasikan aktiva-aktiva tersebut menjadi uang tunai.
Daftar yang
memuat informasi secara terperinci semua aktiva, kewajiban perusahaan serta
modal pemilik pada waktu tertentu disebut neraca (balance sheet). Waktu
tertentu bisa akhir bulan, akhir triwulan, akhir tahun dan waktu tertentu
lainnya.
Bentuk neraca
ada dua bentuk yaitu bentuk skontro (account form) dan bentuk laporan (report
form). Dalam neraca bentuk skontro, Aktiva disajikan disebelah kiri sedangkan
kewajiban dan modal disajikan disebelah kanan. Dalam neraca bentuk laporan,
Aktiva disajikan paling atas sedangkan kewajiban dan modal disajikan
bawahannya.
Komponen-komponen
neraca dapat digolongkan sebagai berikut :
- Aktiva
(Asset)
Committee on Terminology
(1953 hlm. 26) mendefinsikan aktiva adalah “Sesuatu yang disajikan di saldo
debet yang akan dipindahkan setelah tutup buku sesuai dengan prinsip akuntansi
(bukan karena saldo negative yang akan dinilai sebagai utang), saldo debet ini
merupakan hak milik atau nilai yang dibeli atau pengeluaran yang dibuat untuk
mendapatkan kekayaan di masa yang akan datang”.
Aktiva dibagi menjadi dua
kelompok yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap. Pengelompokkan aktiva ke dalam
aktiva lancar dan aktiva tetap di atur dalam Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan No. 1 tahun 2002 (PSAK No. 1 tahun 2002).
- Aktiva
Lancar (Current Assets)
Aktiva lancar (current
assets) adalah aktiva yang secara normal ditranformasikan menjadi kas dalam
jangka waktu setahun atau sebelum berakhirnya siklus produksi (jika siklus ini
melebihi jangka waktu setahun).Yang termasuk kedalam aktiva lancar antara lain
kas, piutang usaha, wesel tagih, persediaan barang, suplai toko, suplai kantor,
biaya dibayar dimuka, pendapatan yang akan diterima, investasi jangka pendek.
- Aktiva
Tetap (Fixed Assets)
Aktiva tetap (fixed assets)
adalah aktiva yang dipergunakan dalam perusahaan dan mempunyai kegunaan yang
melebihi satu masa pembukuan. Yang termasuk kedalam aktiva tetap antara lain
peralatan, kendaraan, bangunan/gedung dan tanah.
- Kewajiban
(Liabilities)
Definisi dari entity theory
yaitu “Kewajiban adalah saldo kredit atau jumlah yang harus dipindahkan dari
saat tutup buku ke periode tahun berikutnya berdasarkan pencatatanyang sesuai
dengan prinsip akuntansi (saldo kredit bukan akibat saldo negatif aktiva”.
Kewajiban dibagi menjadi dua
kelompok yaitu kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.
Pengelompokkan kewajiban jangka panjang diatur dalam Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan No. 1 tahun 2002 (PSAK No. 1 tahun 2002).
- Kewajiban
Jangka Pendek
Kewajiban jangka pendek
adalah kewajiban-kewajiban yang akan jatuh tempo dalam satu tahun atau dalam
siklus kegiatan normal perusahaan. Kewajiban/hutang lancar meliputi hutang
dagang, hutang wesel, hutang bank, hutang gaji, bunga dan lain-lain.
Yang termasuk kedalam
kelompok kewajiban jangka pendek antara lain utang usaha, wesel bayar, semua
pendapatan yang diterima dimuka, semua biaya yang belum dibayar dan kewajiban
jangka panjang yang akan jatuh tempo dua belas bulan setelah tanggal neraca.
- Kewajiban
Jangka Panjang
Kewajiban jangka panjang
adalah hutang yang jatuh temponya lebih dari satu tahun digolongkan ke dalam
kewajiban jangka panjang. Contohnya adalah hutang obligasi, hutang bank dan
lain-lain. Yang termasuk kedalam kelompok kewajiban jangka panjang antara lain
hutang hipotek dan pinjaman obligasi.
- Modal
(Equity)
Modal (equity) adalah “suatu
hak yang tersisa atas aktiva suatu lembaga (entity) setelah dikurangi
kewajibannya”. Dalam perusahaan equity adalah modal pemilik. Definisi ini
cenderung menganut propriety theory.
2.5.3
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan
perubahan ekuitas menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau
kekayaan selama periode yang bersangkutan. Perusahaan harus menyajikan laporan
perubahan ekuitas sebagai komponen utama laporan keuangan, yang menunjukan
(PSAK No.1 Paragraf 66, Revisi 2009) :
a.
Laba rugi bersih periode yang bersangkutan,
b.
Setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian
beserta jumlahnya yang berdasarkan PSAK terkait diakui secara langsung dalam
ekuitas,
c.
Pengaruh komulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan
perbaikan terhadap kesalahan mendasar sebagaimana diatur dalam PSAK terkait,
d.
Transaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada pemilik,
e.
Saldo akumulasi laba atau rugi pada awal dan akhir periode
serta perubahan,
f.
Frekonsiliasi antar nilai tercatat dari masing-masing jenis
modal saham, agio dan cadangan pada awal dan akhir periode yang mengungkapkan
secara terpisah setiap perubahan.
Laporan
perubahan ekuitas, kecuali untuk perubahan yang berasal dari transaksi dengan
pemegang saham seperti setoran modal dan pembayaran dividen, menggambarkan
jumlah keuntungan dan kerugian yang berasal dari kegiatan perusahaan selama
periode yang bersangkutan.
2.5.4
Laporan Arus Kas
Laporan arus
kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pemakai untuk
mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan
(termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah
serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang
(PSAK No. 2, 2009). Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan para pemakai
mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus
kas masa depan (future cash flow) dari berbagai perusahaan.
2.5.5
Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas
laporan keuangan harus disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam neraca,
laporan laba rugi dan laporan arus kas harus berkaitan dengan informasi yang
terdapat catatan atas laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan
mengungkapkan (PSAK No.1 Paragraf 68, Revisi 2009) :
- Informasi
tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang
dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting,
- Informasi
yang diwajibkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan tetapi tidak
disajikan di neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan
perubahan ekuitas,
- Informasi
tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi diperlukan dalam
rangka penyajian secar wajar
BAB 3. PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Laporan
keuangan adalah laporan yang berisi informasi keuangan sebuah organisasi.
Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan hasil proses
akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan
terutama kepada pihak eksternal.
Tujuan laporan
keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan
dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan
dalam pembuatan keputusan ekonomi.
Pengguna
laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial, karyawan,
pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah
serta lembaga-lembaga lainnya dan masyarakat.
Laporan keuangan yang lengkap
terdiri dari, antara lain: neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan
ekuitas, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan.
3.2
Saran
Laporan keuangan
yang disajikan oleh
perusahaan atau instansi
sebaiknya dilengkapi dengan rasio
dan analisa-analisa yang
dipandang penting, agar dapat menyediakan informasi yang lebih rinci yang sangat bermanfaat bagi para pemakai
laporan keuangan, baik pihak ekstern maupun pihak intern.
DAFTAR PUSTAKA
Purwaji, A.,
Wibowo. dan Murtanto. 2016. Pengantar
Akuntansi 1. Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.
ayo segera bergabung dengan kami hanya dengan minimal deposit 20.000
ReplyDeletedapatkan bonus rollingan dana refferal ditunggu apa lagi
segera bergabung dengan kami di i*o*n*n*q*q