Pages

Friday 7 February 2020

CONTOH LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN/PKL, PRAKERIN ATAU PSG

Halo Sobat Ilmu, untuk postingan kali ini disarankan menggunakan tampilan web ya, agar tabel tidak acak-acakan..

KATA PENGANTAR
Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Puji syukur Alhamdulillaah kami ucapkan kepada Allah Swt. Karena limpahan Rahmat dan Karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan laporan yang berjudul PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) “PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) – Ketapang” dengan baik, lancar, dan juga tepat waktu.
Laporan ini kami susun berdasarkan segala kegiatan dan data-data yang telah kami peroleh selama menjalankan  praktik kerja industri di PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) – Ketapang. Laporan ini kami susun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan praktik kerja industri dan juga sebagai referensi bagi teman-teman semua.
Dalam menyusun laporan ini kami telah banyak menerima bimbingan, petunjuk , pengarahan, sarana, serta fasilitas yang sangat membantu dalam penyelesaian  laporan ini.  Dengan terwujudnya laporan ini, kami sampaikan terimakasih banyak kepada:
1.      Bpk. Magiyono, M.Pd. Selaku kepala sekolah SMK Negeri Wongsorejo.
2.      Bu. Endah Budi Hati, S.E selaku pembimbing sekolah.
3.      Pimpinan Cabang, Para Manager, serta Para Staff dan segenap Karyawan PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) – Ketapang atas segala bimbingan dan pengarahan yang telah diberikan.
4.      Ayah dan Ibu selaku orang tua yang selalu mendukung kami.
5.      Bapak dan ibu guru di SMKN Wongsorejo.
6.      Semua pihak yang ikut serta dalam pembuatan laporan ini yang tidak bisa kami sebutkan satu-persatu.
Kami juga sangat menyadari bahwa laporan yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna, walaupun begitu kami telah berusaha dengan semaksimal mungkin untuk menghasilkan yang terbaik. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran untuk laporan ini supaya menjadi lebih baik lagi. Semoga laporan yang kami buat ini bisa memberikan manfaat kepada para pembaca dan juga menambah wawasan dan pengetahuan kita semua. Akhir kata kami sampaikan terimakasih dan mohon maaf apabila menemukan kesalahan dalam penulisan laporan ini.
           
Wassalamu’alaikum  warahmatulaahi wabarakaatuh.


Banyuwangi, 22 Oktober 2017




PENYUSUN
 
 









DAFTAR ISI
Cover................................................................................................................................      i
Lembar pengesahan........................................................................................................      ii
Kata pengantar................................................................................................................      iii
Daftar isi...........................................................................................................................      iv
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................      v
1.2 Dasar Hukum ..................................................................................................      v
1.3 Maksud dan Tujuan.........................................................................................      v
1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan......................................................................      vi
1.5 Metode Pengumpulan Data.............................................................................      vi
BAB II : GAMBARAN UMUM  PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) – Ketapang
2.1 Pengertian ASDP............................................................................................      1
2.2 Sekilas Tentang PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) – Ketapang.................      1
2.3 Sejarah PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) – Ketapang..............................      2
2.4 Struktur Organisasi PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) – Ketapang...........      4
2.5 Unsur-Unsur Struktur Organisasi PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) – Ketapang                   4
2.6 Fasilitas Pelabuhan PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) – Ketapang...........      9
2.7 Visi Dan Misi PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) – Ketapang....................      12
BAB III : LAPORAN KEGIATAN
3.1 Laporan Kegiatan Devi Damayanti.................................................................      13
3.2 Laporan Kegiatan Ali Farhan..........................................................................      22
3.3 Laporan Kegiatan Erdin Ferdiano...................................................................      26
3.4 Laporan Kegiatan Faizatun Nikmah................................................................      34
BAB IV : TEMUAN
4.1 Temuan Devi Damayanti.................................................................................      45
4.2 Temuan Ali Farhan..........................................................................................      47
4.3 Temuan Erdin Ferdiano...................................................................................      47
4.4 Temuan Faizah Nikmah...................................................................................      47
BAB V : PENUTUP
5.1 Kesimpulan......................................................................................................      51
5.2 Saran................................................................................................................      51

