KATA PENGANTAR
Assalaamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh.
Puji syukur Alhamdulillaah kami ucapkan kepada Allah
Swt. Karena limpahan Rahmat dan Karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan laporan
yang berjudul PRAKTIK KERJA INDUSTRI
(PRAKERIN) “PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) – Ketapang” dengan baik, lancar,
dan juga tepat waktu.
Laporan ini kami susun berdasarkan segala kegiatan
dan data-data yang telah kami peroleh selama menjalankan praktik kerja industri di PT. ASDP Indonesia
Ferry (Persero) – Ketapang. Laporan ini kami susun sebagai salah satu syarat dalam
menyelesaikan praktik kerja industri dan juga sebagai referensi bagi
teman-teman semua.
Dalam menyusun laporan ini kami telah banyak
menerima bimbingan, petunjuk , pengarahan, sarana, serta fasilitas yang sangat
membantu dalam penyelesaian laporan
ini. Dengan terwujudnya laporan ini,
kami sampaikan terimakasih banyak kepada:
1. Bpk. Magiyono, M.Pd. Selaku kepala sekolah SMK Negeri
Wongsorejo.
2. Bu. Endah Budi Hati, S.E selaku pembimbing sekolah.
3. Pimpinan Cabang, Para Manager, serta Para Staff dan
segenap Karyawan PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) – Ketapang atas segala
bimbingan dan pengarahan yang telah diberikan.
4. Ayah dan Ibu selaku orang tua yang selalu mendukung
kami.
5. Bapak dan ibu guru di SMKN Wongsorejo.
6. Semua pihak yang ikut serta dalam pembuatan laporan
ini yang tidak bisa kami sebutkan satu-persatu.
Kami juga sangat menyadari bahwa laporan yang kami
buat ini masih jauh dari kata sempurna, walaupun begitu kami telah berusaha
dengan semaksimal mungkin untuk menghasilkan yang terbaik. Oleh karena itu,
kami mohon kritik dan saran untuk laporan ini supaya menjadi lebih baik lagi. Semoga
laporan yang kami buat ini bisa memberikan manfaat kepada para pembaca dan juga
menambah wawasan dan pengetahuan kita semua. Akhir kata kami sampaikan
terimakasih dan mohon maaf apabila menemukan kesalahan dalam penulisan laporan
ini.
Wassalamu’alaikum
warahmatulaahi wabarakaatuh.
|
DAFTAR ISI
Cover................................................................................................................................ i
Lembar pengesahan........................................................................................................ ii
Kata pengantar................................................................................................................ iii
Daftar isi........................................................................................................................... iv
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................ v
1.2 Dasar Hukum .................................................................................................. v
1.3 Maksud dan Tujuan......................................................................................... v
1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan...................................................................... vi
1.5 Metode Pengumpulan Data............................................................................. vi
BAB II : GAMBARAN UMUM PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) – Ketapang
2.1 Pengertian ASDP............................................................................................ 1
2.2 Sekilas Tentang PT. ASDP Indonesia Ferry
(Persero) – Ketapang................. 1
2.3 Sejarah PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) –
Ketapang.............................. 2
2.4 Struktur Organisasi PT. ASDP Indonesia Ferry
(Persero) – Ketapang........... 4
2.5 Unsur-Unsur Struktur Organisasi PT. ASDP
Indonesia Ferry (Persero) – Ketapang 4
2.6 Fasilitas Pelabuhan PT. ASDP Indonesia Ferry
(Persero) – Ketapang........... 9
2.7 Visi Dan Misi PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero)
– Ketapang.................... 12
BAB III : LAPORAN KEGIATAN
3.1 Laporan Kegiatan Devi Damayanti................................................................. 13
3.2 Laporan Kegiatan Ali Farhan.......................................................................... 22
3.3 Laporan Kegiatan Erdin Ferdiano................................................................... 26
3.4 Laporan Kegiatan Faizatun Nikmah................................................................ 34
BAB IV : TEMUAN
4.1 Temuan Devi Damayanti................................................................................. 45
4.2 Temuan Ali Farhan.......................................................................................... 47
4.3 Temuan Erdin Ferdiano................................................................................... 47
4.4 Temuan Faizah Nikmah................................................................................... 47
BAB V : PENUTUP
5.1 Kesimpulan...................................................................................................... 51
5.2 Saran................................................................................................................ 51
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Pelaksaan praktik kerja industri
(prakerin) adalah sebuah pelatihan dan pembelajara yang dilaksanakan di dunia
usaha atau dunia industri yang relevan dengan kompetensi keahlian yang
dimilikinya masing-masing. Hal ini dilaksanakan dalam upaya meningkatkan mutu Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) dan juga menambah bekal untuk masa mendatang guna
memasuki dunia kerja yang semakin banyak dan semakin ketat dalam persaingannya
seperti sekarang ini. selain itu, dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi mengakibatkan banyak peralatan baru yang diciptakan guna
menunjang banyaknya permintaan produksi barang dan/atau jasa, menimbulkan
perubahan mendasar untuk mendapatkan pekerjaan. Sehingga, tenaga kerja dituntut
bukan hanya memliki kemampuan teknis belaka, tetapi juga harus lebih fleksibel
dan berwawasan lebih luas, inovatif, serta didukung dengan keterampilan yang kompeten, maka
dengan adanya kegiatan prakerin siswa dan siswi dapat mengasah dan juga
mengimplementasikan materi yang didapatkannya di sekolah langsung ke dunia
usaha atau dunia industri yang relevan dengan kemampuannya masing-masing
Dalam untuk mewujudkan visi dan misinya.