Lampiran




BAB I
PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang
Pelaksaan praktik kerja industri (prakerin) adalah sebuah pelatihan dan pembelajara yang dilaksanakan di dunia usaha atau dunia industri yang relevan dengan kompetensi keahlian yang dimilikinya masing-masing. Hal ini dilaksanakan dalam upaya meningkatkan mutu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan juga menambah bekal untuk masa mendatang guna memasuki dunia kerja yang semakin banyak dan semakin ketat dalam persaingannya seperti sekarang ini. selain itu, dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengakibatkan banyak peralatan baru yang diciptakan guna menunjang banyaknya permintaan produksi barang dan/atau jasa, menimbulkan perubahan mendasar untuk mendapatkan pekerjaan. Sehingga, tenaga kerja dituntut bukan hanya memliki kemampuan teknis belaka, tetapi juga harus lebih fleksibel dan berwawasan lebih luas, inovatif, serta didukung  dengan keterampilan yang kompeten, maka dengan adanya kegiatan prakerin siswa dan siswi dapat mengasah dan juga mengimplementasikan materi yang didapatkannya di sekolah langsung ke dunia usaha atau dunia industri yang relevan dengan kemampuannya masing-masing
Dalam untuk mewujudkan visi dan misinya. SMK Negeri Wongsorejo melaksanakan berbegai kegiatan demi menjadikan siswa dan siswi yang siap memasuki dunia kerja dan dunia industri (DU/DI), tentunya hal itu tidak dapat diraih dengan mudah, tidak hanya dengan belajar teori yang beradadi sekolah, namun seorang siswa atau siswi harus belajar mengenai bagaimana lingkungan yang berada di dunia kerja dan tentunya bagaimana pekerjaan yang akan dihadapinya nanti selepas lulus dari sekolah.
1.2         Dasar Hukum
1.      Undang-Undang No 20 Tahun 2003, Tentang System Pendidikan Nasional.
2.      Kepmendikbud No 323/U/1997, Tentang Penyelenggaraan Prakerin SMK
3.      Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990 Tentang Pendidikan Menengah Kejuruan.
4.      Kepmendikbud No 080/V/1993 Tentang Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan.
1.3         Maksud Dan Tujuan
1.3.1        Tujuan Praktik kerja industri antara lain :
1.      Meningkatkan mutu dan melevansi pendidikan kejuruan melalui peran dunia industri/usaha
2.      Menghasilkan tamatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja
3.      Menghasilkan tamatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang menjadi bakat dasar pengembangan dirinya secara berkelanjutan
4.      Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan
5.      Meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pendidikan menengah kejuruan melalui pendayagunaan sumber daya pendidikan yang ada di dunia kerja
6.      Menambah pengalaman  dalam dunia kerja.
1.3.2        Tujuan pembuatan laporan antara lain:
1.      Sebagai bukti bahwa penulis telah melaksanakan praktik kerja Industri
2.      Sebagai salah satu syarat penyelesaian tugas praktik kerja industri
3.      Sebagai pedoman untuk adik-adik kelas SMKN Wongsorejo
1.4         Tempat dan waktu Pelaksanaan
Tempat Praktek             : PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) - Ketapang
Waktu Pelaksanaan       : 1 Agusrus 2017 S/D 31 Oktober 2017
1.5         Metode Pengumpulan Data
Untuk menyempurnakan data-data yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan ini, maka kami melakukan metode pengumpulan data melalui 2 cara yaitu:
1.           Secara langsung atau metode observasi
Yang dimaksud dengan pengumpulan data secara langsung adalah kami mengumpulkan data dengan cara observasi langsung di instalasi dengan menggunakan teknik wawancara kepada karyawan-karyawan mengenai informasi yang kami butuhkan, dan mengamati langsung.
2.           Secara tidak langsung atau metode kepustakaan
Yang dimaksud dengan metode kepustakaan adalah kami selaku penulis berpedoman pada buku-buku atau referensi yang berkaitan dengan laporan praktek yang telah kami pinjam di sekolah dan kami juga mencari beberapa di internet.



BAB II
GAMBARAN UMUM
PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) – Ketapang
2.1.    Pengertian ASDP
Kata ASDP yang berarti “Angkutan, Sungai, Danau dan Penyeberangan” merupakan istilah yang terdiri dari dua aspek yaitu “Angkutan, Sungai, dan Danau” atau ASD dan “Angkutan Penyeberangan”. Istilah ASDP ini merujuk pada sebuah jenis “moda” atau “jenis angkutan” dimana suatu sistem transportasi terdiri dari 6 macam yaitu moda angkutan darat (jalan raya), moda angkutan udara, moda angkutan kereta api, moda angkutan pipa (yang mungkin belum dikenal luas), dan moda angkutan laut dan moda ASDP.
            Angkutan perairan daratan atau angkutan perairan pedalaman merupakan istilah lain dari Angkutan Sungai dan Danau (ASD). Jenis angkutan ini telah lama dikenal oleh manusia bahkan terbilang tradisional. Sebelum menggunakan angkutan jalan dengan mengendarai hewan seperti kuda dan sapi, manuisia telah memanfaatkan sungai untuk menempuh perjalanan jarak jauh. Demikian juga di Indonesia, sungai merupakan wilayah favorit sehingga banyak sekali pusat permukiman, ekonomi, budaya maupun kota-kota besar yang berada di tepian sungai.
            Angkutan perairan danau merupakan sebuah istilah yang diserap dari bahasa inggris yaitu inland waterways atau juga dalam bahasa perancis yaitu navigation d’interieure atau juga voies navigables yang memiliki makna yang sama yaitu pelayaran atau aktivitas angkutan yang berlangsung di perairan yang berada di kawasan daratan seperti sungai, danau, dan kanal.
            Sementara itu, menurut undang-undang nomor 21 tahun 1992 tentang pelayaran, terutama pada pasal 1 dijelaskan bahwa; angkutan perairan daratan yang juga dikenal sebagai Angkutan Sungai dan Danau (ASD) adalah meliputi angkutan di waduk, rawa, kanal, dan terusan. Di Indonesia, angkutan perairan daratan merupakan bagian dari sub sistem perhubungan darat dalam sistem transportasi nasioanal.
            Moda angkutan ini tentunya tidak mempergunakan perairan laut sebagai prasarana utamanya namun perairan daratan. Dalam kamus himpunan istilah perbubungan, istilah perairan daratan didefinisikan sebagai semua peraiaran danau, terusan dan sepanjang sungai dari hulu sampai dengan muara sebagaimana dikatakan undang-undang atau peraturan tentang wilayah perairan daratan.
2.2.    Sekilas Tentang PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero)
PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) merupakan kepanjangan dari Angkutan Sungai dan Penyeberanagan. Sesuai dengan namanya, PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) merupakan salah satu perusahaan yang dimiliki oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang awalnya bernama ASD Ferry yang mana perusahaan ini dibentuk oleh pemerintah pada tahun 1973. Seiring dengan perkembangannnya, ASD Ferry kemudian berganti nama menjadi PERUM. ASDP atau perusahaan umum yang maknanya bertujuan untuk melayani segala yang berhubungan dengan kepentingan umum atau pelayanan publik.
            Hingga pada tahun 1993, PERUM ASDP bertransformasi sekali lagi menjadi PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) yang hingga kini menjadi pengelola sekaligus penyedia fasilitas publik yang melayani transportasi penyeberangan dengan menggunakan kapal ferry. Hingga kini PT. ASDP melayani berbagai tujuan penyeberangan antar pelabuhan-pelabuhan di seluruh wilayah Indonesia.
            Selain memberikan akses transportasi penyeberangan antar pelabuhan bagi para penumpang, PT. ASDP juga melayani penyeberangan berupa kendaraan atau barang, hal ini sesuai dengan fungsi utamanya sebagai salah satu perusahaan persero penyedia sarana transportasi milik negara yang kehadirannya sekaligus menjadi semacam badan usaha perintis yang mampu memberikan kontribusi dengan cara menyatukan jalur-jalur transportasi laut bagi masyarakat yang tersebar di berbagai pulau-pulau besar di Indonesia.