SMK Negeri Wongsorejo melaksanakan berbegai kegiatan demi menjadikan siswa dan
siswi yang siap memasuki dunia kerja dan dunia industri (DU/DI), tentunya hal
itu tidak dapat diraih dengan mudah, tidak hanya dengan belajar teori yang
beradadi sekolah, namun seorang siswa atau siswi harus belajar mengenai
bagaimana lingkungan yang berada di dunia kerja dan tentunya bagaimana
pekerjaan yang akan dihadapinya nanti selepas lulus dari sekolah.
1.2
Dasar
Hukum
1. Undang-Undang
No 20 Tahun 2003, Tentang System Pendidikan Nasional.
2. Kepmendikbud
No 323/U/1997, Tentang Penyelenggaraan Prakerin SMK
3. Peraturan
Pemerintah No. 29 Tahun 1990 Tentang Pendidikan Menengah Kejuruan.
4. Kepmendikbud
No 080/V/1993 Tentang Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan.
1.3
Maksud
Dan Tujuan
1.3.1
Tujuan
Praktik kerja industri antara lain :
1.
Meningkatkan
mutu dan melevansi pendidikan kejuruan melalui peran dunia industri/usaha
2.
Menghasilkan
tamatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai
dengan tuntutan lapangan kerja
3.
Menghasilkan
tamatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang menjadi bakat
dasar pengembangan dirinya secara berkelanjutan
4.
Memberi
pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses
pendidikan
5.
Meningkatkan
efisiensi penyelenggaraan pendidikan menengah kejuruan melalui pendayagunaan
sumber daya pendidikan yang ada di dunia kerja
6.
Menambah pengalaman dalam dunia kerja.
1.3.2
Tujuan pembuatan laporan antara lain:
1. Sebagai
bukti bahwa penulis telah melaksanakan praktik kerja Industri
2. Sebagai
salah satu syarat penyelesaian tugas praktik kerja industri
3.
Sebagai pedoman untuk adik-adik kelas
SMKN Wongsorejo
1.4
Tempat
dan waktu Pelaksanaan
Tempat
Praktek : PT. ASDP Indonesia
Ferry (Persero) - Ketapang
Waktu
Pelaksanaan : 1 Agusrus 2017 S/D 31 Oktober
2017
1.5
Metode
Pengumpulan Data
Untuk
menyempurnakan data-data yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan ini, maka
kami melakukan metode pengumpulan data melalui 2 cara yaitu:
1.
Secara langsung atau metode observasi
Yang
dimaksud dengan pengumpulan data secara langsung adalah kami mengumpulkan data
dengan cara observasi langsung di instalasi dengan menggunakan teknik wawancara
kepada karyawan-karyawan mengenai informasi yang kami butuhkan, dan mengamati
langsung.
2.
Secara tidak langsung atau metode
kepustakaan
Yang
dimaksud dengan metode kepustakaan adalah kami selaku penulis berpedoman pada
buku-buku atau referensi yang berkaitan dengan laporan praktek yang telah kami
pinjam di sekolah dan kami juga mencari beberapa di internet.
BAB
II
GAMBARAN
UMUM
PT.
ASDP Indonesia Ferry (Persero) – Ketapang
2.1.
Pengertian ASDP
Kata ASDP yang berarti “Angkutan, Sungai, Danau dan
Penyeberangan” merupakan istilah yang terdiri dari dua aspek yaitu “Angkutan, Sungai,
dan Danau” atau ASD dan “Angkutan Penyeberangan”. Istilah ASDP ini merujuk pada
sebuah jenis “moda” atau “jenis angkutan” dimana suatu sistem transportasi
terdiri dari 6 macam yaitu moda angkutan darat (jalan raya), moda angkutan
udara, moda angkutan kereta api, moda angkutan pipa (yang mungkin belum dikenal
luas), dan moda angkutan laut dan moda ASDP.