Visi dan misi PT. ASDP Indonesia di masa depan adalah dengan menjadi salah satu perusahaan jasa milik negara yang mampu memberikan akses penyeberangan antar pelabuhan dalam skala nasional yang mana hal tersebut sekaligus menjadikan ASDP sebagai perusahaan jasa transportasi laut yang terbesar yang mampu memberikan pelayanan publik terbaik. Selain itu, ASDP juga memiliki misi untuk selalu menyediakan fasilitas serta sarana angkutan yang tangguh dan selalu terjaga dengan baik dalam fungsinya sebagai salah satu pelayanan logistic tingkat regional guna mempercepat pertumbuhan makro serta mikro ekonomi dalam rangka percepatan pembangunan di Indonesia.
“We Bridge The Nation” yang berarti “Bangga Menyatukan Nusantara”  merupakan slogan dari PT. ASDP Indonesia Ferry, Perusahaan yang menyediakan jasa angkutan penyeberangan dan pengelola pelabuhan penyeberangan untuk penumpang, kendaraan, dan barang. Slogan yang sangat filosofis, semua sepakat jika jumlah pulau di negara ini keterlaluan banyaknya. Tetapi dengan dijembatani ASDP Ferry, lautan yang memisahkan justru akan menyatukan pulau-pulau Negara Indonesia.
PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ketapang - Gilimanuk berlokasi di:
  1. Ketapang : L80-23’-45’S, B 1140-20” T
Terletak di sebelah utara kota Banyuwangi dan berjarak sekitar 7 Km.
  1. Gilimanuk : L 80-9’-40”S, B 1140-26’-20”T
Terletak di sebelah barat kota Bali dan berjarak sekitar 30 Km.
Jarak pelayaran antara pelabuhan Ketapang – Gilimanuk adalah 3,5 mil yang dapat ditempuh dengan waktu 0,5 jam.
2.3.    Sejarah PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) – Ketapang
Sejak zaman penjajahan belanda dan jepang, penyeberangan Bali dan Jawa dilayani oleh perahu layar, jukun berkatir dan kapal-kapal kecil lainnya yang terbuat dari kayu.
Pada tahun 1956 pelabuhan Gilimanuk dikelola Pemda Tk. II Jamabara dan kemudian pada tahun 1962 instansi PJKA membangun terminal dan dermaga ferry di pelabuhan Gilimanuk dan Ketapang dengan menyediakan 2 armada penyeberangan yaitu KMP. Kintamani dan KMP. Blambangan. Sejak saat itu, pelayanan penyeberangan berjalan dengan lancar.
Pada tahun 1965 penguasaan pelabuhan Gilimanuk dan Ketapang diserah terimahkan dari Dirjen Perhubungan Laut ke Dirjen Perhubungan Darat sesuai keputusan bersama.
1)      No.D.P.P.30/30/17
Tanggal 6 mei 1967 untuk penyerahan pelabuhan Gilimanuk.
2)      No.D.P.P.30/54/17
Tanggal 5 juli 1976 untuk penyerahan pelabuhan Ketapang.
Berdasarkan surat keputusan Dirjen Perhubungan Darat No. km.136/OT.001/phb.83 tanggal 23 juli 1996 pelabuhan Gilimanuk dan Ketapang ditetapkan berada di bawah Kakanwil VIII Direktorat Jendral Perhubungan Darat berkedudukan di Surabaya.
Sesuai kebijakan pemerintah melalui PP. No. 8 tahun 1986 maka pada tahun 1987 status pelabuhan dirubah menjadi ASDP yang struktur organisasinya ditetapkan dengan keputusan Direksi Perum ASDP No.KD.16/HK.203/ASDP-1987/Tanggal 25 februari 1987 yang menetapkan bahwa di pelabuhan penyeberangan Gilimanuk-Ketapang  terdapat:
1)      Cabang pelabuhan kelas II Perum ASDP Ketapang – Gilimanuk yang dipimpin oleh seseorang kepla cabang berkedudukan di Ketapang.
2)      Cabang pelayaran kelas I perum ASDP Ketapang – Gilimanuk dipimpin oleh seorang kepala cabang berkedudukan di Ketapang.
Berdasarkan keputusan Menteri Perhubungan No. 36 tahun 1989 tanggal 5 Agustus 1989 ditetapkan bahwa fungsi pemerintahan di pelabuhan-pelabuhan penyeberangan yang diusahakan dilaksanakan oleh kepala cabang pelabuhan PERUM. ASDP setempat yang kemudian dirubah dengan keputusan menteri perhubungan No.Km.11 tahun 2002 tanggal 25 januari 2002.
Tahun 1992 PERUM. ASDP dirubah statusnya menjadi PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) berdasarkan PP Nomor 15 tahun 1992 dengan struktur organisasi yang diatur berdasarkan keputusan Direksi PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) No. KD.12/HK.203/ASDP-1994 tanggal 4 mei 1994, ditetapkan bahwa PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ketapang – Gilimanuk hanya dipimpin oleh seorang cabang utama yang berlaku hingga sampai saat ini.