Angkutan
perairan daratan atau angkutan perairan pedalaman merupakan istilah lain dari
Angkutan Sungai dan Danau (ASD). Jenis angkutan ini telah lama dikenal oleh
manusia bahkan terbilang tradisional. Sebelum menggunakan angkutan jalan dengan
mengendarai hewan seperti kuda dan sapi, manuisia telah memanfaatkan sungai
untuk menempuh perjalanan jarak jauh. Demikian juga di Indonesia, sungai
merupakan wilayah favorit sehingga banyak sekali pusat permukiman, ekonomi,
budaya maupun kota-kota besar yang berada di tepian sungai.
Angkutan
perairan danau merupakan sebuah istilah yang diserap dari bahasa inggris yaitu
inland waterways atau juga dalam bahasa perancis yaitu navigation d’interieure
atau juga voies navigables yang memiliki makna yang sama yaitu pelayaran atau
aktivitas angkutan yang berlangsung di perairan yang berada di kawasan daratan
seperti sungai, danau, dan kanal.
Sementara
itu, menurut undang-undang nomor 21 tahun 1992 tentang pelayaran, terutama pada
pasal 1 dijelaskan bahwa; angkutan perairan daratan yang juga dikenal sebagai Angkutan
Sungai dan Danau (ASD) adalah meliputi angkutan di waduk, rawa, kanal, dan
terusan. Di Indonesia, angkutan perairan daratan merupakan bagian dari sub sistem
perhubungan darat dalam sistem transportasi nasioanal.
Moda
angkutan ini tentunya tidak mempergunakan perairan laut sebagai prasarana
utamanya namun perairan daratan. Dalam kamus himpunan istilah perbubungan,
istilah perairan daratan didefinisikan sebagai semua peraiaran danau, terusan
dan sepanjang sungai dari hulu sampai dengan muara sebagaimana dikatakan
undang-undang atau peraturan tentang wilayah perairan daratan.
2.2.
Sekilas Tentang PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero)
PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) merupakan
kepanjangan dari Angkutan Sungai dan Penyeberanagan. Sesuai dengan namanya, PT.
ASDP Indonesia Ferry (Persero) merupakan salah satu perusahaan yang dimiliki
oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang awalnya bernama ASD Ferry yang mana
perusahaan ini dibentuk oleh pemerintah pada tahun 1973. Seiring dengan
perkembangannnya, ASD Ferry kemudian berganti nama menjadi PERUM. ASDP atau
perusahaan umum yang maknanya bertujuan untuk melayani segala yang berhubungan
dengan kepentingan umum atau pelayanan publik.
Hingga
pada tahun 1993, PERUM ASDP bertransformasi sekali lagi menjadi PT. ASDP Indonesia
Ferry (Persero) yang hingga kini menjadi pengelola sekaligus penyedia fasilitas
publik yang melayani transportasi penyeberangan dengan menggunakan kapal ferry.
Hingga kini PT. ASDP melayani berbagai tujuan penyeberangan antar
pelabuhan-pelabuhan di seluruh wilayah Indonesia.
Selain
memberikan akses transportasi penyeberangan antar pelabuhan bagi para
penumpang, PT. ASDP juga melayani penyeberangan berupa kendaraan atau barang,
hal ini sesuai dengan fungsi utamanya sebagai salah satu perusahaan persero
penyedia sarana transportasi milik negara yang kehadirannya sekaligus menjadi
semacam badan usaha perintis yang mampu memberikan kontribusi dengan cara menyatukan
jalur-jalur transportasi laut bagi masyarakat yang tersebar di berbagai
pulau-pulau besar di Indonesia.
Visi dan misi PT. ASDP Indonesia di masa depan
adalah dengan menjadi salah satu perusahaan jasa milik negara yang mampu
memberikan akses penyeberangan antar pelabuhan dalam skala nasional yang mana
hal tersebut sekaligus menjadikan ASDP sebagai perusahaan jasa transportasi
laut yang terbesar yang mampu memberikan pelayanan publik terbaik. Selain itu, ASDP
juga memiliki misi untuk selalu menyediakan fasilitas serta sarana angkutan
yang tangguh dan selalu terjaga dengan baik dalam fungsinya sebagai salah satu
pelayanan logistic tingkat regional guna mempercepat pertumbuhan makro serta
mikro ekonomi dalam rangka percepatan pembangunan di Indonesia.
“We Bridge The Nation” yang berarti “Bangga
Menyatukan Nusantara” merupakan slogan
dari PT. ASDP Indonesia Ferry, Perusahaan yang menyediakan jasa angkutan
penyeberangan dan pengelola pelabuhan penyeberangan untuk penumpang, kendaraan,
dan barang. Slogan yang sangat filosofis, semua sepakat jika jumlah pulau di negara
ini keterlaluan banyaknya. Tetapi dengan dijembatani ASDP Ferry, lautan yang
memisahkan justru akan menyatukan pulau-pulau Negara Indonesia.
PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ketapang - Gilimanuk
berlokasi di:
- Ketapang
: L80-23’-45’S, B 1140-20” T
Terletak di sebelah utara kota Banyuwangi dan
berjarak sekitar 7 Km.
- Gilimanuk
: L 80-9’-40”S, B 1140-26’-20”T
Terletak di sebelah barat kota Bali dan berjarak
sekitar 30 Km.
Jarak pelayaran
antara pelabuhan Ketapang – Gilimanuk adalah 3,5 mil yang dapat ditempuh dengan
waktu 0,5 jam.
2.3.
Sejarah PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) – Ketapang
Sejak zaman penjajahan belanda dan jepang,
penyeberangan Bali dan Jawa dilayani oleh perahu layar, jukun berkatir dan
kapal-kapal kecil lainnya yang terbuat dari kayu.
Pada tahun 1956 pelabuhan Gilimanuk dikelola Pemda
Tk. II Jamabara dan kemudian pada tahun 1962 instansi PJKA membangun terminal
dan dermaga ferry di pelabuhan Gilimanuk dan Ketapang dengan menyediakan 2
armada penyeberangan yaitu KMP. Kintamani dan KMP. Blambangan. Sejak saat itu,
pelayanan penyeberangan berjalan dengan lancar.
Pada tahun 1965 penguasaan pelabuhan Gilimanuk dan Ketapang
diserah terimahkan dari Dirjen Perhubungan Laut ke Dirjen Perhubungan Darat sesuai
keputusan bersama.
1) No.D.P.P.30/30/17
Tanggal 6 mei 1967 untuk penyerahan pelabuhan Gilimanuk.
2) No.D.P.P.30/54/17
Tanggal 5 juli 1976 untuk penyerahan pelabuhan Ketapang.
Berdasarkan surat keputusan Dirjen Perhubungan Darat
No. km.136/OT.001/phb.83 tanggal 23 juli 1996 pelabuhan Gilimanuk dan Ketapang
ditetapkan berada di bawah Kakanwil VIII Direktorat Jendral Perhubungan Darat berkedudukan
di Surabaya.
Sesuai kebijakan pemerintah melalui PP. No. 8 tahun
1986 maka pada tahun 1987 status pelabuhan dirubah menjadi ASDP yang struktur
organisasinya ditetapkan dengan keputusan Direksi Perum ASDP No.KD.16/HK.203/ASDP-1987/Tanggal
25 februari 1987 yang menetapkan bahwa di pelabuhan penyeberangan Gilimanuk-Ketapang terdapat:
1) Cabang pelabuhan kelas II Perum ASDP Ketapang – Gilimanuk
yang dipimpin oleh seseorang kepla cabang berkedudukan di Ketapang.
2) Cabang pelayaran kelas I perum ASDP Ketapang – Gilimanuk
dipimpin oleh seorang kepala cabang berkedudukan di Ketapang.
Berdasarkan keputusan Menteri Perhubungan No. 36
tahun 1989 tanggal 5 Agustus 1989 ditetapkan bahwa fungsi pemerintahan di
pelabuhan-pelabuhan penyeberangan yang diusahakan dilaksanakan oleh kepala
cabang pelabuhan PERUM. ASDP setempat yang kemudian dirubah dengan keputusan
menteri perhubungan No.Km.11 tahun 2002 tanggal 25 januari 2002.
Tahun 1992 PERUM. ASDP dirubah statusnya menjadi PT.
ASDP Indonesia Ferry (Persero) berdasarkan PP Nomor 15 tahun 1992 dengan
struktur organisasi yang diatur berdasarkan keputusan Direksi PT. ASDP Indonesia
Ferry (Persero) No. KD.12/HK.203/ASDP-1994 tanggal 4 mei 1994, ditetapkan bahwa
PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ketapang – Gilimanuk hanya dipimpin oleh
seorang cabang utama yang berlaku hingga sampai saat ini.
2.4.
Struktur Organisasi PT. ASDP Indonesia Ferry
(Persero) - Ketapang
2.5.
Unsur-Unsur Struktur Organisasi PT. ASDP Indonesia
Ferry (Persero) - Ketapang
2.5.1
Unsur Pimpinan
Unsur pimpinan yang dimaksud yaitu direksi-direksi
yang terdiri dari:
1)
Pimpinan cabang
2)
Manager operasi
3)
Manager pemeliharaan
4)
Manager keuangan
5)
Manager SDM
& Umum
6)
Nahkoda kapal
7)
Supervisi
Manager operasi, manager pemeliharaan, manager
keuangan, manager SDM & Umum, nahkoda kapal, dan juga supervisor
kedudukannya berada di bawah pimpinan cabang. Tugas dan wewenang unsur –unsur
strukstur oeganisasi PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) – Ketapang adalah
sebagai berikut:
1.
Pimpinan Cabang
a)
Rangkaian Tugas
·
Tersusun dan
terlaksana rencana kerja, anggaran pendapatan, dan anggaran biaya cabang.
·
Tersusun dan
terpenuhinya kebutuhan SDM serta penempatannya.
·
Terkendali dan
terlaksananya realisasi anggaran dan kesesuaian dengan yang telah ditetapkan.
b)
Tanggung Jawab
·
Bertanggung
jawab kepada direktur utama.
·
Bertanggung
jawab atas penyusunan rencana, evaluasi, dan pengendalian serta pemantauan
kegiatan produksi dan usaha-usaha pencapaian pendapatan penyebrangan dan
pelabuhan yang telah dianggarkan atau ditetapkan.
·
Bertanggung
jawab terhadap penganalisaan, pengevaluasian, serta laporan realisasi anggaran.
2.
Manager SDM
& Umum
a)
Rangkaian Tugas
·
Terlaksananya
administrasi SDM cabang yang rapi.
·
Terlaksananya sistem
administrasi secara umum.
·
Terpenuhinya
kebutuhan SDM serta penempatannya.
b)
Tanggung Jawab
·
Bertanggung
jawab kepada branch manager/pimpinan cabang.
·
Bertanggung
jawab terhadap pengkoordinasian dan pemeriksaan laporan mengenai besarnya uang
tunjangan makan dan transport.
·
Bertanggung
jawab atas pemantauan, pengendalian dan evaluasi karyawan kontrak kontrak
daerah kerja.
3.
Manager Operasional
a)
Rangkaian Tugas
·
Terkelolahnya
produksi, usaha-usaha pencapaian pendapatan, perawatan, dan pemeliharaan alat
produksi penyebrangan.
·
Terkendali dan
terciptanya pendapatan sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan.
·
Terkendali dan
terlaksananya pemeliharaan dan perawatan operasi atau produksi.
b)
Tanggung Jawab
·
Bertanggung
jawab kepada Branch manager/pimpinan cabang.
·
Bertanggung
jawab atas pengorganisasian serta pelaksanaan rencana, pengembangan kegiatan
administrasi lalu lintas dan angkutan penyebrangan demi kelancaran penyebrangan
dan terciptanya pendapatan yang telah ditetapkan.
·
Bertanggung
jawab terhadap pengendalian permintaan dan pemesanan tiket terpadu ke kantor
pusat, pendistribusian serta persediaan tiket yang ada.
4.
Manager Pemeliharaan
a)
Rangkaian Tugas
·
Terkelolahnya
produksi, usaha-usaha pencapaian pendapatan, perawatan, da pemeliharaan alat
produksi penyebrangan dan pelabuhan.
·
Terkendali dan
tercapainya pendapatan sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan.
·
Terkendali dan
terlaksananya pemeliharaan dan perawatan peralatan operasioanal atau produksi.
b)
Tanggung Jawab
·
Bertanggung
jawab kepada branch manager/pimpinan cabang.
·
Bertanggung
jawab terhadap koordinasi pelaksanaan pemeriksaan, pemeliharaan atau perawatan
kapal dan seluruh peralatan hingga kapal siap dan layak untuk berlayar.
·
Bertanggung
jawab pemeriksaan kebenaran permintaan pengadaan dan perbaikan suku cadang
serta pengusulan ke branch manager/pimpinan cabang.
5.
Manager Keuangan
a)
Rangkaian Tugas
·
Terkoordinasinya
pelaksanaan program kerja, anggaran pendapatan dan biaya masing-masing cabang,
pengelolaan kas atau bank, penerimaan dan pengeluaran uang, rekonsiliasi saldo
bank, penerimaan dan pengeluaran uang, penagihan utang dan piutang untuk setiap
segmen usaha.
·
Terlaksana
analisa dan evaluasi terhadap nilai usaha, cash flow, dan profit cabang.
·
Terkoordinirnya
pelaksanaan dan pelaporan pajak ke negara.
b)
Tanggung Jawab
·
Bertanggung
jawab kepada branch manager/pimpinan cabang.
·
Bertanggung
jawab terhadap pengkoordiniran, pengawasan dan pemeriksaan, pencatatan atas
transaksi-transaksi keuangan atau penjualan atau posting ke buku besar.
·
Bertanggung
jawab terhadap pengawasan dan pengkoordiniran penyesuaian laporan persediaan
tiket, laporan hutang dan piutang, laporan pendapatan tiket yang harus
diterima.
6.
Nahkoda Kapal
a)
Rangkaian Tugas
·
Terjaminnya
keselamatan, keamanan, dan ketertiban kapal.
·
Terpelihara dan
terawatnya kapal serta seluruh peralatannya.