2.4.    Struktur Organisasi PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) - Ketapang
2.5.    Unsur-Unsur Struktur Organisasi PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) - Ketapang
2.5.1        Unsur Pimpinan
Unsur pimpinan yang dimaksud yaitu direksi-direksi yang terdiri dari:
1)      Pimpinan cabang
2)      Manager operasi
3)      Manager pemeliharaan
4)      Manager keuangan
5)      Manager SDM & Umum
6)      Nahkoda kapal
7)      Supervisi
Manager operasi, manager pemeliharaan, manager keuangan, manager SDM & Umum, nahkoda kapal, dan juga supervisor kedudukannya berada di bawah pimpinan cabang. Tugas dan wewenang unsur –unsur strukstur oeganisasi PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) – Ketapang adalah sebagai berikut:


1.      Pimpinan Cabang
a)      Rangkaian Tugas
·         Tersusun dan terlaksana rencana kerja, anggaran pendapatan, dan anggaran biaya cabang.
·         Tersusun dan terpenuhinya kebutuhan SDM serta penempatannya.
·         Terkendali dan terlaksananya realisasi anggaran dan kesesuaian dengan yang telah ditetapkan.
b)      Tanggung Jawab
·         Bertanggung jawab kepada direktur utama.
·         Bertanggung jawab atas penyusunan rencana, evaluasi, dan pengendalian serta pemantauan kegiatan produksi dan usaha-usaha pencapaian pendapatan penyebrangan dan pelabuhan yang telah dianggarkan atau ditetapkan.
·         Bertanggung jawab terhadap penganalisaan, pengevaluasian, serta laporan realisasi anggaran.


2.      Manager SDM & Umum
a)      Rangkaian Tugas
·         Terlaksananya administrasi SDM cabang yang rapi.
·         Terlaksananya sistem administrasi secara umum.
·         Terpenuhinya kebutuhan SDM serta penempatannya.
b)      Tanggung Jawab
·         Bertanggung jawab kepada branch manager/pimpinan cabang.
·         Bertanggung jawab terhadap pengkoordinasian dan pemeriksaan laporan mengenai besarnya uang tunjangan makan dan transport.
·         Bertanggung jawab atas pemantauan, pengendalian dan evaluasi karyawan kontrak kontrak daerah kerja.

3.      Manager Operasional
a)      Rangkaian Tugas
·         Terkelolahnya produksi, usaha-usaha pencapaian pendapatan, perawatan, dan pemeliharaan alat produksi penyebrangan.
·         Terkendali dan terciptanya pendapatan sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan.
·         Terkendali dan terlaksananya pemeliharaan dan perawatan operasi atau produksi.
b)      Tanggung Jawab
·         Bertanggung jawab kepada Branch manager/pimpinan cabang.
·         Bertanggung jawab atas pengorganisasian serta pelaksanaan rencana, pengembangan kegiatan administrasi lalu lintas dan angkutan penyebrangan demi kelancaran penyebrangan dan terciptanya pendapatan yang telah ditetapkan.
·         Bertanggung jawab terhadap pengendalian permintaan dan pemesanan tiket terpadu ke kantor pusat, pendistribusian serta persediaan tiket yang ada.

4.      Manager Pemeliharaan
a)      Rangkaian Tugas
·         Terkelolahnya produksi, usaha-usaha pencapaian pendapatan, perawatan, da pemeliharaan alat produksi penyebrangan dan pelabuhan.
·         Terkendali dan tercapainya pendapatan sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan.
·         Terkendali dan terlaksananya pemeliharaan dan perawatan peralatan operasioanal atau produksi.
b)      Tanggung Jawab
·         Bertanggung jawab kepada branch manager/pimpinan cabang.
·         Bertanggung jawab terhadap koordinasi pelaksanaan pemeriksaan, pemeliharaan atau perawatan kapal dan seluruh peralatan hingga kapal siap dan layak untuk berlayar.
·         Bertanggung jawab pemeriksaan kebenaran permintaan pengadaan dan perbaikan suku cadang serta pengusulan ke branch manager/pimpinan cabang.

5.       Manager Keuangan
a)      Rangkaian Tugas
·         Terkoordinasinya pelaksanaan program kerja, anggaran pendapatan dan biaya masing-masing cabang, pengelolaan kas atau bank, penerimaan dan pengeluaran uang, rekonsiliasi saldo bank, penerimaan dan pengeluaran uang, penagihan utang dan piutang untuk setiap segmen usaha.
·         Terlaksana analisa dan evaluasi terhadap nilai usaha, cash flow, dan profit cabang.
·         Terkoordinirnya pelaksanaan dan pelaporan pajak ke negara.
b)      Tanggung Jawab
·         Bertanggung jawab kepada branch manager/pimpinan cabang.
·         Bertanggung jawab terhadap pengkoordiniran, pengawasan dan pemeriksaan, pencatatan atas transaksi-transaksi keuangan atau penjualan atau posting ke buku besar.
·         Bertanggung jawab terhadap pengawasan dan pengkoordiniran penyesuaian laporan persediaan tiket, laporan hutang dan piutang, laporan pendapatan tiket yang harus diterima.

6.      Nahkoda Kapal
a)      Rangkaian Tugas
·         Terjaminnya keselamatan, keamanan, dan ketertiban kapal.
·         Terpelihara dan terawatnya kapal serta seluruh peralatannya.
·         Terserahnya dokumen dan surat-surat kapal sehingga layak untuk berlayar.
b)      Tanggung Jawab
·         Bertanggung jawab kepada branch manager/pimpinan cabang.
·         Bertanggung jawab atas komando selama pelayaran, baik di perairan bebas, perairan sempit, saat merapat dan keluar dari dermaga serta ketika kapal akan berlabuh dan meninggalkan tempat berlabuh.
·         Bertanggung jawab atas pemantauan dan pengendalian kegiatan pemeliharaan dan perawatan kapal agar selalu dalam kondisi baik dan siap berlayar.

7.      Supervisor
a)      Tanggung Jawab
·         Bertanggung jawab kepada manager operasi.
·         Bertanggung jawab atas pengkoordinasian pembagian kerja shift.
·         Bertanggung jawab atas pengkoordiniran pelaksanaan kerja shift pada jam yang telah ditentukan.

2.5.2        Unsur Staff

1.      Staf Operasi
a)      Rangkaian Tugas
·         Terlaksananya usaha produksi, usaha pencapaian pendapatan, perawatan, dan pemeliharaan alat produksi penyebrangan.
·         Terkendali dan tercapainya pendapatan sesuai yang telah ditetapkan.
·         Terlaksananya pemeliharaan dan perawatan operasional atau produksi.
b)      Tanggung Jawab
·         Bertanggung jawab kepada manager operasi.
·         Bertanggung jawab pencatatan permintaan dan pemesanan tiket terpadu ke kantor pusat, pendistribusian serta persediaan tiket.
·         Bertanggung jawab terhadap pembuatan laporan pengeluaran tiket, persediaan tiket, dan tiket yang sudah terjual dalam setiap harinya dan penyerahan besarnya uang hasil penjualan tiket ke kasir.

2.      Staf Pemeliharaan
a)      Rangkaian Tugas
·         Terlaksananya usaha produksi, usaha-usaha pencapaian pendapatan, perawatan, dan pemeliharaan alat produksi penyebrangan.
·         Terkendali dan tercapainya pendapatan sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan.
·         Terlaksananya pengadaan suku cadang.
b)      Tanggung Jawab
·         Bertanggung jawab kepada manager pemeliharaan.
·         Bertanggung jawab terhadap pemeriksaan, pemeliharaan, dan perawatan kapal, dan seluruh peralatan sehingga kapal siap layak untuk berlayar.
·         Bertanggung jawab terhadap pembuatan surat permintaan pengadaan perbaikan suku cadang.

3.      Staf SDM
a)      Rangkaian Tugas
·         Terciptanya pengelolan SDM dan sisitem administrasi SDM.
·         Terciptanya sistem penggajian yang sesuai.
·         Terciptanya sistem pemberian tunjangan kesehatan.
b)      Tanggung Jawab
·         Bertanggung jawab terhadap manager SDM-Umum
·         Bertanggung jawab terhadap pelaksaan sistem penggajian cabang.
·         Bertanggung jawab terhadap penyesuaian gaji karyawan yang mutasi, promosi, demosi maupun kenaikan gaji berkala.

4.      Staf Umum Bagian Umum
a)      Rangkaian Tugas
·         Terlaksananya pemeliharaan dan perawatan perlengkapan atau alat kantor
b)      Tanggung Jawab
·         Bertanggung jawab kepada manager SDM-Umum
·         Bertanggung jawab atas perbaikan kerusakan gedung dan peralatannya.
·         Bertanggung jawab atas perawatan dan service kendaraan dinas.

5.      Staf Umum Bagian Administrasi
a)      Rangkaian Tugas
·         Terlaksananya administrasi yang rapi dan teratur.
b)      Tanggung Jawab
·         Bertanggung jawab kepada manager SDM-Umum
·         Bertanggung jawab atas pemilahan surat-surat yang masuk sesuia dengan klasifikasi dan pendistribusiannya ke masing-masing bagian.
·         Bertanggung jawab atas pengagendaan dan pemberian nomor ke dalam buku ekspedisi untuk didistribusikan dan diarsipkan.

6.      Staf Keuangan
a)      Rangkaian Tugas
·         Menyimpan bukti-bukti pembayaran ataupun penerimaan baik secara tunai melalui cek, giro, bilyet, dan sebagainya.
b)      Tanggung Jawab
·         Bertanggung jawab kepada manager keuangan.
·         Bertanggung jawab atas pencatatan pengeluaran, persediaan, dan tiket yang terjual dalam setiap harinya.
·         Bertanggung jawab terhadap pencatatan nilai usaha, cash flow, dan profit cabang.