·
Terserahnya
dokumen dan surat-surat kapal sehingga layak untuk berlayar.
b)
Tanggung Jawab
·
Bertanggung
jawab kepada branch manager/pimpinan cabang.
·
Bertanggung
jawab atas komando selama pelayaran, baik di perairan bebas, perairan sempit,
saat merapat dan keluar dari dermaga serta ketika kapal akan berlabuh dan
meninggalkan tempat berlabuh.
·
Bertanggung
jawab atas pemantauan dan pengendalian kegiatan pemeliharaan dan perawatan
kapal agar selalu dalam kondisi baik dan siap berlayar.
7.
Supervisor
a)
Tanggung Jawab
·
Bertanggung
jawab kepada manager operasi.
·
Bertanggung
jawab atas pengkoordinasian pembagian kerja shift.
·
Bertanggung
jawab atas pengkoordiniran pelaksanaan kerja shift pada jam yang telah
ditentukan.
2.5.2
Unsur Staff
1.
Staf Operasi
a)
Rangkaian Tugas
·
Terlaksananya
usaha produksi, usaha pencapaian pendapatan, perawatan, dan pemeliharaan alat
produksi penyebrangan.
·
Terkendali dan
tercapainya pendapatan sesuai yang telah ditetapkan.
·
Terlaksananya
pemeliharaan dan perawatan operasional atau produksi.
b)
Tanggung Jawab
·
Bertanggung
jawab kepada manager operasi.
·
Bertanggung
jawab pencatatan permintaan dan pemesanan tiket terpadu ke kantor pusat,
pendistribusian serta persediaan tiket.
·
Bertanggung
jawab terhadap pembuatan laporan pengeluaran tiket, persediaan tiket, dan tiket
yang sudah terjual dalam setiap harinya dan penyerahan besarnya uang hasil
penjualan tiket ke kasir.
2.
Staf Pemeliharaan
a)
Rangkaian Tugas
·
Terlaksananya
usaha produksi, usaha-usaha pencapaian pendapatan, perawatan, dan pemeliharaan
alat produksi penyebrangan.
·
Terkendali dan
tercapainya pendapatan sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan.
·
Terlaksananya
pengadaan suku cadang.
b)
Tanggung Jawab
·
Bertanggung
jawab kepada manager pemeliharaan.
·
Bertanggung
jawab terhadap pemeriksaan, pemeliharaan, dan perawatan kapal, dan seluruh
peralatan sehingga kapal siap layak untuk berlayar.
·
Bertanggung
jawab terhadap pembuatan surat permintaan pengadaan perbaikan suku cadang.
3.
Staf SDM
a)
Rangkaian Tugas
·
Terciptanya
pengelolan SDM dan sisitem administrasi SDM.
·
Terciptanya sistem
penggajian yang sesuai.
·
Terciptanya sistem
pemberian tunjangan kesehatan.
b)
Tanggung Jawab
·
Bertanggung
jawab terhadap manager SDM-Umum
·
Bertanggung
jawab terhadap pelaksaan sistem penggajian cabang.
·
Bertanggung
jawab terhadap penyesuaian gaji karyawan yang mutasi, promosi, demosi maupun
kenaikan gaji berkala.
4.
Staf Umum Bagian
Umum
a)
Rangkaian Tugas
·
Terlaksananya
pemeliharaan dan perawatan perlengkapan atau alat kantor
b)
Tanggung Jawab
·
Bertanggung
jawab kepada manager SDM-Umum
·
Bertanggung
jawab atas perbaikan kerusakan gedung dan peralatannya.
·
Bertanggung
jawab atas perawatan dan service kendaraan dinas.
5.
Staf Umum Bagian
Administrasi
a)
Rangkaian Tugas
·
Terlaksananya
administrasi yang rapi dan teratur.
b)
Tanggung Jawab
·
Bertanggung
jawab kepada manager SDM-Umum
·
Bertanggung
jawab atas pemilahan surat-surat yang masuk sesuia dengan klasifikasi dan
pendistribusiannya ke masing-masing bagian.
·
Bertanggung
jawab atas pengagendaan dan pemberian nomor ke dalam buku ekspedisi untuk
didistribusikan dan diarsipkan.
6.
Staf Keuangan
a)
Rangkaian Tugas
·
Menyimpan
bukti-bukti pembayaran ataupun penerimaan baik secara tunai melalui cek, giro,
bilyet, dan sebagainya.
b)
Tanggung Jawab
·
Bertanggung
jawab kepada manager keuangan.
·
Bertanggung
jawab atas pencatatan pengeluaran, persediaan, dan tiket yang terjual dalam
setiap harinya.
·
Bertanggung
jawab terhadap pencatatan nilai usaha, cash flow, dan profit cabang.
7.