7.      Bagian Kasir
a)      Rangkaian Tugas
·         Terlaksananya kegiatan pemeriksaan terhadap keabsahan dan pencatatan terhadap slip atau nota-nota bukti penerimaan atau pembayaran, melakukan penerimaan dan pembayaran baik secara tunai maupun melalui cek giro, bilyet, dan sebagainya.
b)      Tanggung Jawab
·         Bertanggung jawab terhadap manager keuangan.
·         Bertanggung jawab terhadap penerimaan piutang, baik pegawai maupun piutang usaha lainnya.

8.      Staf Akuntansi
a)      Rangkaian Tugas
·         Terlaksanya pencatatan transaksi-transaksi keuangan atau posting dan jurnal.
·         Terlaksanaya laporan laba/rugi dan neraca.
b)      Tanggung Jawab
·         Bertanggung jawab kepada manager keuangan.
·         Bertanggung jawab atas pelaksanaan pencatatan atas transaksi-transaksi keuangan dan penjurnalan atau posting ke buku besar.
·         Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ferifikasi atas kesesuian transaksi-transaksi yang terjadi dan bukti-bukti yang ada.
2.6.    Fasilitas Pelabuhan
Dengan semakin meningkatnya permintaan jasa penyeberangan dari tahun ke tahun, keadaan ini perlu didukung dengan ditingkatkannya fasilitas pelabuhan yang memadai agar tercipta mutu pelayanan yang memenuhi keinginan para pemakai jasa. Dalam hal ini pemerintahan membangun fasilitas penyeberangan Ketapang dan Gilimanuk yang peresmian pengoperasiannya oleh bapak menteri perhubungan RI pada tanggal 31 maret 1997 meliputi 2 dermaga MB di ketapng dan Gilimanuk. Adapun sekarang fasilitas-fasilitas pelabuhan adalah sebagai berikut:
1.      Dermaga
Jumlah dermaga yang tersedia saat ini di pelabuhan Ketapang ada 7 buah dermaga yaitu 2 demaga MB, 1 dermaga Ponton, dan 3 dermaga Beton/Beaching dan di pelabuhan Gilimanuk ada 7 buah dermaga yaitu 2 demaga MB, 1 dermaga Ponton, dan 3 dermaga Beton/Beaching. Berikut adalah penjelasannya:

NAMA DERMAGA
JUMLAH
LOKASI
KETERANGAN
A.      Pelabuhan Ketapang
·         Moveable Bridge
·         Ponton
·         Beton/Beaching

3 Buah
1 Buah
3 Buah

MB/Ponton
MB/Ponton
LCM

·     Tahun pembuatan 1997 (kondisi baik)
·     Tahun pembuatan 1945 (kondisi baik)
·     Tahun pembuatan 2002, 2004, dalam kondisi baik
Jumlah
7 Buah
-

B.     Pelabuhan Gilimanuk
·         Moveable Bridge
·         Ponton
·         Beton/Beaching

3 Buah
1 Buah
3 Buah

MB/Ponton
MB/Ponton
LCM

·     Tahun pembuatan 1997 (kondisi baik)
·     Tahun pembuatan 1984 (kondisi baik)
·     Tahun pembuatan 2006 (kondisi baik)
Jumlah
7 Buah
-

Jumlah A+B
14 Buah
-


2.      Loket Penjualan Tiket
NAMA LOKET
LOKASI
KETERANGAN
MB/PONTON
LCM
A.     Pelabuhan Ketapang
·         Penumpang
·         Sepeda Motor
·         Kendaraan Penumpang Sedan Dan Sejenisnya
·         Kendaraan Penumpang Bus/Rd
·         Kedaraan Barang/Truck

1 buah
4 buah
2 buah

1 buah

1 buah

-
-
-

-
1 buah
1 buah



·    Semua loket dalam kondisi baik dan siap difungsikan.
·    Apabila angkutan padat, loket kendaraan roda 2 yang di utara difungsikan.
Jumlah
9 buah
2 buah

B.     Pelabuhan Gilimanuk
·         Penumpang
·         Sepeda Motor
·         Kendaraan Penumpang Sedan Dan Sejenisnya
·         Kebadaraan Penumpang Bus/Rd
·         Kedaraan Barang/Truck

1 buah
4 buah
2 buah

1 buah

1 buah


·    Khusus di MB/Ponton dibangun satu buah loket penumpang tambahan.
Jumlah
9 buah
-