Bagian Kasir
a)
Rangkaian Tugas
·
Terlaksananya
kegiatan pemeriksaan terhadap keabsahan dan pencatatan terhadap slip atau
nota-nota bukti penerimaan atau pembayaran, melakukan penerimaan dan pembayaran
baik secara tunai maupun melalui cek giro, bilyet, dan sebagainya.
b)
Tanggung Jawab
·
Bertanggung
jawab terhadap manager keuangan.
·
Bertanggung
jawab terhadap penerimaan piutang, baik pegawai maupun piutang usaha lainnya.
8. Staf Akuntansi
a)
Rangkaian Tugas
·
Terlaksanya
pencatatan transaksi-transaksi keuangan atau posting dan jurnal.
·
Terlaksanaya
laporan laba/rugi dan neraca.
b)
Tanggung Jawab
·
Bertanggung
jawab kepada manager keuangan.
·
Bertanggung
jawab atas pelaksanaan pencatatan atas transaksi-transaksi keuangan dan
penjurnalan atau posting ke buku besar.
·
Bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan ferifikasi atas kesesuian transaksi-transaksi yang
terjadi dan bukti-bukti yang ada.
2.6.
Fasilitas Pelabuhan
Dengan semakin meningkatnya permintaan jasa
penyeberangan dari tahun ke tahun, keadaan ini perlu didukung dengan
ditingkatkannya fasilitas pelabuhan yang memadai agar tercipta mutu pelayanan
yang memenuhi keinginan para pemakai jasa. Dalam hal ini pemerintahan membangun
fasilitas penyeberangan Ketapang dan Gilimanuk yang peresmian pengoperasiannya
oleh bapak menteri perhubungan RI pada tanggal 31 maret 1997 meliputi 2 dermaga
MB di ketapng dan Gilimanuk. Adapun sekarang fasilitas-fasilitas pelabuhan
adalah sebagai berikut:
1. Dermaga
Jumlah dermaga yang tersedia saat ini di pelabuhan Ketapang
ada 7 buah dermaga yaitu 2 demaga MB, 1 dermaga Ponton, dan 3 dermaga Beton/Beaching
dan di pelabuhan Gilimanuk ada 7 buah dermaga yaitu 2 demaga MB, 1 dermaga
Ponton, dan 3 dermaga Beton/Beaching. Berikut adalah penjelasannya:
NAMA DERMAGA
|
JUMLAH
|
LOKASI
|
KETERANGAN
|
A.
Pelabuhan Ketapang
·
Moveable Bridge
·
Ponton
·
Beton/Beaching
|
3 Buah
1 Buah
3 Buah
|
MB/Ponton
MB/Ponton
LCM
|
·
Tahun pembuatan 1997 (kondisi baik)
·
Tahun pembuatan 1945 (kondisi baik)
·
Tahun pembuatan 2002, 2004, dalam kondisi baik
|
Jumlah
|
7 Buah
|
-
|
|
B.
Pelabuhan Gilimanuk
·
Moveable
Bridge
·
Ponton
·
Beton/Beaching
|
3 Buah
1 Buah
3 Buah
|
MB/Ponton
MB/Ponton
LCM
|
·
Tahun pembuatan 1997 (kondisi baik)
·
Tahun pembuatan 1984 (kondisi baik)
·
Tahun pembuatan 2006 (kondisi baik)
|
Jumlah
|
7 Buah
|
-
|
|
Jumlah A+B
|
14 Buah
|
-
|
2.
Loket Penjualan
Tiket
NAMA
LOKET
|
LOKASI
|
KETERANGAN
|
|
MB/PONTON
|
LCM
|
||
A.
Pelabuhan Ketapang
·
Penumpang
·
Sepeda
Motor
·
Kendaraan
Penumpang Sedan Dan Sejenisnya
·
Kendaraan
Penumpang Bus/Rd
·
Kedaraan
Barang/Truck
|
1 buah
4 buah
2 buah
1 buah
1 buah
|
-
-
-
-
1 buah
1 buah
|
·
Semua
loket dalam kondisi baik dan siap difungsikan.
·
Apabila
angkutan padat, loket kendaraan roda 2 yang di utara difungsikan.
|
Jumlah
|
9 buah
|
2 buah
|
|
B.
Pelabuhan Gilimanuk
·
Penumpang
·
Sepeda
Motor
·
Kendaraan
Penumpang Sedan Dan Sejenisnya
·
Kebadaraan
Penumpang Bus/Rd
·
Kedaraan
Barang/Truck
|
1 buah
4 buah
2 buah
1 buah
1 buah
|
·
Khusus
di MB/Ponton dibangun satu buah loket penumpang tambahan.
|
|
Jumlah
|
9 buah
|
-
|
|
Jumlah A+B
|
18
buah
|
2 buah
|
3.