Jumlah A+B
18 buah
2 buah


3.      Kapasitas Ruang Tunggu Penumpang
NAMA RUANG TUNGGU
LOKASI
KAPASITAS
KETERANGAN
A.     Pelabuhan Ketapang
·         Gedung utama lantai I
·         Gesung utama lantai II
·         Shelter MB I (2 koridor)
·         Shelter MB II (2 koridor)

MB/ponton
MB/ponton
MB/ponton
MB/ponton

50 orang
75 orang
50 orang
50 orang

Penumpang di pelabuahn Ketapang jarang menggunakan ruang tunggu – langsung naik ke kapal. Namun tetap dipersiapkan tempat duduk.
Jumlah

225 orang

B.     Pelabuhan Gilimanuk
·         Gedung utama lantai I
·         Gesung utama lantai II
·         Shelter MB I (2 koridor)
·         Shelter MB II (2 koridor)

MB/ponton
MB/ponton
MB/ponton
MB/ponton

50 orang
75 orang
50 orang
50 orang

Penumpang di pelabuahn Gilimanuk jarang menggunakan ruang tunggu – langsung naik ke kapal. Namun tetap dipersiapkan tempat duduk.
Jumlah

225 orang


4.      Kapasitas areal parkir kendaraan
NAMA AREAL PARKIR
LOKASI
KAPASITAS
KETERANGAN
A.     Pelabuhan Ketapang
·   Moveable bridge I & II
·   Ponton
·   LCM

MB/ponton
MB/ponton
MB/ponton

171 unit
50 unit
102 unit

·    Parkir utara menampung 2700 unit.
·    apabila terjadi kepadatan/antrian panjang sampai keluar pelabuhan, lapangan PJKA akan difungsikan senagai pengntongan penampungan kurang lebih 75 unit
Jumlah

323 unit

B.     pelabuhan Gilimanuk
·   Moveable bridge I &II
·   Ponton
·   LCM

MB/ponton
MB/ponton
MB/ponton

145 unit
79 unit

·    apabila terjadi kepadatan/antrian panjang sampai keluar pelabuhan, akan difungsikan lapangan parkir PEMDA sebagai pengantongan siap menampung roda 2 kurang lebih 1.000 unit kendaraan
Jumlah

224 unit

Jumlah A+B

547 unit


5.      Fasilitas penunjang lainnya
JENIS
LOKASI
KETERANGAN
KETAPANG
GILIMANUK
Luas areal pelabuhan
Lapangan parkir
Gedung terminal dan kantor
Ruang transit
Rumah jembatan timbang
Rumah genset
Shelter
Rumah control moveable bridge
Boarding bridge
Catwalk
Treatle
Tendon air bersih
Pertamanan
Jembatan timbang
Listrik power supplu
Generator
Bunker bbm
Peralatan informasi
Mushollah
MCK umum
Wartel
Hydrant
Telepon
Faximile
24.024 m2
11.957 m2
2.977 m2
462.080
96 m2
28 m2
259 m2
42 m2
141 m2
128 m2
892 m2
150 m2
2.367 m2
1 unit (50 ton)
354 Kva
1 set
1 set
2 set
1 unit
3 unit
1 unit
1 unit
2 unit
1 set
41.130 m2
9.839 m2
1.830 m2
312.480 m2
45.50 m2
21.50 m2
591 m2
42 m2
321.10 m2
174 m2
792.36 m2
75 m2
6.415 m2
1 unit (50 ton)
345 Kva
1 set
-
2 set
1 unit
3 unit
1 unit
1 set
1 unit
1 set
Fasilitas penunjang yang ada di pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk semuanya dalam keadaan baik dan siap digunakan

2.7.    Visi dan Misi PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) - Ketapang
a.      VISI
Menjadi perusahaan jasa pelabuhan dan penyeberangan terbaik dan terbesar di tingkat regional, serta mampu memberikan nilai tambah bagi stakeholders.
  1. MISI
1.      Menyediakan prasarana pelabuhan dan sarana kapal penyeberangan yang tangguh sebagai pendukung dalam sistem logistik nasional.
2.      Memiliki standar pelayanan internasional  yang didukung oleh tenaga profesional dan manajemen bisnis modern serta tata kelola perusahaan yang baik.
3.      Menguasai pangsa pasar nasional dan memperluas jaringan operasional sampai ke tingkat regional untuk memaksimalkan pertumbuhan dan keuntungan.
4.      Memaksimalkan peran korporasi dan infrastruktur negara serta agen pembangunan.



No comments:

Post a Comment