Kapasitas Ruang
Tunggu Penumpang
NAMA RUANG TUNGGU
|
LOKASI
|
KAPASITAS
|
KETERANGAN
|
A.
Pelabuhan Ketapang
·
Gedung
utama lantai I
·
Gesung
utama lantai II
·
Shelter
MB I (2 koridor)
·
Shelter
MB II (2 koridor)
|
MB/ponton
MB/ponton
MB/ponton
MB/ponton
|
50
orang
75
orang
50
orang
50
orang
|
Penumpang di pelabuahn
Ketapang jarang menggunakan ruang tunggu – langsung naik ke kapal. Namun
tetap dipersiapkan tempat duduk.
|
Jumlah
|
225 orang
|
||
B.
Pelabuhan Gilimanuk
·
Gedung
utama lantai I
·
Gesung
utama lantai II
·
Shelter
MB I (2 koridor)
·
Shelter
MB II (2 koridor)
|
MB/ponton
MB/ponton
MB/ponton
MB/ponton
|
50
orang
75
orang
50
orang
50
orang
|
Penumpang di pelabuahn
Gilimanuk jarang menggunakan ruang tunggu – langsung naik ke kapal. Namun
tetap dipersiapkan tempat duduk.
|
Jumlah
|
225
orang
|
4.
Kapasitas areal
parkir kendaraan
NAMA AREAL PARKIR
|
LOKASI
|
KAPASITAS
|
KETERANGAN
|
A.
Pelabuhan Ketapang
·
Moveable
bridge I & II
·
Ponton
·
LCM
|
MB/ponton
MB/ponton
MB/ponton
|
171
unit
50
unit
102
unit
|
·
Parkir
utara menampung 2700 unit.
·
apabila
terjadi kepadatan/antrian panjang sampai keluar pelabuhan, lapangan PJKA akan
difungsikan senagai pengntongan penampungan kurang lebih 75 unit
|
Jumlah
|
323
unit
|
||
B.
pelabuhan Gilimanuk
·
Moveable
bridge I &II
·
Ponton
·
LCM
|
MB/ponton
MB/ponton
MB/ponton
|
145
unit
79
unit
|
·
apabila
terjadi kepadatan/antrian panjang sampai keluar pelabuhan, akan difungsikan
lapangan parkir PEMDA sebagai pengantongan siap menampung roda 2 kurang lebih
1.000 unit kendaraan
|
Jumlah
|
224
unit
|
||
Jumlah A+B
|
547
unit
|
5.
Fasilitas
penunjang lainnya
JENIS
|
LOKASI
|
KETERANGAN
|
|
KETAPANG
|
GILIMANUK
|
||
Luas areal
pelabuhan
Lapangan parkir
Gedung terminal
dan kantor
Ruang transit
Rumah jembatan
timbang
Rumah genset
Shelter
Rumah control
moveable bridge
Boarding bridge
Catwalk
Treatle
Tendon air
bersih
Pertamanan
Jembatan timbang
Listrik power
supplu
Generator
Bunker bbm
Peralatan
informasi
Mushollah
MCK umum
Wartel
Hydrant
Telepon
Faximile
|
24.024
m2
11.957
m2
2.977
m2
462.080
96 m2
28 m2
259 m2
42 m2
141 m2
128 m2
892 m2
150 m2
2.367
m2
1 unit
(50 ton)
354
Kva
1 set
1 set
2 set
1 unit
3 unit
1 unit
1 unit
2 unit
1 set
|
41.130
m2
9.839
m2
1.830
m2
312.480
m2
45.50
m2
21.50
m2
591 m2
42 m2
321.10
m2
174 m2
792.36
m2
75 m2
6.415
m2
1 unit
(50 ton)
345
Kva
1 set
-
2 set
1 unit
3 unit
1 unit
1 set
1 unit
1 set
|
Fasilitas
penunjang yang ada di pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk semuanya dalam keadaan
baik dan siap digunakan
|
2.7.
Visi dan Misi PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) - Ketapang
a. VISI
Menjadi
perusahaan jasa pelabuhan dan penyeberangan terbaik dan terbesar di tingkat regional,
serta mampu memberikan nilai tambah bagi stakeholders.
- MISI
1. Menyediakan
prasarana pelabuhan dan sarana kapal penyeberangan yang tangguh sebagai
pendukung dalam sistem logistik nasional.
2. Memiliki
standar pelayanan internasional yang
didukung oleh tenaga profesional dan manajemen bisnis modern serta tata kelola
perusahaan yang baik.
3. Menguasai
pangsa pasar nasional dan memperluas jaringan operasional sampai ke tingkat
regional untuk memaksimalkan pertumbuhan dan keuntungan.
4. Memaksimalkan
peran korporasi dan infrastruktur negara serta agen pembangunan.
No comments:
Post a Comment